Share

Bab 40

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 01:10:41

"Kak Sha apaan sih, kenapa tadi maen tarik aja? Aku tuh belum puas tau ngebales suami Kakak." Shaki ngomel dalam mobil yang sudah berjalan menjauh dari rumah Reksa.

"Nanti ribut," jawab Shanum santai.

"Ya, terus? Masalahnya di mana? Tibang ribut doang, kan? Aku sih nggak bakal kalah. Kakak nggak lupakan kalau aku jago gelud. Meski, aku yakin suami kakak itu paling beraninya adu bacot doang. Soalnya, badannya aja letoy begitu. Nggak kayak aku, gagah begini. Iya, kan?" Shaki masih mengomel dengan di sertai kenarsisan yang memang sudah mendarah daging sejak orok, kayaknya.

Maklum gengs, bapaknya juga kan narsis parah. Makanya ya, anaknya begitu.

"Aku tahu, Ki. Tapi aku cuma nggak mau ribut aja. Nggak enak nanti malah jadi omongan tetangga."

"Hish! Tetangga aja di perduliin. Kek ngasih makan aja." Shaki masih menjawab kesal.

"Ya, namanya juga hidup bareng, Ki. Mau nggak mau, suka nggak suka, memang harus belajar menahan diri demi menjaga silaturahmi dan ketenangan lingkungan. Apalagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
biasalah baru bertemu jaga image byr terlihat laki2 baik dan bertanggung jawab setelah shanum masuk perangkap kebusvkannya kelihatan tu reksa
goodnovel comment avatar
Merry oktarina
Uda lah Shanum tinggalin aza laki" mokondo,noh uda dikasih kode sama Shaki
goodnovel comment avatar
siti yulianti
tau nih s shanum masih aja pengen lindungin suami pengecut kyk gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 41

    "Kak? Hei! Ya ... dia malah ngelamun. Ditungguin juga ceritanya." Suara Shaki berhasil mengembalikan kesadaran Shanum yang sempat tertarik ke masa lalu."Kepo deh kamu, Ki." Meski begitu, Shanum memilih menutup mulut dan tak memenuhi maunya Shaki. Biarlah. Biar kisah salah pilih pasangan Shanum nikmati sendiri sementara. Bukan dia tidak percaya pada Shaki. Hanya saja, Reksa masih suaminya dan menutup aib suami adalah tugas istri, iya kan?"Ah, Kak Shan-Shan nggak seru!" cebik Shaki. Shanum memutar matanya jengah mendengar panggilan Shaki. Pria itu memang suka seenaknya memberi panggilan. Kadang Kak Sha, Kak Shanum, Kak Shan, Kak ShaSha, Kak Shan-Shan, Kak Num-Num, Kak Nanum, dan banyak lagi lainnya. Terserah lidahnya saja sedang mau memanggil Shanum bagaimana. Bahkan, kadang Shaki seenaknya memanggil Shanum dengan panggilan Ayang atau calon istri. Namun, untuk dua panggilan tadi Shanum biasanya menegur dengan kesal. Karena tak ingin ada gosip antara mereka. Terlebih kini Shanum su

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 42

    Satu sudut bibir Shanum naik dengan tipis. "Pesenin makanan, ya?""Iya, pesenin buruan. Ingat! Yang enak-enak dan yang bergizi. Biar saya cepet sembuh."Shanum mengangguk patuh, lalu membalik badan ke arah Reksa. Menyodorkan salah satu tangannya, seperti minta uang. Reksa menautkan alisnya bingung, pun Ayu dan Mama Rima. Setelahnya .... "Maksudnya apa itu?" tanya Mama Rima tak suka. "Mau minta uang sama suami akulah!" sahut Shanum tanpa beban."Eh, kenapa jadi minta uang sama anak saya?" Mama Rima semakin tak terima"Loh, katanya Mama minta dipesenin makanan. Ya, udah, nggak salah dong aku minta uang sama anak mama ini, yang itu adalah suami aku juga." "Tapi kenapa harus pake uang Reksa. Pake uang kamu kan, bisa.""Uangku tinggal cukup buat ongkos sampe akhir bulan.""Nggak--""Mereka bahkan sudah liat sendiri tadi pagi isi saldo bank aku. Jadi, mohon maaf, aku nggak bisa beliin Mama makanan," sela Shanum cepat, membuat Mama Rima makin meradang. "Ya, udah masak aja sana! Mumpung b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 43

