Share

Bab 54

Author: Amih Lilis
last update Last Updated: 2024-11-25 02:43:36

Shanum memilih bertahan di posisinya guna mencuri dengar obrolan dalam rumah. Ia yakin pasti, jika bertanya langsung pasti tak akan dapat kejujuran. Dengar sendiri tadi permintaan suaminya, kan?

Pasti ada sebuah rahasia besar yang ingin ditutupi!

"Kamu kenapa sih, Sa? Takut banget kayaknya sama Shanum. Padahal tinggal jujur aja, apa susahnya? Misal Shanum nggak terima, ya udah ceraikan saja dia. Toh, jadi istri kamu juga Shanum tuh nggak ada gunanya." Itu suara Mama Rima.

"Ma, Reksa masih mencintai Shanum. Jadi bagaimana--"

"Halah tai kucing!" sela Mama Rima sengit. "Cinta apaan yang kamu maksud. Yang Mama liat kamu cuma nggak rela kehilangan status sebagai menantu keluarga Setiawan aja, kan? Takut mempengaruhi karier kamu, kan?" imbuh Mama Rima tepat sasaran.

"Selain hal itu, Reksa memang benar-benar masih mencintai Shanum, Ma!" Pria itu berusaha meyakinkan sang Mama.

"Persetan dengan semua itu, Sa! Keadaannya udah kayak gini. Kamu harus bisa ambil sikap. Kasian Ayu, kan? Bagaiman
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
rencana shanum berhasil tp kan jd kasihan shanum malah hamil ank reksa. wah mama rima km akan menyesal membuang berlian demi baru kerikil gk kapok nyari mantu yg kere
goodnovel comment avatar
eka frida
kayaknya kerjaan si reyn nih wkwkwk mempercepat rencananya shanum biar lepas dari keluarga toxic
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
yauda abis ini cerai aja reksa n' shanum . trus stlh cerai, cabut deh smua klien yg kerjasama dgn Ayu . biar ksombongan Ayu yg ngrasa dia lg mulai sukses karirnya, sirna seketika . trus biar tau rasa mamanya reksa dpt mantu yg d banggakan, tp ku yakin dia ga akan bsa morotin Ayu kaya morotin shanum.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 55

    "Sha-Shanum, ka-kamu kok udah pu-pulang?" Reksa tergagap menghadapi sang istri yang terlihat tenang bak telaga, tapi mampu menenggelamkan apa pun."Ck, sebenarnya apa yang kamu ingat dari aku sih, Mas? Bahkan jadwal libur aku pun kamu tak pernah ingat," balas Shanum jengah. Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. "Maaf, Num. Aku--""Udahlah, nggak usah berbasa basi lagi." Tak ingin mendengar ocehan Reksa yang pasti tak ada faedahnya. Shanum pun menyela cepat sambil mengibaskan tangannya. "Sekarang kembali aja ke topik awal. Jadi ... apa benar yang aku dengar tadi? Kamu dan Ayu sudah menikah?"Reksa menelan saliva kelat. Tak berani menjawab juga tak bisa mengelak lagi tuduhan sang istri yang ia yakini sudah mencuri dengar obrolannya tadi.Salahnya juga yang lupa jadwal pekerjaan Shanum. Kiranya, Shanum lanjut kerja hari ini, atau malah belum pulang dari luar kota. Soalnya Shanum juga tidak ada kabar sama sekali. "Aku--""Iya, benar! Kami memang sudah menikah!" Ayu menyambar dengan tak saba

