Share

Bab 48

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 11:47:15

Shanum kira, dulu Daddy hanya lupa saja menyerahkan mobil tapi BPKB-nya tidak sekalian. Namun, kini Shanum yakin itu adalah salah satu cara Daddy menyelamatkan harta Shanum. Sebab jika memang lupa, Daddy pasti akan memberitahukannya dan segera mengirimkannya ke sini. Atau, paling tidak memberikan benda itu saat Shanum mengunjunginya ketika lebaran. Namun ini? Daddy diam saja.

Shanum bukan tak pernah bertanya. Pernah, kok. Dan jawaban Daddy adalah, "Sudah, simpan di sini saja."

"Lalu bagaimana kalau ada razia?"

"Bawa photo copy-nya saja. Atau suruh polisi itu telepon Daddy."

Shanum nampak ragu waktu itu. Pasalnya, Reksa kerap menanyakan benda itu. Namun, jika suruh bertanya sendiri pun pria itu tak berani. Dasar memang pengecut.

"Tidak apa-apa, Princess. Percaya sama Daddy, semua milikmu akan aman jika berada di sini," ucap Daddy saat melihat keraguan Shanum.

Saat itu akhirnya Shanum percaya saja. Toh, tanpa BPKB pun mobil tersebut masih bisa dipakai ke mana-mana. Meski Reksa sempat m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
shanum punya rencana apa nih?sepertinya ingin menjebak reksa dan Ayu
goodnovel comment avatar
DyazRini Janardhani
akhirnya,,reksa mau ngrepoti ayu juga,, semoga ayu mau direpoti ama reksa,, jadi usaha shanum nggak sia²,,hehehe,,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 49

    Semua berjalan sesuai harapan Shanum. Reksa meminjam pada Ayu, dan Ayu memberikannya. Tepatnya, mau tak mau harus memberikan. Karena apa? Karena memang sebelumnya, atas permintaan Shanum, orang-orang yang datang kepada Ayu dalam memberikan proyek besar harus mengatakan jika mereka adalah kenalan Reksa. Jadi pasti untuk menolak permintaan Reksa saat itu, Ayu akan berpikir berulang kali.Wanita seperti Ayu itu pasti akan berpikir, hubungannya dengan para klien yang sudah didapat bisa ikut berpengaruh jika Ayu renggang dengan Reksa. Bahkan mungkin tak dapat klien lagi. Maka dari itu, mau tak mau Ayu harus menolong Reksa, kan?Keterlibatan Ayu dalam hal ini tentu saja membuat Mama Rima sangat senang. Wanita paruh baya yang memang sudah tak menyukai Shanum sejak awal itu pun, semakin menyanjung Ayu setinggi langit di segala momen. Setiap hari, setiap waktu, dan setiap saat yang di bahas hanya kebaikan Ayu, Ayu, dan Ayu terus. Tak perduli sudah ditegur berapa kali pun oleh Papa Hendra. Mam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 50

    Sementara Mama Rima terus mencoba menjodohkan Reksa dan Ayu di tiap kesempatan. Di sisi lain Reksa juga tak gentar berusaha memperbaiki hubungannya dengan Shanum. Entahlah apa yang membuat pria itu akhirnya berubah. Nasehat-nasehat ayahnya yang mulai merasuk hatinya, atau hati yang tiba-tiba merasa tak rela melihat Shanum dekat dengan pria lain. Khususnya Shaki. Tidak, sebenarnya saat pesta Hardikusuma waktu itu pun. Reksa sudah mulai tak nyaman kala menemukan beberapa pengusaha muda mencoba menarik perhatian Shanum. Padahal bagi Reksa, istrinya ini biasa saja. Tidak cantik dan juga tidak ada yang istimewa darinya. Akan tetapi mereka semua seolah berlomba menarik perhatian istrinya ini. Uhm ... pasti mereka sama dengannya. Hanya ingin memanfaatkan nama besar Setiawan.Namun, semua dugaannya seketika berubah ketika Shaki datang. Pria muda itu begitu tampan, tenar, kaya dan dari keluarga setara Setiawan. Harusnya bisa mendapatkan wanita mana pun yang ia mau. Akan tetapi kenapa malah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 51

