Share

Jodoh Pertemuan

“Terima kasih, Nona,” ujar si pria dengan tangan menyatu di depan dadanya, dan setengah membungkuk kepada sang gadis. “Anda telah menyadarkanku arti dari mencintai. Terima kasih.”

Puti Bungo Satangkai menjadi canggung. Baik lantaran orang yang mengira dia memahami tentang sebuah percintaan maupun dengan kesopanan pria tersebut yang seperti menjura hormat kepadanya.

Dan yang bisa dia lakukan hanyalah membalas dengan hal yang serupa pula.

“Boleh aku mengetahui nama Anda?”

Sang gadis tersenyum, lalu dia menunjuk ke arah bunga-bunga yang ia geletakkan di dekat papan kuburan tersebut.

“Bunga?” ulang si pria.

Yah, itu sama saja, pikirnya. Dan dia mengangguk dengan senyuman.

Si pria membungkuk lagi. “Aku Fèng,” di melirik ke arah makam sang kekasih, “gadis itu bernama Huáng.”

Bungo tersenyum mengangguk. ‘Fèng dan Huáng, kenapa nama mereka terdengar sangat serasi?’

“Aku tidak akan melupakan kebaikan Anda,” Fèng kembali membungkuk. “Terima kasih telah membawa kesadaranku kembali.”

‘Ti
Minang KW

Catatan: Mengenai kisah Fèng dan Huáng akan ada dalam cerita ketiga setelah cerita ini berakhir. Feng Huang - Kitab 3: Pedang Surga Mohon bersabar, ya ^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status