    Last Updated : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 56

    "Reksa, kamu nunggu apalagi, sih? Cepat ceraikan anak pungut ini!" Tak segera mendapati reaksi berarti dari sang anak. Mama Rima pun kembali mendesak. "Iya, Sa! Buruan. Nggak usah banyak mikir lagi!" Ayu pun tak ingin ketinggalan. Sementara Shanum, masih tetap tenang sambil menatap Reksa lekat. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sebenarnya berdebar hebat. Rasanya seperti sedang menunggu sebuah vonis.Vonis yang menyakitkan sekaligus melegakan.Apa ini saatnya? Apa Shanum akan benar-benar bebas setelah ini? Apa nanti ia bisa ...."Sampai kapan pun aku nggak mau cerai sama kamu, Shanum!"Degh!"Apa?!" seru Mama Rima dan Ayu serempak. Sama kagetnya dengan Shanum saat ini. Bedanya, Shanum masih memilih diam. Tetapi kedua tangan sudah mengepal kuat di sisi tubuh. Sialan!"Reksa! Apa-apaan kamu ini? Kenapa--""Ma, tenang dulu!" sela Reksa cepat mencoba menenangkan emosi sang Mama yang sudah siap di muntahkan. "Bagaimana Mama bisa tenang, Reksa! tukas Mama Rima sengit. "Seenaknya sa

    Last Updated : 2024-11-28
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 57

    Bruk!Semua yang ada di ruangan itu seketika membeku setelah melihat Shanum tersungkur dan tak bergerak lagi. Pun si pelaku pemukulan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mbok Yem. Pembantu rumah tersebut.Apa Shanum pingsan? Atau malah sudah mati? Oh gawat kalau itu benar terjadi.Reksa pun gegas menghampiri dan mengecek tanda-tanda kehidupan dari sang istri. Sungguh! Dia beneran bisa dibunuh Daddy Arjuna kalau sampai Shanum kenapa-napa."Ma-maaf, Den. Mbok nggak sengaja. Mbok refleks saja tadi. Soalnya melihat nyonya Shanum tadi mau kabur." Si Mbok terbata dengan raut ketakutan.Pria yang masih menjadi suami Shanum itu tak menanggapi. Dengan gerakan kaku dia mengulurkan tangannya ke arah hidung, guna mengecek adanya tanda kehidupan di sana atau tidak. Betapa leganya Reksa ketika merasakan jika Shanum masih bernafas."Gimana, Sa? Dia ... masih hidup, kan?" tanya Mama Rima ikut penasaran dan takut."Syukurlah, dia masih hidup, Ma!" beritahu Reksa senang. Sontak saja, helaan nafas l

    Last Updated : 2024-11-29
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 58

    Hari berganti. Shanum masih sendirian terkurung dalam kamar, sambil memeluk perutnya yang kini terasa sakit dan perih. Mungkin karena semalam dia banyak minum air keran, sementara ia kan memiliki perut yang sensitif parah. Makan atau minum yang setengah matang saja dia tidak boleh, ini lagi langsung minum air mentah. Wajar saja kalau dia sekarang kesakitan. Sialnya, orang-orang rumah ini seakan tak perduli. Bahkan sudah siang begini pun, tak ada satu orang pun yang datang, meski itu untuk sekedar mengantarkan makanan padanya. Miris sekali hidup Shanum saat ini.Ceklek!Pucuk dicinta ulam pum tiba. Lama ditunggu, akhirnya pintu itu terbuka juga. Meski begitu, sayangnya Shanum sudah sangat lemas saat ini. Hingga dia pun hanya bisa melirik saja ke arah pintu. Melihat siapa yang datang. "Ck, ck, ... kasian ... kasian. Makanya, jadi orang jangan sok jago!" Ayu tersenyum pongah seraya meremehkan kondisi Shanum.Sementara itu, yang dihina tetap diam. Bukan karena tak ingin membalas, tapi

    Last Updated : 2024-11-30
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 59