    [Sayang, maaf. Kayaknya aku nggak bisa makan siang sama kamu hari ini. Bos tiba-tiba ngajakin meeting. Nggak papa, kan? Kamu jangan marah, ya? Nanti aku DO makanan ke tempat kamu, ya?]Shanum menatap datar layar gawai mahalnya, di mana ada chat Reksa yang masuk beberapa menit lalu. Pria itu membatalkan janji makan siang yang dia buat sendiri. Bahkan, tadi pagi, agak memaksa Shanum agar bersedia menerima ajakannya itu. Eh, sekarang malah dia juga yang membatalkan. Konyol, nggak sih?Huft .... Untung saja Shanum tak begitu berharap. Jadi tidak terlalu nelangsa seperti dulu. Cuma kecewa saja dikit. Wajar, kan? Namanya juga wanita, gampang baper. Apalagi melihat perubahan sikap Reksa dan pembelaan-pembelaannya di depan Mama Rima beberapa minggu ini. Hati Shanum sebenarnya sedikit goyah karena hal itu. Dia berpikir, 'mungkin tidak ada salahnya memberikan kesempatan kedua untuk Reksa.'Siapa tahu Reksa beneran bisa berubah, kan? Shanum pasti akan menekan egonya dan bertahan lagi. Bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 52

    Shanum melempar ponselnya agak kasar ke atas meja, seraya menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. Wanita itu mangangsur nafas kasar sambil memejamkan mata. Sialan! Shanum rasanya kesal sekali mengetahui fakta barusan. Bagaimana tidak? Sudah sejauh ini langkahnya untuk bisa dilepaskan Reksa, eh malah salah sasaran. Bisa-bisanya dia salah langkah begini. Memberikan Ayu power lewat materi, berharap wanita itu merasa di atas awan dan dengan tegas merebut Reksa. Kan, nanti pasti seru kalau pas Shanum pergi semuanya Shanum cabut.Ah, salahnya juga tak membuat penyelidikan pada Ayu lebih detail selama ini. Melihat sikap Ayu yang sering menempeli Reksa macam lintah, Shanum kira wanita itu memang menginginkan suaminya. Tahu begini, lebih mending Reksa saja yang Shanum buat di atas angin. Dengan begitu tidak ada drama Reksa berubah sikap yang membuat Shanum hampir luluh lagi. "Arg!" Shanum menggeram kesal sambil menyugar rambut panjangnya dengan kasar. Ddrrtt ... ddrrtt ... ddrrtt ...

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 53

    "Iya, kenapa?" Shanum menjawab tenang di antara kewaspadaan yang coba ia tutupi. "Kamu besok ada waktu?""Kenapa memang?""Aku mau ajak kamu ke pesta ulang tahun perusahaan."Diam-diam Shanum menghela nafas lega. Alhamdulilah ... ternyata Reksa tidak sedang minta jatah. Eh tapi apa katanya barusan? Mau ajak ke pesta perusahaan? Tumben? Apa karena pengalaman di pesta Hardikusuma, ya?"Gimana, Num. Bisa kan temani aku?" Mendapati Shanum masih diam. Reksa kembali bertanya. "Uhm ... gimana ya, Mas? Aku lagi banyak kerjaan minggu-minggu ini. Jadi kayaknya nggak bisa deh temani kamu." Akhirnya Shanum memberikan jawabannya. Namun, sepertinya tak sesuai harapan Reksa. Terlihat dari rona wajah pria itu yang kecewa. "Yah ... terus nanti aku datang sama siapa, dong?""Sama Ayu. Biasanya juga gitu, kan?" sahut Shanum santai. Sukses membuat Reksa kikuk salah tingkah. "Tapi kan, Num--""Hoaammm!" Shanum pura-pura menguap lebar demi menghentikan Reksa yang pasti akan membujuknya lagi. "Maaf, Mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 54

