Share

Bab 51

Author: Amih Lilis
last update Last Updated: 2024-11-09 22:27:41

[Sayang, maaf. Kayaknya aku nggak bisa makan siang sama kamu hari ini. Bos tiba-tiba ngajakin meeting. Nggak papa, kan? Kamu jangan marah, ya? Nanti aku DO makanan ke tempat kamu, ya?]

Shanum menatap datar layar gawai mahalnya, di mana ada chat Reksa yang masuk beberapa menit lalu. Pria itu membatalkan janji makan siang yang dia buat sendiri. Bahkan, tadi pagi, agak memaksa Shanum agar bersedia menerima ajakannya itu. Eh, sekarang malah dia juga yang membatalkan. Konyol, nggak sih?

Huft .... Untung saja Shanum tak begitu berharap. Jadi tidak terlalu nelangsa seperti dulu. Cuma kecewa saja dikit. Wajar, kan? Namanya juga wanita, gampang baper. Apalagi melihat perubahan sikap Reksa dan pembelaan-pembelaannya di depan Mama Rima beberapa minggu ini. Hati Shanum sebenarnya sedikit goyah karena hal itu. Dia berpikir, 'mungkin tidak ada salahnya memberikan kesempatan kedua untuk Reksa.'

Siapa tahu Reksa beneran bisa berubah, kan? Shanum pasti akan menekan egonya dan bertahan lagi. Bagaimana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
reksa cuma dimanfaatkan alih2 wasiat dr ayah ayu yg meminta reksa menjaga ayu selamanya.
goodnovel comment avatar
DyazRini Janardhani
wah,,makin penasaran aja nih,,next up lagi mih
goodnovel comment avatar
siti yulianti
udah num gugat aja gugat masa talak GK bisa d beli sih biar cepat liat shanum bahagia dengan jodoh yg meratukan shanum
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 52

    Shanum melempar ponselnya agak kasar ke atas meja, seraya menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. Wanita itu mangangsur nafas kasar sambil memejamkan mata. Sialan! Shanum rasanya kesal sekali mengetahui fakta barusan. Bagaimana tidak? Sudah sejauh ini langkahnya untuk bisa dilepaskan Reksa, eh malah salah sasaran. Bisa-bisanya dia salah langkah begini. Memberikan Ayu power lewat materi, berharap wanita itu merasa di atas awan dan dengan tegas merebut Reksa. Kan, nanti pasti seru kalau pas Shanum pergi semuanya Shanum cabut.Ah, salahnya juga tak membuat penyelidikan pada Ayu lebih detail selama ini. Melihat sikap Ayu yang sering menempeli Reksa macam lintah, Shanum kira wanita itu memang menginginkan suaminya. Tahu begini, lebih mending Reksa saja yang Shanum buat di atas angin. Dengan begitu tidak ada drama Reksa berubah sikap yang membuat Shanum hampir luluh lagi. "Arg!" Shanum menggeram kesal sambil menyugar rambut panjangnya dengan kasar. Ddrrtt ... ddrrtt ... ddrrtt ...

    Last Updated : 2024-11-11
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 53

    "Iya, kenapa?" Shanum menjawab tenang di antara kewaspadaan yang coba ia tutupi. "Kamu besok ada waktu?""Kenapa memang?""Aku mau ajak kamu ke pesta ulang tahun perusahaan."Diam-diam Shanum menghela nafas lega. Alhamdulilah ... ternyata Reksa tidak sedang minta jatah. Eh tapi apa katanya barusan? Mau ajak ke pesta perusahaan? Tumben? Apa karena pengalaman di pesta Hardikusuma, ya?"Gimana, Num. Bisa kan temani aku?" Mendapati Shanum masih diam. Reksa kembali bertanya. "Uhm ... gimana ya, Mas? Aku lagi banyak kerjaan minggu-minggu ini. Jadi kayaknya nggak bisa deh temani kamu." Akhirnya Shanum memberikan jawabannya. Namun, sepertinya tak sesuai harapan Reksa. Terlihat dari rona wajah pria itu yang kecewa. "Yah ... terus nanti aku datang sama siapa, dong?""Sama Ayu. Biasanya juga gitu, kan?" sahut Shanum santai. Sukses membuat Reksa kikuk salah tingkah. "Tapi kan, Num--""Hoaammm!" Shanum pura-pura menguap lebar demi menghentikan Reksa yang pasti akan membujuknya lagi. "Maaf, Mas