    Meski mulai denial, tapi Shanum tetap waspada. Jaga-jaga, takutnya Reksa sedang kesurupan saja saat ini atau apalah, gitu. Kalau nanti kena semburan Mama Rima, pasti kumat lagi. Yee kan?Shanum tak ingin kecewa untuk kesekian kalinya. Dia sadar betul, dan belajar juga dari pengalaman. Wanita itu memang akan guobloknya minta ampun, kalau sudah mengedepankan perasaan. Rela disakiti dan bertahan dengan mengandalkan kata 'semoga'. Padahal, hal itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri, membuat mentalnya makin hancur hingga mengalami trauma dalam.Akan tetapi, jangan salah. Kalau sudah logika yang bermain. Jangankan pasangan di ambil pelakor. Diambil yang maha Esa aja. Dia akan santuy. Karena apa? Karena ia tahu, apa yang sudah diambil oleh Tuhan, pasti akan diganti dengan lebih baik. Betul? Jadi, ngapain sih harus bertahan kalau batin hancur tiap hari? Kita ini berhak bahagia, Besti! Dan kalau bukan kita yang mencintai diri sendiri, siapa lagi?"Num? Shanum?!" Suara Reksa yang lumayan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 44

    Tubuh Shanum sempat menegang beberapa detik ketika melihat siapa yang ia tabrak. Apalagi, pria itu juga langsung menyapanya, kan?Beruntung Shanum segera menguasai keadaan. Mencoba biasa saja dan menarik kedua sudut bibirnya memamerkan deretan gigi putihnya yang berbaris rapi.Wanita itu menyapa pria yang masih sangatlah tampan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Sambil meraih salah satu lengan kekarnya dan mencium punggung tangannya dengan sopan."Uncle. Apa kabar?"Tadi pagi anaknya pamit, eh malam malah bapaknya yang nongol. Ya ampun! Sepertinya rencana Shanum harus segera di percepat. Karena pria ini belum tentu mau diajak kerja sama untuk menutupi semua hal dari sang Daddy. "Baik, princess. Kamu sendiri bagaimana?" balas pria bule bernerta hijau itu, yang tak lain adalah Raid Anderson."Alhamdulilah, baik." Shanum mempertahankan senyum cemerlangnya agar salah satu sahabat ayahnya itu tak curiga.Masalahnya, Reyn saja selalu bisa langsung menebak isi kondisi seseorang dari sor

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 45

    "Gimana, Num. Uncle kamu udah bales chat belum?"Diam-diam Shanum mendesah lelah ketika tanya itu kembali terdengar hari ini. Padahal sudah dua minggu berlalu sejak kejadian malam itu. Tetapi, Reksa ternyata masih belum menyerah juga. Bahkan tiap hari menanyakan pertanyaan yang sama. Dan Shanum pun akan menjawab dengan jawaban sama pula. "Belum."Reksa terlihat kesal. "Kamu nih sebenarnya beneran udah chat belum sih, Shanum. Masa sudah dua minggu berlalu belum juga di balas. Padahal kan, orangnya sendiri yang menyuruh kamu chat kapan pun!" Mendengar ucapan itu, Shanum tetap santai. Tanpa kata, Shanum malah menunjukan ponselnya ke hadapan sang suami, di mana ada ruang obrolan ia dan uncle Raid sehari setelah pertemuan malam itu. Shanum [Morning, Uncle. Apa Uncle sedang sibuk? Apa aku mengganggu?]Uncle Raid [Morning, Sweety. Ada apa Princess, kenapa bertanya begitu? Ada yang kamu butuhkan?]Shanum [Ya, aku membutuhkan sesuatu. Tapi, tidak bisa lewat telepon. Jadi, bisa kah kita ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 46