    Shanum memilih bertahan di posisinya guna mencuri dengar obrolan dalam rumah. Ia yakin pasti, jika bertanya langsung pasti tak akan dapat kejujuran. Dengar sendiri tadi permintaan suaminya, kan?Pasti ada sebuah rahasia besar yang ingin ditutupi!"Kamu kenapa sih, Sa? Takut banget kayaknya sama Shanum. Padahal tinggal jujur aja, apa susahnya? Misal Shanum nggak terima, ya udah ceraikan saja dia. Toh, jadi istri kamu juga Shanum tuh nggak ada gunanya." Itu suara Mama Rima. "Ma, Reksa masih mencintai Shanum. Jadi bagaimana--""Halah tai kucing!" sela Mama Rima sengit. "Cinta apaan yang kamu maksud. Yang Mama liat kamu cuma nggak rela kehilangan status sebagai menantu keluarga Setiawan aja, kan? Takut mempengaruhi karier kamu, kan?" imbuh Mama Rima tepat sasaran. "Selain hal itu, Reksa memang benar-benar masih mencintai Shanum, Ma!" Pria itu berusaha meyakinkan sang Mama. "Persetan dengan semua itu, Sa! Keadaannya udah kayak gini. Kamu harus bisa ambil sikap. Kasian Ayu, kan? Bagaiman

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 55

    "Sha-Shanum, ka-kamu kok udah pu-pulang?" Reksa tergagap menghadapi sang istri yang terlihat tenang bak telaga, tapi mampu menenggelamkan apa pun."Ck, sebenarnya apa yang kamu ingat dari aku sih, Mas? Bahkan jadwal libur aku pun kamu tak pernah ingat," balas Shanum jengah. Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. "Maaf, Num. Aku--""Udahlah, nggak usah berbasa basi lagi." Tak ingin mendengar ocehan Reksa yang pasti tak ada faedahnya. Shanum pun menyela cepat sambil mengibaskan tangannya. "Sekarang kembali aja ke topik awal. Jadi ... apa benar yang aku dengar tadi? Kamu dan Ayu sudah menikah?"Reksa menelan saliva kelat. Tak berani menjawab juga tak bisa mengelak lagi tuduhan sang istri yang ia yakini sudah mencuri dengar obrolannya tadi.Salahnya juga yang lupa jadwal pekerjaan Shanum. Kiranya, Shanum lanjut kerja hari ini, atau malah belum pulang dari luar kota. Soalnya Shanum juga tidak ada kabar sama sekali. "Aku--""Iya, benar! Kami memang sudah menikah!" Ayu menyambar dengan tak saba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 56

    "Reksa, kamu nunggu apalagi, sih? Cepat ceraikan anak pungut ini!" Tak segera mendapati reaksi berarti dari sang anak. Mama Rima pun kembali mendesak. "Iya, Sa! Buruan. Nggak usah banyak mikir lagi!" Ayu pun tak ingin ketinggalan. Sementara Shanum, masih tetap tenang sambil menatap Reksa lekat. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sebenarnya berdebar hebat. Rasanya seperti sedang menunggu sebuah vonis.Vonis yang menyakitkan sekaligus melegakan.Apa ini saatnya? Apa Shanum akan benar-benar bebas setelah ini? Apa nanti ia bisa ...."Sampai kapan pun aku nggak mau cerai sama kamu, Shanum!"Degh!"Apa?!" seru Mama Rima dan Ayu serempak. Sama kagetnya dengan Shanum saat ini. Bedanya, Shanum masih memilih diam. Tetapi kedua tangan sudah mengepal kuat di sisi tubuh. Sialan!"Reksa! Apa-apaan kamu ini? Kenapa--""Ma, tenang dulu!" sela Reksa cepat mencoba menenangkan emosi sang Mama yang sudah siap di muntahkan. "Bagaimana Mama bisa tenang, Reksa! tukas Mama Rima sengit. "Seenaknya sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 103

