Share

Bab 24 Kembang Api Besar

"Loh, ada apa? Kok tiba-tiba tadi pergi, Kang? Eh, Teh Tania kenapa matanya merah? Habis nangis?" tanya Ujang yang heran melihat dua sejoli itu langsung termenung di kursi besi.

"Ujang, sudah beres, kan? Sini dulu aku mau ngobrol." Asep menarik Ujang yang mengangguk. Asep pun menceritakan inti permasalahannya. Sahabatnya itu syok berat, menatap Tania yang sedang melamun.

"Aku curiga, Wawan. Rose bisa nekat seperti itu. Pasti ada yang bantu dan menghasut," terka Asep yang menatap tajam Ujang yang sedang berpikir.

"Itu pasti! Pasti dibantu uang lagi. Apa rencana si Abdullah itu? Kalau terus memanfaatkan orang-orang seperti Rose. Abdullah ingin menggerogoti warga setempat!" geram Ujang yang mengepalkan tangan. Asep menghela napas panjang.

"Entahlah, yang pasti dia ingin mengancam warga negara kita. Kita harus mengintai pergerakan Rose. Aku punya firasat buruk. Malam ini! Buat empat tim. Dua tim untuk mengintai kontrakan ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status