    "Anak bodoh! Sebenarnya apa yang kau lakukan?! Bagaimana mungkin kau membiarkan Shanum bertindak sendiri di sana? Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, Arjuna pasti--" "Diamlah! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!" jawab Reyn tidak ada sopan-sopannya sama sekali. Klik! Reyn pun lalu melempar kesal ponselnya, setelah memutuskan secara sepihak sambungan telepon dari sang ayah, yang langsung memarahinya begitu saja. Tidak, bukan tanpa alasan sebenarnya ayahnya itu marah. Semua karena tuan besar Raid Anderson itu menemukan satu akun atas nama Shanum, di tempat jual beli jasa panas. Photo dan datanya lengkap. Membuat sang ayah mudah melacaknya. Titik IP di temukan tepat di rumah Reksa. Antara bodoh dan ceroboh. Sungguh kesatuan yang membuat si pelaku seolah cari mati. Menemukan hal tadi, Raid Anderson pun makin curiga dan melakukan penyelidikan cepat tentang kehidupan Shanum. Hingga kini, semua yang Reyn dan Shanum lakukan terbongkar. Namun, baik Raid atau Reyn, belum tahu

    Last Updated : 2024-12-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 60

    "Suara apa itu?"Bahkan Reyn di sebrang sana pun mendengar bunyi keras tersebut saking nyaringnya. "Entahlah. Biar aku pastikan dulu," ucap Putra seraya menutup panggilan tersebut. "Shanum, kamu tunggu di sini sebentar. Kakak--""Kak, perutku sakit sekali." Belum sempat Putra merampungkan kalimatnya, Shanum sudah lebih dulu mencengkram lengannya. "Tolong ... selamatkan bayi ...ku." Setelahnya, Shanum tiba-tiba tak sadarkan diri, tak ayal Putra pun makin gusar.Bagaimana ini?Sementara itu di lantai bawah. Ayu yang tengah bermain ponsel tak kalah terkejut dengan suara memekakan telinga barusan. Ia terlonjak kaget sampai hpnya terlempar ke lantai saking terkejutnya. "Sialan! Apa itu?" geramnya kesal.Wanita itu semakin kesal saat menemukan hpnya retak dan tak bisa nyala. Ah, kalau begini kan harus keluar modal lagi. "Awas saja! Pokoknya si Shanum hari ini harus menjual diri sampai mampus biar aku bisa beli HP baru. Kalau perlu, lima unit sekalian!" omelnya kemudian. Ayu lalu mengaba

    Last Updated : 2024-12-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 61

    Arjuna turun dengan tergesa sesampainya di Rumah sakit. Bahkan, sebelum mobil benar-benar berhenti. Padahal, para beberapa petugas medis pun sudah menunggu. Reyn yang mengaturnya. "Cepat tolong putriku! Berikan dia perawatan terbaik yang kalian miliki!" titah Arjuna tegas pada Dokter dan perawat yang akan menangani Shanum. "Baik, Pak!" jawab petugas medis itu kompak. Arjuna dan Kai membantu mendorong brankar yang membawa Shanum sampai ke ruang tindakan. Sementara Putra kini tengah mencari parkiran. Seakan tak cukup dengan tenaga medis di Rumah sakit tersebut. Arjuna pun memanggil dokter-dokter terbaik yang dia kenal. Bahkan Kenneth, kembaran Kairo yang memang berprofesi sebagai Dokter Obygn, juga di suruhnya datang. Saking kacaunya pikiran Arjuna saat ini, ia hampir saja menghubungi istrinya juga dan memintanya datang. Beruntung Kai mengingatkan tepat waktu. "Dad, jangan. Bunda sedang ada operasi pada pasien penting kan hari ini," ucap Kairo.Karina memang belum mengetahui masal

    Last Updated : 2024-12-03
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 62