    Syukurlah Shanum akhirnya bisa melewati masa kritisnya berkat Mr Chen. Dia sudah dipindahkan ke ruang perawatan, tinggal menunggu untuk siuman. Karina pun sudah bertemu Mr Chen dan mengobrol banyak hal. Pria itu menunjukan banyak bukti tentang keterikatan darahnya dengan Shanum. Membuat Karina akhirnya bisa menerima kenyataan jika putrinya memiliki keluarga lain selain mereka. Arjuna sendiri tahu fakta barusan beberapa hari setelah pertemuan di kantornya, yang melahirkan kecurigaan pada sikap Mr Chen terhadap sang putri. Sebagai seorang ayah, dia tentu tak ingin sampai anaknya jadi buruan penjahat birahi. Karenanya, ia segera meminta anak buahnya melakukan penyelidikan di bantu Raid untuk penyelidikan lebih dalam. "Jangan membuatku cemburu dengan melihat putriku seperti itu Mr Chen. Anda tahu, saya ini sangat posesif sebagai kepala keluarga. Saya tak segan mematahkan leher orang jika sudah sangat cemburu," tegur Arjuna dengan nada bercanda. Meski begitu, tetap ada ketegasan dan p

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 102

    Arjuna langsung meninggalkan ruang rapat setelah mendengar laporan tentang Shanum. Tak perduli rapat sebenarnya masih berlangsung, Arjuna tetap pergi begitu saja. Toh, ada Arsen yang pasti akan menyelesaikan semuanya."Antarkan aku ke Setiawan Healty secepatnya!" titahnya pada sang sopir. Tak menunggu perintah dua kali, sopir tersebut pun langsung tancap gas. Sementara itu Arjuna segera menelepon kepala pelayan di rumahnya dan meminta rekaman cctv di rumah. Ia ingin tahu kenapa Shanum sampai mengalami pendarahan hari ini? Padahal saat kemarin ditinggalkan putrinya itu masih baik-baik saja. Arjuna juga ingat jika sekarang belum HPL kandungan Shanum.Sepanjang perjalanan Arjuna tak bisa tenang sedikit pun. Otaknya terus saja mengingatkan dirinya pada kenangan kelam di masa lalu. Saat Karina kritis dan kehilangan anak pertama mereka. Rasanya dejavu. Kekhawatiran ini. Rasa takut ini semua sama. Arjuna benar-benar tak ingin berada di posisi itu kembali.Setelah melakukan perjalanan yang

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 101

    "Lebih cepat, Angga! Shanum hampir tak bisa bertahan!" seru Frans kesal pada Angga mana kala merasa mobil yang ditumpangi tak berjalan lancar. "Macet, Bos." Angga menyahut tak kalah gusar. Dia pun bukan ingin sengaja memperlambat perjalanan. Apa mau di kata, jalanan saat ini lumayan macet.Frans mengeram kesal. Melongokkan kepala lewat kaca jendela pintu demi bisa memantau kondisi sekeliling. Sial! Mereka benar-benar terjebak macet. Mana masih jauh pula ke rumah sakit. Salahnya juga yang malah memilih mobil bukan hellypad. Padahal Arjuna sengaja tak menggunakan kendaraan itu kemarin untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Shanum dan kehamilannya. Mau bagaimana lagi, Frans tadi terlalu panik. Otaknya blank dan lupa pada benda terbang itu. Seumur-umur baru kali ini otaknya mendadak macet hanya karena panik."Bertahan, Sha! Jangan tidur dulu." Frans menepuk pipi Shanum yang mulai memucat agar tetap sadar. Setelah itu, Frans pun menghubungi Reyn."Reyn, Shanum akan melahirkan. Tapi k