    Meski hak makan dan menikmati fasilitas di rumah ini sudah kembali. Tetapi tidak dengan ketenangan. Tentu saja, Mama Rima mana mau memberikan hal itu pada Shanum. Meski sudah tidak ada Amanda sebagai partnernya, tapi kan masih ada si Mbok yang setia. Tiap hari ada saja yang dilakukan untuk mengganggu Shanum. Apalagi jika ia sedang di rumah saat ini, ada saja ulahnya yang menguji ketenangan Shanum.Seperti saat ini. Sudah tahu meski di Rumah, Shanum tetap harus kerja. Tetapi satu jam setelah Reksa berangkat, sudah terdengar gaduh diluar kamarnya. Awalnya Shanum acuh, tapi lama-lama ya kesel juga. Apalagi pekerjaan Shanum itu membutuhkan fokus tinggi. Karenanya dia ya butuh suasana tenang saat bekerja. Kalau bisa malah hening saja sekalian."Mbok ngapain, sih? Berisik banget." "Bebersih Rumah lah. Non Shanum nggak bisa liat apa?" Itu jawab si Mbok saat Shanum tegur. Dengan raut berani dan tak ada hormat sama sekali. Padahal, Shanum selalu menegurnya dengan baik-baik. "Tapi ini udah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 47

    Dulu, sentuhan Reksa selalu Shanum rindukan. Seakan candu yang tak bisa Shanum abaikan. Belaian nakal pria itu mampu membuat Shanum mabuk kepayang. Apalagi jika sudah mendapatkan pelepasannya, Shanum seolah dibuat menggila oleh rasa itu.Akan tetapi, itu dulu! Dulu sekali saat mereka masih sangat saling mencintai. Berjalannya waktu, hal itu mulai pudar. Apalagi sejak kedatangan Ayu. Reksa seolah tak tertarik lagi pada Shanum. Hanya datang saat butuh tempat buang sper-ma saja. Meski begitu, Reksa tak pernah semena-mena. Tetap melakukan hal itu dengan lembut. Membuat hati Shanum menghangat dan cinta itu kembali bersemi. Shanum tetap menantikan sentuhan suaminya meski kecewa mulai menumpuk di hati akan sikap pria itu.Sayangnya, malam ini semua terasa berbeda. Walau Reksa melakukan hal itu dengan lembut seperti biasanya. Namun, hati Shanum yang memang sudah mati rasa seolah tak bisa merasakan gelora yang coba Reksa berikan. Sepanas apa pun rang-sangan yang Reksa berikan. Shanum hanya m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 48

    Shanum kira, dulu Daddy hanya lupa saja menyerahkan mobil tapi BPKB-nya tidak sekalian. Namun, kini Shanum yakin itu adalah salah satu cara Daddy menyelamatkan harta Shanum. Sebab jika memang lupa, Daddy pasti akan memberitahukannya dan segera mengirimkannya ke sini. Atau, paling tidak memberikan benda itu saat Shanum mengunjunginya ketika lebaran. Namun ini? Daddy diam saja.Shanum bukan tak pernah bertanya. Pernah, kok. Dan jawaban Daddy adalah, "Sudah, simpan di sini saja.""Lalu bagaimana kalau ada razia?""Bawa photo copy-nya saja. Atau suruh polisi itu telepon Daddy."Shanum nampak ragu waktu itu. Pasalnya, Reksa kerap menanyakan benda itu. Namun, jika suruh bertanya sendiri pun pria itu tak berani. Dasar memang pengecut."Tidak apa-apa, Princess. Percaya sama Daddy, semua milikmu akan aman jika berada di sini," ucap Daddy saat melihat keraguan Shanum. Saat itu akhirnya Shanum percaya saja. Toh, tanpa BPKB pun mobil tersebut masih bisa dipakai ke mana-mana. Meski Reksa sempat m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04

