Share

Bab 23 Keanehan Rose

"Oh, ya. Aa enggak apa-apa? Senjata Aa masih timbul tuh." Tania yang menunjuk ke bawah. Asep pun tersenyum manis dengan merangkul leher kekasihnya itu.

"Sebenarnya, enggak baik-baik juga sih. Mau gimana lagi. Nanti aku keluarin di kontrakan saja." Asep menarik tangan pasangannya untuk berpelukan.

"Sendiri? Main sendiri, kan? Awas, saja sama yang lain! Aa aku sunat lagi weh!" gertak Tania dengan wajah menyeramkannya. Asep hanya cekikikan dengan menenangkan wanita itu.

Pukul 20.30 WIB, mereka yang sudah puas menghirup udara segar dan bersenang-senang pun pulang. Mereka bergandengan tangan dengan jalan cepat. Namun, perut Tania langsung keroncongan dan ingin membeli martabak telur. Asep pun memutar balik arah, menuju tukang martabak telur langganannya. Mereka harus menyeberang di jalanan besar ke gang dekat kontrakannya. Asep pun memesan cukup banyak martabak telur dan martabak manis untuk orang di rumah. Saat menunggu makanannya datang, mereka berpapasan dengan Ujang dan Iis yang k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status