    Last Updated : 2024-11-22
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 54

    Shanum memilih bertahan di posisinya guna mencuri dengar obrolan dalam rumah. Ia yakin pasti, jika bertanya langsung pasti tak akan dapat kejujuran. Dengar sendiri tadi permintaan suaminya, kan?Pasti ada sebuah rahasia besar yang ingin ditutupi!"Kamu kenapa sih, Sa? Takut banget kayaknya sama Shanum. Padahal tinggal jujur aja, apa susahnya? Misal Shanum nggak terima, ya udah ceraikan saja dia. Toh, jadi istri kamu juga Shanum tuh nggak ada gunanya." Itu suara Mama Rima. "Ma, Reksa masih mencintai Shanum. Jadi bagaimana--""Halah tai kucing!" sela Mama Rima sengit. "Cinta apaan yang kamu maksud. Yang Mama liat kamu cuma nggak rela kehilangan status sebagai menantu keluarga Setiawan aja, kan? Takut mempengaruhi karier kamu, kan?" imbuh Mama Rima tepat sasaran. "Selain hal itu, Reksa memang benar-benar masih mencintai Shanum, Ma!" Pria itu berusaha meyakinkan sang Mama. "Persetan dengan semua itu, Sa! Keadaannya udah kayak gini. Kamu harus bisa ambil sikap. Kasian Ayu, kan? Bagaiman

    Last Updated : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 55

    "Sha-Shanum, ka-kamu kok udah pu-pulang?" Reksa tergagap menghadapi sang istri yang terlihat tenang bak telaga, tapi mampu menenggelamkan apa pun."Ck, sebenarnya apa yang kamu ingat dari aku sih, Mas? Bahkan jadwal libur aku pun kamu tak pernah ingat," balas Shanum jengah. Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. "Maaf, Num. Aku--""Udahlah, nggak usah berbasa basi lagi." Tak ingin mendengar ocehan Reksa yang pasti tak ada faedahnya. Shanum pun menyela cepat sambil mengibaskan tangannya. "Sekarang kembali aja ke topik awal. Jadi ... apa benar yang aku dengar tadi? Kamu dan Ayu sudah menikah?"Reksa menelan saliva kelat. Tak berani menjawab juga tak bisa mengelak lagi tuduhan sang istri yang ia yakini sudah mencuri dengar obrolannya tadi.Salahnya juga yang lupa jadwal pekerjaan Shanum. Kiranya, Shanum lanjut kerja hari ini, atau malah belum pulang dari luar kota. Soalnya Shanum juga tidak ada kabar sama sekali. "Aku--""Iya, benar! Kami memang sudah menikah!" Ayu menyambar dengan tak saba

    Last Updated : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 56

    "Reksa, kamu nunggu apalagi, sih? Cepat ceraikan anak pungut ini!" Tak segera mendapati reaksi berarti dari sang anak. Mama Rima pun kembali mendesak. "Iya, Sa! Buruan. Nggak usah banyak mikir lagi!" Ayu pun tak ingin ketinggalan. Sementara Shanum, masih tetap tenang sambil menatap Reksa lekat. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sebenarnya berdebar hebat. Rasanya seperti sedang menunggu sebuah vonis.Vonis yang menyakitkan sekaligus melegakan.Apa ini saatnya? Apa Shanum akan benar-benar bebas setelah ini? Apa nanti ia bisa ...."Sampai kapan pun aku nggak mau cerai sama kamu, Shanum!"Degh!"Apa?!" seru Mama Rima dan Ayu serempak. Sama kagetnya dengan Shanum saat ini. Bedanya, Shanum masih memilih diam. Tetapi kedua tangan sudah mengepal kuat di sisi tubuh. Sialan!"Reksa! Apa-apaan kamu ini? Kenapa--""Ma, tenang dulu!" sela Reksa cepat mencoba menenangkan emosi sang Mama yang sudah siap di muntahkan. "Bagaimana Mama bisa tenang, Reksa! tukas Mama Rima sengit. "Seenaknya sa

