Share

Kutang Berenda

Si Kumbang Janti akhirnya berdiri, dan melangkah mendekati pintu jeruji, lalu dia berhenti sejenak, melirik si Balam Putiah dari ujung bahunya.

“Kau tahu,” ujarnya, “setelah semua yang terjadi, aku masih menaruh harapan padamu. Dan aku akan melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan untuk membersihkan namamu. Lagi pula, Paduko Rajo melarang kami untuk menyebarkan perihal keterlibatanmu dengan tempat pelacuran itu.”

Si Balam Putiah mengangkat kepalanya. Menatap punggung pria di dekat pintu jeruji tersebut.

“Kau!”

“Aku hanya ingi mencoba mengembalikan temanku yang dulu,” si Kumbang Janti tersenyum tanpa berpaling. “Teman seperjuangan demi negeri ini.”

“K-Kau yang menyarankan itu pada Paduko?”

Kembali dia tersenyum. “Apakah itu sesuatu yang salah?”

Si Balam Putaih terdiam dan tertunduk lemah. “Kau memang bodoh!”

“Aku tahu,” si Kumbang Janti menghela napas dalam-dalam.

Setelah itu, dia keluar dari ruang penjara tersebut, ketika dua prajurit itu hendak mengunci kembali pintu itu, s
Minang KW

Catatan: ciminyak dalam bahasa Minang bermakna; ampas minyak, tahi minyak, atau galendo. Namun di sini, lebih bermakna kepada sikap/tingkah/dsb.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status