    Kandungan Shanum masih bisa diselamatkan meski sempat mengalami pendarahan hebat. Namun, karena kondisinya jadi semakin rentan. Alhasil Shanum pun harus badrest total jika ingin mempertahankan bayinya. Dia tidak boleh beraktivitas sama sekali. Bahkan jika Shanum ingin ke kamar mandi pun, ia harus di gendong. Pokoknya Shanum tak boleh turun dari tempat tidur sama sekali, sebelum dokter menyatakan kondisinya stabil. Setelah tak sadarkan diri hampir dua hari. Hari itu akhirnya Shanum siuman. Hal yang pertama kali ia jumpai adalah sang Daddy yang tertidur di kursi dekat brankarnya, dengan tangan yang terus menggengam tangannya. Gurat lelah nampak jelas pada wajah Daddy yang sudah tak muda lagi. Meski begitu, daddy masih sangatlah tampan. Betapa harunya Shanum melihat hal itu. Padahal mereka tidak punya hubungan darah sama sekali. Tetapi bagi Shanum, Daddy Arjuna tetap menjadi cinta pertama untuknya, selayaknya yang di rasakan anak gadis pada umumnya terhadap sang ayah. Daddy, bukan han

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 126

    Mereka akhirnya menemukan sebuah restoran yang cukup nyaman dan tidak terlalu ramai. Safran dengan sigap menarikkan kursi untuk Shanum sebelum duduk di seberangnya, sementara Baby Nata tetap lengket di pangkuannya."Nata mau makan apa?" tanya Safran sambil melihat menu."Ciken!" seru Baby Nata antusias.Shanum mencibir. "Hish! Baru juga sebentar, seleranya udah sama kayak kamu."Safran terkekeh. "Itu namanya bonding, Kak Sha."Shanum mendelik. "Bonding kepalamu!"Pesanan mereka datang tidak lama kemudian. Baby Nata mulai makan dengan lahap, sementara Shanum masih berusaha mengabaikan tatapan intens Safran.Akhirnya, ia menyerah dan menghela napas panjang. "Safran, aku serius. Jangan main-main soal perasaan kayak tadi.""Siapa bilang aku main-main?" Safran meletakkan sendoknya, menatap Shanum dengan serius. "Aku nggak sebercanda itu kalau soal hati."Shanum tercekat. Ia buru-buru memalingkan wajah, berpura-pura sibuk memotong ayam di piringnya."Kak Sha," panggil Safran lagi, suaranya

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 125

    Hari libur tiba, Shanum merasa butuh udara segar. Ia memutuskan mengajak Baby Nata jalan-jalan ke mall. Sekadar membeli beberapa kebutuhan dan membiarkan putranya melihat-lihat dunia luar.Shanum berjalan santai di lorong mall sambil mendorong stroller Baby Nata. Kadang ia mampir ke toko yang menarik di matanya. Sekedar melihat-lihat atau kalau memang ada yang diinginkan ia akan beli. Tak lupa, Shanum juga membeli perlengkapan bayi untuk jagoannya.Shanum sudah selesai membeli beberapa perlengkapan bayi dan merasa sudah waktunya untuinya pulang. Akan tetapi, ia melihat si kecil masih terlihat bersemangat, matanya berbinar-binar setiap melihat lampu-lampu toko yang berwarna-warni."Nata, sudah cukup ya? Kita pulang sekarang, ya?" Shanum menunduk ke arah bocah itu. Meminta atensinya.Baby Nata menggeleng keras, tangannya menunjuk ke arah toko mainan di seberang. "Mau! Mau!"Shanum menghela napas, lalu tersenyum pasrah. "Baiklah, lima menit saja, ya."Wanita itu pun mendorong stroller ma

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 124

    Setelah beberapa hari penuh kecanggungan, akhirnya Safran mengambil inisiatif untuk berbicara langsung dengan Shanum.Sore itu, setelah meeting selesai, dia menunggu sampai ruangan kosong, lalu memanggil Shanum yang sudah berkemas untuk pulang."Kak Sha, sebentar," katanya, suaranya lebih tenang dari biasanya.Shanum, yang sudah bersiap untuk pergi, menatapnya dengan hati-hati. "Ada apa?""Duduklah dulu. Aku ingij bicara."Shanum langsung waspada. "Bicara apa? Kalau soal kerjaan, bicarakan saja nanti pas meeting lagi. Tapi kalau soal hal lain. Lupakan! Aku sedang tak minat membahas apa pun sama kamu!"Safran menarik napas berat mendengar jawaban antipati dari Shanum, lalu dengan pelan ia berkata, "Aku hanya ingin minta maaf, Kak Sha."Shanum terkejut. "Minta maaf?""Ya." Safran mengusap tengkuknya, sedikit canggung. "Aku sadar kalau aku terlalu terburu-buru mengambil tindakan. Aku tidak sabaran menunjukan perasaanku sebenarnya tanpa perduli perasaan Kak Sha yang pasti syok. Pada akhir