    Last Updated : 2024-11-28
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 57

    Bruk!Semua yang ada di ruangan itu seketika membeku setelah melihat Shanum tersungkur dan tak bergerak lagi. Pun si pelaku pemukulan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mbok Yem. Pembantu rumah tersebut.Apa Shanum pingsan? Atau malah sudah mati? Oh gawat kalau itu benar terjadi.Reksa pun gegas menghampiri dan mengecek tanda-tanda kehidupan dari sang istri. Sungguh! Dia beneran bisa dibunuh Daddy Arjuna kalau sampai Shanum kenapa-napa."Ma-maaf, Den. Mbok nggak sengaja. Mbok refleks saja tadi. Soalnya melihat nyonya Shanum tadi mau kabur." Si Mbok terbata dengan raut ketakutan.Pria yang masih menjadi suami Shanum itu tak menanggapi. Dengan gerakan kaku dia mengulurkan tangannya ke arah hidung, guna mengecek adanya tanda kehidupan di sana atau tidak. Betapa leganya Reksa ketika merasakan jika Shanum masih bernafas."Gimana, Sa? Dia ... masih hidup, kan?" tanya Mama Rima ikut penasaran dan takut."Syukurlah, dia masih hidup, Ma!" beritahu Reksa senang. Sontak saja, helaan nafas l

    Last Updated : 2024-11-29
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 58

    Hari berganti. Shanum masih sendirian terkurung dalam kamar, sambil memeluk perutnya yang kini terasa sakit dan perih. Mungkin karena semalam dia banyak minum air keran, sementara ia kan memiliki perut yang sensitif parah. Makan atau minum yang setengah matang saja dia tidak boleh, ini lagi langsung minum air mentah. Wajar saja kalau dia sekarang kesakitan. Sialnya, orang-orang rumah ini seakan tak perduli. Bahkan sudah siang begini pun, tak ada satu orang pun yang datang, meski itu untuk sekedar mengantarkan makanan padanya. Miris sekali hidup Shanum saat ini.Ceklek!Pucuk dicinta ulam pum tiba. Lama ditunggu, akhirnya pintu itu terbuka juga. Meski begitu, sayangnya Shanum sudah sangat lemas saat ini. Hingga dia pun hanya bisa melirik saja ke arah pintu. Melihat siapa yang datang. "Ck, ck, ... kasian ... kasian. Makanya, jadi orang jangan sok jago!" Ayu tersenyum pongah seraya meremehkan kondisi Shanum.Sementara itu, yang dihina tetap diam. Bukan karena tak ingin membalas, tapi

    Last Updated : 2024-11-30
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 59

    "Anak bodoh! Sebenarnya apa yang kau lakukan?! Bagaimana mungkin kau membiarkan Shanum bertindak sendiri di sana? Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, Arjuna pasti--" "Diamlah! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!" jawab Reyn tidak ada sopan-sopannya sama sekali. Klik! Reyn pun lalu melempar kesal ponselnya, setelah memutuskan secara sepihak sambungan telepon dari sang ayah, yang langsung memarahinya begitu saja. Tidak, bukan tanpa alasan sebenarnya ayahnya itu marah. Semua karena tuan besar Raid Anderson itu menemukan satu akun atas nama Shanum, di tempat jual beli jasa panas. Photo dan datanya lengkap. Membuat sang ayah mudah melacaknya. Titik IP di temukan tepat di rumah Reksa. Antara bodoh dan ceroboh. Sungguh kesatuan yang membuat si pelaku seolah cari mati. Menemukan hal tadi, Raid Anderson pun makin curiga dan melakukan penyelidikan cepat tentang kehidupan Shanum. Hingga kini, semua yang Reyn dan Shanum lakukan terbongkar. Namun, baik Raid atau Reyn, belum tahu