Bab terbaru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 72

    "Tidak, Dad. Itu tidak mungkin!" Reksa bersikukuh membantah. "Shanum sangat mecintaiku, dia tidak mungkin menceraikanku."Arjuna mendengkus guyon mendengar kepercayaan diri Reksa yang terlampai luber. Nampaknya, Shanum terlalu memanjakan pria ini, hingga sangat yakin jika putrinya tak akan bisa hidup tanpanya."Sudah kubilang, Shanum sudah tidak mencintaimu.""Itu tidak mungkin!""Terserah kau mau percaya atau tidak. Faktanya, Shanum memang akan menceraikanmu."Reksa menggeleng cepat. Tetap tak ingin percaya apa pun ucapan Arjuna. Dia masih sangat yakin jika Shanum masih mencintainya. "Daddy tidak usah berbohong lagi. Sampai kapan pun aku tak percaya jika Shanum akan menceraikanku. Apalagi saat ini aku tahu dia sedang mengandung bayiku!" ungkap Reksa dengan pongah. Arjuna dan Frans tertegun beberapa saat. Agak kaget tentang fakta barusan. Dari mana Reksa tau tentang kehamilan Shanum. Bukannya, Shanum sendiri katanya masih merahasiakan hal ini dari Reksa. "Memang kenapa kalau dia se

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 71

    "Itu ... uhm ..." Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. Bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan Pak Rahmat.Lagian ngapain sih nanyain perusahaan dia juga. Kepo banget!"Kenapa diam, Pak? Bapak nggak punya perusahaan, ya?""Punya!" jawab Reksa cepat. Lebih cepat malah dari yang ia kira sendiri. Tetapi ya, gimana? Reksa tengsin juga kalau ketahuan tak punya apa-apa."Wah, hebat. Masih muda sudah punya perusahaan sendiri, ya?" Pak Rahmat memuji dengan tulus. "Pasti perusahaannya gede juga ya, Pak. Secara mertua bapak aja perusahaannya sampe ke luar negeri. Pasti nyari mantunya juga yang sama. Iya kan, Pak?""Iya, dong. Kalau nggak sama levelnya mana mau mertua saya milih saya."Entah siapa yang sedang Reksa bohongi? Pak Rahmat atau dirinya sendiri. Faktanya, dia tahu hal itu tapi seolah menutup mata. Merasa selevel dan yakin memiliki Shanum padahal bukan siapa-siapa. Apa ... mungkin karena Shanum hanya anak pungut. Makanya Reksa percaya diri menyamakan levelnya dengan seorang Arjuna?"

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 70

    Reksa turun dari pesawat dengan hati yang ringan. Senyumnya tak pudar sepanjang perjalanan. Sesekali ia bersiul dan terkikik senang kala membayangkan hidupnya yang sebentar lagi kembali indah. Bahkan, akan semakin indah sebab ia akan memiliki perusahaan sendiri. Ugh ... jadi nggak sabar pamer di medsos. Pasti followernya akan naik drastis dan ia akan menjadi incaran wanita-wanita cantik nan seksi setelah ini. Dalam taksi pun, senyum Reksa terkembang lebar sekali. Sang sopir sampai ngeri sendiri melihat penumpangnya senyum-senyum sendiri sedari tadi."Orang waras bukan, sih?" batin Sang sopir. "Tapi ... ah masa iya. Pakaiannya bagus begitu, kok. Mahal juga kelihatannya. Masa nggak waras?" Sopir tersebut terus meyakinkan dirinya, berharap dugaannya salah dan memang yang ia angkut adalah orang waras. Bukan orang gila yang lepas dari RSJ. Kalau orang gila, bisa amsyong deh'. Mana ia lagi dikejar setoran hari ini. Dari pagi sulit mendapatkan penumpang soalnya, masa sekalinya dapet malah