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 123

    Shanum mencoba meredam kegugupannya dengan menyesap jusnya, tapi tetap saja pipinya terasa panas. Ia menatap Safran dengan ekspresi setengah kesal, setengah tidak percaya."Mending kamu cari yang single. Aku janda, Ran," katanya sambil mengaduk-aduk makanannya, berharap obrolan ini cepat berakhir.Tetapi Safran malah menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan senyum santai. "Terus kenapa? Emang ada aturan yang melarang janda nikah sama pria single?"Shanum melotot. "Bukan gitu, tapi... ya kamu kan bisa cari yang lebih muda, yang belum pernah nikah."Safran terkekeh. "Siapa bilang aku mau yang lebih muda? Aku sukanya yang dewasa, matang, dan tahu cara menghadapi hidup."Shanum hampir tersedak lagi. Ia berdehem, berusaha tetap tenang. "Safran, dengerin. Aku udah pernah gagal dalam pernikahan. Kamu nggak takut bakal repot kalau sama aku?"Safran menatapnya dengan mata yang lebih serius sekarang. "Kak Sha, gagal dalam pernikahan bukan berarti gagal dalam hidup. Dan bukan berarti Kak Sha nggak

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 122

    Keesokan harinya, Shanum bertemu lagi dengan Safran dan terlibat dalam proyek baru seperti yang di sampaikan Daddy Arjuna kemarin. Seperti dugaan, Daddy memang tak pernah salah menilai orang. Shanum diam-diam memperhatikan Safran yang tengah menjelaskan analisisnya di hadapan tim. Cara bicaranya tenang, penuh percaya diri, dan setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa begitu berbobot.Saat presentasi selesai, salah satu anggota tim langsung berkomentar, "Penjelasannya detail sekali, Mas Safran. Ini benar-benar membantu kami memahami celah dan potensi proyek ini."Safran mengangguk sopan. "Terima kasih. Aku hanya menyampaikan apa yang aku lihat dari data yang ada. Kalau ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya."Shanum masih terdiam, tapi dalam hati ia membatin, Kapan dia jadi sekeren ini?Tak sadar, ia terus menatap pria itu sampai Safran tiba-tiba menoleh ke arahnya. "Kak Sha, dari tadi diam saja. Ada yang ingin ditambahkan?"Shanum tersentak, buru-buru menggeleng. "Eh,

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 121

    Shanum masih menatap Mahesa dengan bingung. Kenapa pria ini mendadak ingin bicara empat mata? Terlebih, dari ekspresinya, ada sesuatu yang ingin ia sampaikan dengan serius.Safran, yang duduk tenang sambil menanggapi ocehan Baby Nata di seberang Shanum, hanya mengangkat alis. Tak ada perubahan berarti dalam ekspresinya, tapi jelas ia menyadari ketegangan yang tiba-tiba muncul.Shanum akhirnya menghela napas. "Baiklah, sebentar." Ia melirik Safran sejenak sebelum berdiri. "Aku nggak lama."Safran hanya mengangguk kecil. Lalu kembali fokus pada layar ponsel yang masih berceloteh entah tentang apa?Shanum kemudian mengikuti Mahesa keluar restoran. Mereka berhenti di dekat trotoar yang agak sepi. Mahesa berdiri tegap di hadapannya, ekspresinya sulit ditebak."Ada apa, Kak?" tanya Shanum akhirnya.Mahesa menatapnya dalam sebelum mengembuskan napas. "Aku ingin jujur.""Tentang?""Aku dan Rania."Ada sedikit cubitan dari sudut hatinya mendengar nama wanita itu lagi. Otaknya seketika flashbac