    Last Updated : 2024-12-01

Latest chapter

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 72

    "Tidak, Dad. Itu tidak mungkin!" Reksa bersikukuh membantah. "Shanum sangat mecintaiku, dia tidak mungkin menceraikanku."Arjuna mendengkus guyon mendengar kepercayaan diri Reksa yang terlampai luber. Nampaknya, Shanum terlalu memanjakan pria ini, hingga sangat yakin jika putrinya tak akan bisa hidup tanpanya."Sudah kubilang, Shanum sudah tidak mencintaimu.""Itu tidak mungkin!""Terserah kau mau percaya atau tidak. Faktanya, Shanum memang akan menceraikanmu."Reksa menggeleng cepat. Tetap tak ingin percaya apa pun ucapan Arjuna. Dia masih sangat yakin jika Shanum masih mencintainya. "Daddy tidak usah berbohong lagi. Sampai kapan pun aku tak percaya jika Shanum akan menceraikanku. Apalagi saat ini aku tahu dia sedang mengandung bayiku!" ungkap Reksa dengan pongah. Arjuna dan Frans tertegun beberapa saat. Agak kaget tentang fakta barusan. Dari mana Reksa tau tentang kehamilan Shanum. Bukannya, Shanum sendiri katanya masih merahasiakan hal ini dari Reksa. "Memang kenapa kalau dia se

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 71

    "Itu ... uhm ..." Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. Bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan Pak Rahmat.Lagian ngapain sih nanyain perusahaan dia juga. Kepo banget!"Kenapa diam, Pak? Bapak nggak punya perusahaan, ya?""Punya!" jawab Reksa cepat. Lebih cepat malah dari yang ia kira sendiri. Tetapi ya, gimana? Reksa tengsin juga kalau ketahuan tak punya apa-apa."Wah, hebat. Masih muda sudah punya perusahaan sendiri, ya?" Pak Rahmat memuji dengan tulus. "Pasti perusahaannya gede juga ya, Pak. Secara mertua bapak aja perusahaannya sampe ke luar negeri. Pasti nyari mantunya juga yang sama. Iya kan, Pak?""Iya, dong. Kalau nggak sama levelnya mana mau mertua saya milih saya."Entah siapa yang sedang Reksa bohongi? Pak Rahmat atau dirinya sendiri. Faktanya, dia tahu hal itu tapi seolah menutup mata. Merasa selevel dan yakin memiliki Shanum padahal bukan siapa-siapa. Apa ... mungkin karena Shanum hanya anak pungut. Makanya Reksa percaya diri menyamakan levelnya dengan seorang Arjuna?"

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 70

    Reksa turun dari pesawat dengan hati yang ringan. Senyumnya tak pudar sepanjang perjalanan. Sesekali ia bersiul dan terkikik senang kala membayangkan hidupnya yang sebentar lagi kembali indah. Bahkan, akan semakin indah sebab ia akan memiliki perusahaan sendiri. Ugh ... jadi nggak sabar pamer di medsos. Pasti followernya akan naik drastis dan ia akan menjadi incaran wanita-wanita cantik nan seksi setelah ini. Dalam taksi pun, senyum Reksa terkembang lebar sekali. Sang sopir sampai ngeri sendiri melihat penumpangnya senyum-senyum sendiri sedari tadi."Orang waras bukan, sih?" batin Sang sopir. "Tapi ... ah masa iya. Pakaiannya bagus begitu, kok. Mahal juga kelihatannya. Masa nggak waras?" Sopir tersebut terus meyakinkan dirinya, berharap dugaannya salah dan memang yang ia angkut adalah orang waras. Bukan orang gila yang lepas dari RSJ. Kalau orang gila, bisa amsyong deh'. Mana ia lagi dikejar setoran hari ini. Dari pagi sulit mendapatkan penumpang soalnya, masa sekalinya dapet malah

