Share

Pelanduk Dua Serupa

Dari kejauhan mereka sudah melihat asap yang membumbung, berasal dari bagian paling ujung tanjung yang menjorok ke tengah-tengah danau. Meskipun mereka belum dapat melihat rumah di bagian tersebut karena tertutup pepohonan, namun setidaknya, mereka mengetahui bahwa Datuak Sani sedang berada di kediamannya. Asap pembakaran itulah buktinya.

Dalan terus memacu dua kuda penarik kereta, menyusuri sisi selatan Danau Maninjau ke arah barat. Sepertinya kawasan itu sudah semakin ramai, sangat berbeda dengan kondisi dua puluh tahun yang lalu, itu di saat terakhir Kadik Aruma pernah mengunjungi Datuak Sani.

Menjelang tengah hari, kereta kuda yang dikendalikan oleh Dalan akhirnya tiba di sisi barat Danau Maninjau, di titik di mana daratan di tepian menyatu dengan bagian awal dari tanah memanjang ke arah tengah danau besar.

Dalan mengernyitkan kening sebab jalan tanah yang dilalui oleh kuda-kudanya hampir-hampir tidak terlihat sama sekali.

“Uni,” ujarnya tanpa berpaling, “apakah Uni yakin Datuak S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status