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 120

    Shanum masih menatap Safran dengan tatapan penuh tanya. Jujur, perhatian pria ini membuatnya sedikit salah tingkah."Kak Sha?" panggil Safran, mengangkat satu alisnya. "Kenapa diam? Jangan bilang kakak curiga aku dirasuki Shaki?"Shanum tersentak. "Hah? Nggak, bukan itu!""Terus?"Shanum mengerjap, lalu buru-buru menggeleng. "Nggak ada apa-apa. Aku cuma heran aja.""Heran kenapa?"Shanum membuka mulut, lalu menutupnya lagi. Akhirnya, ia hanya mendesah. "Sudahlah, nggak penting. Kita makan dulu aja."Safran tersenyum tipis. "Baik, Kak Sha."Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju restoran yang tadi disebutkan oleh Safran. Suasana jalanan cukup ramai, tetapi tidak terlalu berisik. Safran berjalan santai di sisi Shanum, sesekali meliriknya untuk memastikan wanita itu tidak kepayahan.Setelah sampai di restoran, mereka langsung memesan makanan. Shanum memilih menu yang aman untuk lambungnya, sementara Safran memesan makanan favoritnya.Saat makanan datang, mereka mulai makan dalam diam

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 119

    Pagi hari, seusai mandi, Shanum berniat menghampiri Baby Nata yang tadi diculik Bunda Karina setelah mandi. Katanya, "Bunda mau mengajak Baby Nata tour di rumah ini. Biar kalau dia keasyikan merangkak terus nyasar, tau arah pulang."Ada-ada saja memang bundanya itu. Akan tetapi, Shanum merasa tak ada alasan untuk menolak. Toh, Baby Nata sama neneknya ini."Loh, kok?" Saat akhirnya menemukan keberadaan bayi gembul miliknya, Shanum cukup kaget karena Baby Nata bukan bersama Bunda seperti sangkaannya, tapi dengan Frans yang dengan santai menggendongnya sambil menikmati suasana taman samping di pagi hari."Oh, sudah berani gendong, ya, sekarang?" seloroh Shanum, teringat dulu Frans selalu menolak jika dimintai tolong menggendong Baby Nata. Mendengar ada suara mendekat, Frans menoleh. Dia lalu menaikan satu sudut bibirnya menatap Shanum. "Dia sudah tak serapuh dulu."Shanum mendengkus kasar, lalu memilih mendaratkan tubuh di sofa kecil yang ada di sana. Membiarkan Baby Nata menikmati wakt

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 118

    "Biarkan saja. Aku tidak keberatan kok dengan keberadaannya di sini.""Oh, ya sudah kalau begitu."Shanum pasrah melihat Baby Nata tidur nyaman di dada Safran, ia akhirnya memilih duduk di sofa, mencoba menikmati suasana acara yang masih berjalan. Tetapi ketenangan itu tidak berlangsung lama, karena seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya."Kak Sha, aku serius, loh. Mungkin ini pertanda."Shanum menghela napas panjang sebelum menoleh ke Shaki yang duduk dengan ekspresi penuh konspirasi."Pertanda apanya?"Shaki menyeringai. "Ya pertanda kalau aku atau Safran itu jodoh Kak Sha."Shanum memutar bola mata. "Shaki, cukup.""Tapi—""Serius, cukup."Shaki mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang permennya direbut. Tetapi ekspresinya langsung berubah jahil."Kak, aku ada ide bagus," bisiknya tiba-tiba."Jangan macem-macem Shaki. Aku tidak tertarik pada apapun idemu itu." Shanum langsung menolak mentah-mentah tanpa mau tau ide Shaki yang di tawarkan.Ngapain? Biang onar ini tak dapat di

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status