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 69

    Home sweet home. Senyaman apa pun di luar sana, bagi seorang anak, rumah tetaplah yang paling dirindukan. Apalagi jika punya keluarga yang hangat dan saling mendukung. Pasti ke mana pun melangkah, pulang ke rumah adalah hal yang paling di nantikan. Begitu pula yang Shanum rasakan.Sebenarnya, sempat ada rasa takut dalam hatinya ketika sang Daddy mengajak pulang. Takut diomelin bunda, takut di sinisin saudara, takut di tertawakan semua orang akibat dulu terlalu keras kepala dan percaya diri memilih Reksa. Juga ... takut omongan Mama Rima jadi kenyataan. "Jangankan anak pungut macam kamu. Anak kandung saja, kalau itu perempuan, laksana air yang sudah dibuang jika sudah menikah dan keluar rumah. Sudah tak akan punya tempat lagi di rumah orang tua. Jadi, nggak usah kepedean orang tuamu masih tetap menerimamu kembali jika memilih pisah dari Reksa. Kamu itu sudah tak diharapkan di sana."Kalimat dari Mama Rima itu entah sejak kapan menjadi ketakutan sendiri dalam hati Shanum. Membuat keper

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 68

    "Apa?! Jangan gila kamu, Sa!" Mama Rima jelas tak setuju dengan keputusan anaknya barusan. Tentu saja, di kota ini saja Arjuna bisa semena-mena terhadap anaknya, apalagi di kota sana. Rima Khawatir Reksa akan diapa-apakan. "Mama nggak setuju!" pungkasnya kemudian."Loh, kenapa, Ma?""Malah tanya kenapa?" decih Rima kesal. "Sa, apa kamu nggak mikir. Di sini saja mertuamu itu bisa bersikap seenaknya, apalagi di sana? Kalau kamu di apa-apakan gimana, Sa? Nanti Mama sama siapa? Kamu kan tahu, Papa sudah nggak mau bantu Mama. Diva juga milih ngekos sendiri daripada bareng kita. Dan Randy? Apa yang bisa diharapkan anak payah itu? Nggak, Sa! Pokoknya Mama nggak setuju!" Reksa mengangsur napas kasar. "Tapi, Ma. Kalau Reksa nggak ke sana, gimana Reksa bisa bawa balik Shanum?" Reksa meminta pengertian sang ibu. "Ya, suruh aja balik sendiri. Biasanya juga gitu, kan?" Rima seolah tak mau repot. "Ma, Shanum itu sedang merajuk. Dia harus dibujuk agar mau kembali.""Halah, aleman!""Bukan alema

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 67

    Hari berganti. Seminggu sudah berlalu. Reksa masih belum bisa menemui Shanum. Jangankan bertemu, menghubunginya pun tidak bisa. Menyebalkan sekali.Reksa pernah mencoba menghubungi nomor Shanum dengan nomor lain. Siapa tahu jika itu bukan darinya, Shanum mau mengangkat panggilan tersebut. Tetapi ternyata hasilnya sama. Tidak pernah ada jawaban. Reksa sempat curiga jika nomor itu sudah tak terpakai. Namun, saat dihubungi, nyambung, kok. Bahkan di chat pun centang duanya berubah warna jadi biru beberapa saat kemudian. Itu berarti chatnya sudah dibaca, kan? Lalu kenapa tidak dijawab?!Hal itu jelas membuat Reksa sangat putus asa! Dia benar-benar tak ingin kehilangan Shanum. Apalagi sekarang Reksa juga sudah tak punya pekerjaan karena Arjuna benar-benar memecatnya. "Kamu kenapa nggak tetep ke kantor itu sih, Sa? Bagaimana pun kamu kan masih menjadi menantu keluarga Setiawan!" ucap Mamanya waktu itu. Yang di balas Reksa dengan dengkusan kasar. Dikira Mamanya Reksa sepolos itu apa? Tentu