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 69

    Home sweet home. Senyaman apa pun di luar sana, bagi seorang anak, rumah tetaplah yang paling dirindukan. Apalagi jika punya keluarga yang hangat dan saling mendukung. Pasti ke mana pun melangkah, pulang ke rumah adalah hal yang paling di nantikan. Begitu pula yang Shanum rasakan.Sebenarnya, sempat ada rasa takut dalam hatinya ketika sang Daddy mengajak pulang. Takut diomelin bunda, takut di sinisin saudara, takut di tertawakan semua orang akibat dulu terlalu keras kepala dan percaya diri memilih Reksa. Juga ... takut omongan Mama Rima jadi kenyataan. "Jangankan anak pungut macam kamu. Anak kandung saja, kalau itu perempuan, laksana air yang sudah dibuang jika sudah menikah dan keluar rumah. Sudah tak akan punya tempat lagi di rumah orang tua. Jadi, nggak usah kepedean orang tuamu masih tetap menerimamu kembali jika memilih pisah dari Reksa. Kamu itu sudah tak diharapkan di sana."Kalimat dari Mama Rima itu entah sejak kapan menjadi ketakutan sendiri dalam hati Shanum. Membuat keper

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 68

    "Apa?! Jangan gila kamu, Sa!" Mama Rima jelas tak setuju dengan keputusan anaknya barusan. Tentu saja, di kota ini saja Arjuna bisa semena-mena terhadap anaknya, apalagi di kota sana. Rima Khawatir Reksa akan diapa-apakan. "Mama nggak setuju!" pungkasnya kemudian."Loh, kenapa, Ma?""Malah tanya kenapa?" decih Rima kesal. "Sa, apa kamu nggak mikir. Di sini saja mertuamu itu bisa bersikap seenaknya, apalagi di sana? Kalau kamu di apa-apakan gimana, Sa? Nanti Mama sama siapa? Kamu kan tahu, Papa sudah nggak mau bantu Mama. Diva juga milih ngekos sendiri daripada bareng kita. Dan Randy? Apa yang bisa diharapkan anak payah itu? Nggak, Sa! Pokoknya Mama nggak setuju!" Reksa mengangsur napas kasar. "Tapi, Ma. Kalau Reksa nggak ke sana, gimana Reksa bisa bawa balik Shanum?" Reksa meminta pengertian sang ibu. "Ya, suruh aja balik sendiri. Biasanya juga gitu, kan?" Rima seolah tak mau repot. "Ma, Shanum itu sedang merajuk. Dia harus dibujuk agar mau kembali.""Halah, aleman!""Bukan alema

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 67

    Hari berganti. Seminggu sudah berlalu. Reksa masih belum bisa menemui Shanum. Jangankan bertemu, menghubunginya pun tidak bisa. Menyebalkan sekali.Reksa pernah mencoba menghubungi nomor Shanum dengan nomor lain. Siapa tahu jika itu bukan darinya, Shanum mau mengangkat panggilan tersebut. Tetapi ternyata hasilnya sama. Tidak pernah ada jawaban. Reksa sempat curiga jika nomor itu sudah tak terpakai. Namun, saat dihubungi, nyambung, kok. Bahkan di chat pun centang duanya berubah warna jadi biru beberapa saat kemudian. Itu berarti chatnya sudah dibaca, kan? Lalu kenapa tidak dijawab?!Hal itu jelas membuat Reksa sangat putus asa! Dia benar-benar tak ingin kehilangan Shanum. Apalagi sekarang Reksa juga sudah tak punya pekerjaan karena Arjuna benar-benar memecatnya. "Kamu kenapa nggak tetep ke kantor itu sih, Sa? Bagaimana pun kamu kan masih menjadi menantu keluarga Setiawan!" ucap Mamanya waktu itu. Yang di balas Reksa dengan dengkusan kasar. Dikira Mamanya Reksa sepolos itu apa? Tentu