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 100

    "Mas, tadi kata Papa kamu dapat hadiah rumah dari Pak Arjuna. Itu maksudnya apa, ya?" Amanda mengeluarkan penasaran yang sedari tadi ditahannya."Bukan apa-apa. Tidak usah dipikirkan," jawab Randy tak ingin jujur. Amanda mengangsur nafas kasar mendengarnya. "Mas, ayolah! Jangan bohong. Kita kan udah janji memulai semuanya lagi dari awal. Tanpa ada yang ditutupi lagi dan selalu saling percaya. Mas lupa?"Randy melipat bibirnya. Sesungguhnya Randy masih ragu untuk berterus terang. Akan tetapi, Amanda benar. Mereka sudah punya kesepakatan tadi. Istimewanya dia sendiri yang mencetuskan hal itu pertama kali. Masa kini ia juga yang mangkir. "Mas? Ayolah! Jujur aja. Aku nggak akan menghakimi kamu apa pun, kok. Aku janji akan mendukung apa pun keputusan yang kamu ambil akan masalah itu." Amanda kembali mendesak. Membuat Randy makin dilema. "Mas, ayo cerita aja. Bukan hanya aku loh yang kepo. Para Reader juga. Kalau nggak percaya, tanya aja gih!" Randy pun mendesah berat mendengarnya. Mung

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 99

    "Kenapa kamu tidak ambil rumah yang dihadiahkan Pak Arjuna saja, Ran?" tanya Hendra tiba-tiba. Mendengar kalimat barusan, kening Amanda bertaut bingung. Rumah hadiah Pak Arjuna? Itu ayah angkatnya Shanum kan?Maksudnya apa?Memang apa yang sudah Randy lakukan hingga bisa mendapatkan hadiah rumah dari Pak Arjuna? Cerita tentang keterlibatan Randy pada penyelamatan Shanum memang orang-orang tertentu saja yang tahu. Hendra pun tahu sebab tak sengaja melihat Pak Arjuna menemui Randy untuk menyampaikan terima kasihnya. "Nggak, Pa. Randy sungkan," jawab Randy kemudian. Amanda masih memilih menyimak saja meski hati sudah sangat penasaran. Cerita apa yang sudah ia lewatkan hingga Randy tau-tau dapat rumah begitu dari ayahnya Shanum."Kenapa sungkan? Pak Arjuna kan memberikan rumah itu untuk balas budi karena kamu--""Pa?" cegah Randy. "Tidak usah membahas itu lagi. Randy malu. Karena apa yang Randy lakukan tidak ada apa-apanya dengan kebaikan Shanum selama menjadi keluarga kita. Maka da

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 98

    Randy menulikan diri dan tetap melangkah pergi di sela raungan pilu Rima yang memintanya tetap tinggal. Menggandeng erat lengan Amanda, pria itu melangkah dengan yakin dari tempat tersebut. "Mau kasihan, tapi ya salah sendiri terlalu pilih kasih," celetuk salah satu tetangga yang masih bisa Randy dengar."Iya, ya. Padahal Randy itu orangnya baik dan sopan. Dia juga ramah dan ringan tangan selama tinggal di sini. Sayang, punya keluarga kok toxic semua," sahut lainnya. Tetangga lainnya menyahut kembali, tapi kini tak bisa Randy dengar karena mereka memang sudah jauh melangkah. "Mas, kita mau ke mana?" tanya Amanda meminta keyakinan sambil membenarkan gendongan pada putri kecilnya yang tengah terlelap dalam gendongan kain.Randy terdiam. Tak langsung menjawab tanya Amanda yang sebenarnya ia pun tak tahu akan kemana saat ini. Keputusan pergi menjauh dari Rima diakuinya memang terlalu impulsif. Akan tetapi, semua tercetus begitu saja ketika melihat istrinya di tampar Reksa. 'Mereka tid

