Share

Amarah Tak Terlampias

Ketika ratusan prajurit yang dipimpin oleh enam Datuk Hulubalang Kerajaan Minanga tiba di kawasan pelacuran di tengah hutan itu, keadaan di sana langsung menjadi kacau balau.

Puluhan pesilat tangguh yang bekerja di bawah Pandan Arum sempat memberikan perlawanan, tapi itu tidak berarti banyak di hadapan enam Datuk Hulubalang yang terkenal cukup sakti.

Sebagian besar dari mereka tertangkap, sebagian kecil tewas, dan sebagian lainnya berhasil melarikan diri.

Para lelaki hidung belang yang sedang berada di tempat pelacuran itu, semuanya ditahan, dan akan dibawa ke istana untuk diadili bersama dengan para pesilat yang membantu si pemilik tempat pelacuran tersebut.

Begitu juga dengan para gadis penghibur, mereka semua dikumpulkan, dan akan dibawa ke istana sebelum akhirnya nanti akan dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.

“Berengsek!” dengus si Kabau Sirah.

“Yah,” timpal si Kumbang Janti. “Seseorang pasti telah mengetahui bahwa kita akan menggerebek tempat ini, lalu dia melapor kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status