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 66

    "Kenapa kalian diam begitu? Jangan bilang kalau ...." "Ekhem!" Arjuna buru-buru berdehem keras demi menghentikan tuduhan Shanum yang sebenarnya berdasar barusan."Sweety, Daddy kan sudah bilang, jangan pikirkan hal itu, kamu fokus saja pada dirimu sendiri. Semuanya biar jadi urusan kami." Arjuna mencoba menenangkan. "Tapi, Dad. Aku nggak mau kalian bertidak diluar wajar. Bagaimana pun ini negara hukum." Shanum yang sangat mengenal orang-orang di sana jelas tahu ada hal terselubung sedang di rencanakan. "Daddy tahu, Honey. Tapi kalau kita ikuti hukum negara banyak yang akan terseret. Contohnya Putra. Dia yang jadi pancingan untuk menjebak Ayu jelas akan terseret namanya. Dan kamu tahu kan siapa Putra. Dia selebriti, Sayang. Namanya akan tercemar jika netizen tahu Putra terlibat hal begini. Meski niatnya baik yaitu menolongmu, tetap saja itu akan menjadi senjata untuk hattersnya menjatuhkan Putra. Mengertilah, Princess."Shanum terdiam. Memikirkan dengan seksama ucapan sang ayah. Ben

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 65

    Shanum menghela napas berat ketika memperhatikan wajah Reyn, dan mendapatkan beberapa luka memar di sana. Pasti! Itu pasti ulah sang Daddy."Reyn, maafkan aku." Shanum berkata dengan nada syarat rasa bersalah.Duplikat Raid anderson itu diam saja. Tetap fokus mengupas kulit apel dan memotong-motongnya menjadi kecil, guna memudahkan Shanum mengkonsumsi makanan tersebut. Beberapa saat setelah Daddy Arjuna dan Frans pergi, Reyn memang muncul di ruangan tersebut. Langsung memeriksa cairan infusan Shanum dan obat-obatannya. Kemudian duduk di kursi sebelah brankar dan mengupas buah. "Reyn apa kau marah? Aku b--"Reyn menjauhkan wajahnya kala tangan Shanum hendak terulur ke wajahnya. Ingin memeriksa memar-memar yang menghiasi di sana. Akan tetapi, tenang saja. Pria itu masih tetap menawan, kok."Hati-hati. Aku sedang pegang pisau," ucap Reyn akhirnya.Shanum pun cemberut. "Kau tidak berniat menusukku dengan pisau itu hanya karena marah kan, Reyn?" Niat Shanum ingin merajuk, sayang tak dig

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 64

    "Lancang! Ka--"Arjuna mengangkat sebelah tangannya guna menghentikan Frans yang sudah bersiap menyerang Rima, bahkan mungkin membunuh langsung. Arjuna juga ingin melakukanya, kok. Tentu saja, Siapa sih ayah yang akan baik-baik saja mendengar putrinya dihina sedemikian rupa macam tadi? Sakit hati, marah, kecewa, sedih, semua campur aduk dalam hati. Tak terbayang sepahit apa kehidupan yang Shanum jalani selama dua tahun ini. Bukan hanya fisik yang dihajar, tapi juga mentalnya. Tolong ingatkan Arjuna untuk membawa Shanum ke psikiater setelah ini, ya? Arjuna jelas tak akan membiarkan putri yang di rawat sepenuh hati dihancurkan seenaknya."Bos!" Frans tentu saja keberatan dengan larangan tuannya. Dia yang ikut terlibat dalam mengasuh dan membesarkan Shanum tentu tak bisa diam saja melihat gadis itu dihina-hina. Frans menyayangi Shanum seperti anaknya sendiri."Biarkan, Frans. Biarkan dia mengeluarkan semua uneg-unegnya pada Shanum. Aku ingin tahu, sesampah apa mulut wanita yang selalu

DMCA.com Protection Status