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 66

    "Kenapa kalian diam begitu? Jangan bilang kalau ...." "Ekhem!" Arjuna buru-buru berdehem keras demi menghentikan tuduhan Shanum yang sebenarnya berdasar barusan."Sweety, Daddy kan sudah bilang, jangan pikirkan hal itu, kamu fokus saja pada dirimu sendiri. Semuanya biar jadi urusan kami." Arjuna mencoba menenangkan. "Tapi, Dad. Aku nggak mau kalian bertidak diluar wajar. Bagaimana pun ini negara hukum." Shanum yang sangat mengenal orang-orang di sana jelas tahu ada hal terselubung sedang di rencanakan. "Daddy tahu, Honey. Tapi kalau kita ikuti hukum negara banyak yang akan terseret. Contohnya Putra. Dia yang jadi pancingan untuk menjebak Ayu jelas akan terseret namanya. Dan kamu tahu kan siapa Putra. Dia selebriti, Sayang. Namanya akan tercemar jika netizen tahu Putra terlibat hal begini. Meski niatnya baik yaitu menolongmu, tetap saja itu akan menjadi senjata untuk hattersnya menjatuhkan Putra. Mengertilah, Princess."Shanum terdiam. Memikirkan dengan seksama ucapan sang ayah. Ben

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 65

    Shanum menghela napas berat ketika memperhatikan wajah Reyn, dan mendapatkan beberapa luka memar di sana. Pasti! Itu pasti ulah sang Daddy."Reyn, maafkan aku." Shanum berkata dengan nada syarat rasa bersalah.Duplikat Raid anderson itu diam saja. Tetap fokus mengupas kulit apel dan memotong-motongnya menjadi kecil, guna memudahkan Shanum mengkonsumsi makanan tersebut. Beberapa saat setelah Daddy Arjuna dan Frans pergi, Reyn memang muncul di ruangan tersebut. Langsung memeriksa cairan infusan Shanum dan obat-obatannya. Kemudian duduk di kursi sebelah brankar dan mengupas buah. "Reyn apa kau marah? Aku b--"Reyn menjauhkan wajahnya kala tangan Shanum hendak terulur ke wajahnya. Ingin memeriksa memar-memar yang menghiasi di sana. Akan tetapi, tenang saja. Pria itu masih tetap menawan, kok."Hati-hati. Aku sedang pegang pisau," ucap Reyn akhirnya.Shanum pun cemberut. "Kau tidak berniat menusukku dengan pisau itu hanya karena marah kan, Reyn?" Niat Shanum ingin merajuk, sayang tak dig

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 64

    "Lancang! Ka--"Arjuna mengangkat sebelah tangannya guna menghentikan Frans yang sudah bersiap menyerang Rima, bahkan mungkin membunuh langsung. Arjuna juga ingin melakukanya, kok. Tentu saja, Siapa sih ayah yang akan baik-baik saja mendengar putrinya dihina sedemikian rupa macam tadi? Sakit hati, marah, kecewa, sedih, semua campur aduk dalam hati. Tak terbayang sepahit apa kehidupan yang Shanum jalani selama dua tahun ini. Bukan hanya fisik yang dihajar, tapi juga mentalnya. Tolong ingatkan Arjuna untuk membawa Shanum ke psikiater setelah ini, ya? Arjuna jelas tak akan membiarkan putri yang di rawat sepenuh hati dihancurkan seenaknya."Bos!" Frans tentu saja keberatan dengan larangan tuannya. Dia yang ikut terlibat dalam mengasuh dan membesarkan Shanum tentu tak bisa diam saja melihat gadis itu dihina-hina. Frans menyayangi Shanum seperti anaknya sendiri."Biarkan, Frans. Biarkan dia mengeluarkan semua uneg-unegnya pada Shanum. Aku ingin tahu, sesampah apa mulut wanita yang selalu

DMCA.com Protection Status