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 97

    "Jangan sentuh aku! Aku sudah muak dengan kalian!" Amanda masih meraung marah. "Sekali lagi aku tanya kamu, Mas. Pilih kami atau mereka!"Nyatanya Amanda sepertinya sudah tidak bisa dibujuk. Apalagi melihat tempramen Reksa yang makin hari makin mengkhawatirkan. Tadi pria itu berani mengacak kamar pribadinya, lalu mengambil dompetnya, dan barusan. Barusan saja berani menampar keras Amanda. Bukan apa-apa, Amanda cuma takut nanti bukan hanya ia yang disakiti, tapi juga anaknya, Nikita. Seburuk-buruknya Amanda, jelas tidak mau sampai anaknya kenapa-napa."Pilih, Mas!" desak Amanda sekali lagi. Randy menyugar rambutnya kasar. Sungguh dia bingung harus memilih yang mana. Di satu sisi ada rasa bersalah dan hutang budi. Sisi lainnya ada anak dan istri yang makin tersakiti. Randy harus pilih yang mana?"Sudahlah!" Salah satu Debkolektor yang dari tadi menyimak akhirnya buka suara. "Kami ke sini tuh buat nagih hutang, bukan malah liat drama kalian. Sekarang, cepat bayar hutang!" inbuhnya kemu

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 96

    Meskipun berat, sepertinya Amanda memang harus mulai ambil keputusan tegas. Ia tidak mau hidupnya sia-sia bersama sang suami yang terlalu lembek. Selalu di nomor sekian kan dan ... ah, ternyata begini yang Shanum rasakan selama ini. Pantas saja wanita sabar itu akhirnya berontak. Tolong ingatkan Amanda untuk meminta maaf pada Shanum jika nanti bertemu lagi. Meski tidak tahu kapan, tapi semoga saja Tuhan masih sudi mengabulkan doa orang yang berlumuran dosa ini."Man, aku mohon jangan begitu." Randy berucap lirih. Tak sanggup jika harus memilih antara anak istri dan keluarganya. Apalagi, Randy masih punya satu rahasia, yang membuatnya sangat merasa bersalah hingga saat ini pada Reksa dan Mama Rima."Pilih saja, Mas. Aku nggak mau denger alasan apa pun lagi." Nampaknya Manda sudah benar-benar bulat pada keputusannya. Randy terdiam bingung. Sementara tetangga mulai riuh membicarakannya."Kalau saya jadi Amanda juga mending hidup sendirilah daripada sama suami lembek begitu.""Iyalah.

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 95

    "Bayar tuh' hutangmu!" tandas Amanda hendak berlalu ke dalam kamar. Namun, langsung dicegat Reksa."Man, bayarkan dulu. Aku sedang tidak punya uang." Reksa memerintah seenak udelnya. Seolah Amanda adalah bawahannya. "Ya, gimana bisa punya uang, kalau kerja aja nggak mau?" ketus Amanda.Pria mendengkus tak suka. "Nggak usah bawel. Bayarin dulu sana!" Reksa masih menyuruh dengan tak tahu malu. Malahan kini, pria itu yang seenaknya pergi ke kamar. Pasti akan melanjutkan tidur.Selalu saja begini. Siapa yang berhutang, siapa yang harus membayar. Amanda benar-benar tidak tahan lagi. Ia bukan Randy yang kesabarannya seluas samudera. Ia Amanda Saputri yang sudah terlalu kecewa dengan keluarga suaminya. Cukup sudah! Lihat saja, hari ini akan Amanda beri pelajaran pria mokondo tak tahu diri itu. Dengan langkah pasti Amanda menuju pintu rumah kontrakan reyotnya."Orangnya di dalam. Nggak punya uang katanya buat bayar hutang. Terserah kalian mau apa kan dia. Tuh! Kamarnya di sana!" tunjuk Aman

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status