Share

Silang Sengketa

“Cih!” Antaguna mendengus. “Kukira Anda adalah seorang yang bijaksana, ternyata aku terlalu menganggap tinggi Anda.”

“Jaga ucapanmu!” teriak si Balam Putiah. “Dasar penjahat, diberi hati malah minta jantung!”

Rajo Bungsu hanya melirik kepada si Balam Putiah, dan itu sudah lebih daripada cukup untuk membuat si Datuk Hulubalang tersebut kembali diam.

Meskipun dia sendiri juga merasa diejek oleh Antaguna, namun pria itu benar, pikir sang raja.

“Kau sangat bersemangat sekali, Lorana,” Antaguna menyeringai pada si Balam Putiah. “Atau, haruskan aku memanggilmu dengan nama Bardan, hemm?”

Si Balam Putiah membelalak lebar. Benar, gumamnya, orang yang dia maksudkan pasti adalah aku. Berengsek! Dari siapa dia mengetahui semua ini?

“Bardan?” Rajo Bungsu mengernyit. Begitu juga dengan yang lainnya.

“Paduko,” si Balam Putiah membungkuk pada sang raja. “Penjahat ini sepertinya memiliki ‘kasam yang tidak lepas’ terhadap patik. Mungkin dalam melaksanakan tugas dari Paduko selama ini, ada hal yang pati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status