Share

Hitam Arang

Di saat para prajurit langsung bergerak hendak mengepungnya, Antaguna melepas sabuk merah yang merupakan senjata andalannya.

“Majulah!” ujarnya dengan menyeringai. “Mati pun aku tidak akan menyesal!”

“Hentikan…!”

Semua mata tertuju kepada sang raja yang mengangkat satu tangannya, dan itu membuat para prajurit mengurungkan langkah mereka.

“Paduko!” Kabau Sirah sepertinya tidak senang bahwa sang raja justru seperti memberi hati pada penyusup tersebut. “Kita harus meringkus penjahat itu terlebih dahulu!”

“Jangan ada yang berani bergerak sebelum aku yang memerintahkan!”

Semua orang terdiam demi mendengar titah sang raja.

“Lagi pula,” tanpa merasa takut sedikit pun, Rajo Bungsu mendekati Antaguna yang sudah menggenggam senjata saktinya. “Aku rasa dia tidak bermaksud buruk.”

“Tapi, Paduko—”

Rajo Bungsu kembali mengangkat satu tangannya menghentikan ucapan si Balam Putiah, ia berhenti sekitar tiga langkah di hadapan Antaguna yang sewaktu-waktu bisa saja menyerangnya dengan Jaring Jerat Naga-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status