Share

Hati yang Merana

Setelah mempertimbangkan baik-buruknya, Puti Bungo Satangkai memutuskan untuk turun dari pohon itu, keluar dari persembunyiannya. Tentu saja, dengan tetap waspada. Lagi pula, jika benar pria dengan kulit sangat putih itu sangat sakti, itu artinya dia sudah mengetahui kehadiran Bungo di sana.

Dengan menjaga jaraknya, sang gadis akhirnya berdiri dua langkah di samping kanan pria tersebut.

Pria itu mungkin memang menyadari kehadiran seseorang di dekatnya, namun dia tidak menghiraukan itu, dia tetap berlutut di sana dengan kepala tertunduk, dan wajah yang tertutup rambut panjangnya.

Bungo sungguh merasa kasihan kepada si pria. Keadaannya benar-benar menyedihkan, bahkan tulang rusuknya seperti menonjol sebab dia kehilangan banyak daging di tubuhnya.

‘Oh, Dewa Yang Agung… Lagi-lagi tentang cinta, kehilangan seorang yang sangat berharga, sangat menyakitkan!’

Meskipun Bungo belum mengetahui apakah cinta yang ia maksudkan itu tentang perasaan terhadap lawan jenis, kepada orang tua, anak, atau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status