Share

Bab 53

Author: Amih Lilis
last update Last Updated: 2024-11-22 16:55:05

"Iya, kenapa?" Shanum menjawab tenang di antara kewaspadaan yang coba ia tutupi.

"Kamu besok ada waktu?"

"Kenapa memang?"

"Aku mau ajak kamu ke pesta ulang tahun perusahaan."

Diam-diam Shanum menghela nafas lega. Alhamdulilah ... ternyata Reksa tidak sedang minta jatah. Eh tapi apa katanya barusan? Mau ajak ke pesta perusahaan? Tumben? Apa karena pengalaman di pesta Hardikusuma, ya?

"Gimana, Num. Bisa kan temani aku?" Mendapati Shanum masih diam. Reksa kembali bertanya.

"Uhm ... gimana ya, Mas? Aku lagi banyak kerjaan minggu-minggu ini. Jadi kayaknya nggak bisa deh temani kamu." Akhirnya Shanum memberikan jawabannya. Namun, sepertinya tak sesuai harapan Reksa. Terlihat dari rona wajah pria itu yang kecewa.

"Yah ... terus nanti aku datang sama siapa, dong?"

"Sama Ayu. Biasanya juga gitu, kan?" sahut Shanum santai. Sukses membuat Reksa kikuk salah tingkah.

"Tapi kan, Num--"

"Hoaammm!" Shanum pura-pura menguap lebar demi menghentikan Reksa yang pasti akan membujuknya lagi. "Maaf, Mas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
amih knp shanum dikasih hamil lg diwaktu yg gk tepat, shanum akan tersakiti untuk kesekian kalinya
goodnovel comment avatar
siti yulianti
waduh seperti nya ada sesuatu yang disembunyikan reksa semoga bercerai dah, biar shanum mengurus bayinya sendiri sama keluarganya yg selalu menyayangi nya
goodnovel comment avatar
siti yulianti
innalilahi wa innailaihi Raji'un semoga amal ibadah beliau d terima Alloh SWT dan d ampuni segala dosanya dan d berikan ketabahan bagi keluarga yg d tinggalkan aamiin yarobbal'alamiiiinn ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 54

    Shanum memilih bertahan di posisinya guna mencuri dengar obrolan dalam rumah. Ia yakin pasti, jika bertanya langsung pasti tak akan dapat kejujuran. Dengar sendiri tadi permintaan suaminya, kan?Pasti ada sebuah rahasia besar yang ingin ditutupi!"Kamu kenapa sih, Sa? Takut banget kayaknya sama Shanum. Padahal tinggal jujur aja, apa susahnya? Misal Shanum nggak terima, ya udah ceraikan saja dia. Toh, jadi istri kamu juga Shanum tuh nggak ada gunanya." Itu suara Mama Rima. "Ma, Reksa masih mencintai Shanum. Jadi bagaimana--""Halah tai kucing!" sela Mama Rima sengit. "Cinta apaan yang kamu maksud. Yang Mama liat kamu cuma nggak rela kehilangan status sebagai menantu keluarga Setiawan aja, kan? Takut mempengaruhi karier kamu, kan?" imbuh Mama Rima tepat sasaran. "Selain hal itu, Reksa memang benar-benar masih mencintai Shanum, Ma!" Pria itu berusaha meyakinkan sang Mama. "Persetan dengan semua itu, Sa! Keadaannya udah kayak gini. Kamu harus bisa ambil sikap. Kasian Ayu, kan? Bagaiman

    Last Updated : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 55

    "Sha-Shanum, ka-kamu kok udah pu-pulang?" Reksa tergagap menghadapi sang istri yang terlihat tenang bak telaga, tapi mampu menenggelamkan apa pun."Ck, sebenarnya apa yang kamu ingat dari aku sih, Mas? Bahkan jadwal libur aku pun kamu tak pernah ingat," balas Shanum jengah. Reksa menggaruk tengkuknya kikuk. "Maaf, Num. Aku--""Udahlah, nggak usah berbasa basi lagi." Tak ingin mendengar ocehan Reksa yang pasti tak ada faedahnya. Shanum pun menyela cepat sambil mengibaskan tangannya. "Sekarang kembali aja ke topik awal. Jadi ... apa benar yang aku dengar tadi? Kamu dan Ayu sudah menikah?"Reksa menelan saliva kelat. Tak berani menjawab juga tak bisa mengelak lagi tuduhan sang istri yang ia yakini sudah mencuri dengar obrolannya tadi.Salahnya juga yang lupa jadwal pekerjaan Shanum. Kiranya, Shanum lanjut kerja hari ini, atau malah belum pulang dari luar kota. Soalnya Shanum juga tidak ada kabar sama sekali. "Aku--""Iya, benar! Kami memang sudah menikah!" Ayu menyambar dengan tak saba

    Last Updated : 2024-11-25
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 56

    "Reksa, kamu nunggu apalagi, sih? Cepat ceraikan anak pungut ini!" Tak segera mendapati reaksi berarti dari sang anak. Mama Rima pun kembali mendesak. "Iya, Sa! Buruan. Nggak usah banyak mikir lagi!" Ayu pun tak ingin ketinggalan. Sementara Shanum, masih tetap tenang sambil menatap Reksa lekat. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sebenarnya berdebar hebat. Rasanya seperti sedang menunggu sebuah vonis.Vonis yang menyakitkan sekaligus melegakan.Apa ini saatnya? Apa Shanum akan benar-benar bebas setelah ini? Apa nanti ia bisa ...."Sampai kapan pun aku nggak mau cerai sama kamu, Shanum!"Degh!"Apa?!" seru Mama Rima dan Ayu serempak. Sama kagetnya dengan Shanum saat ini. Bedanya, Shanum masih memilih diam. Tetapi kedua tangan sudah mengepal kuat di sisi tubuh. Sialan!"Reksa! Apa-apaan kamu ini? Kenapa--""Ma, tenang dulu!" sela Reksa cepat mencoba menenangkan emosi sang Mama yang sudah siap di muntahkan. "Bagaimana Mama bisa tenang, Reksa! tukas Mama Rima sengit. "Seenaknya sa

    Last Updated : 2024-11-28
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 57

    Bruk!Semua yang ada di ruangan itu seketika membeku setelah melihat Shanum tersungkur dan tak bergerak lagi. Pun si pelaku pemukulan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mbok Yem. Pembantu rumah tersebut.Apa Shanum pingsan? Atau malah sudah mati? Oh gawat kalau itu benar terjadi.Reksa pun gegas menghampiri dan mengecek tanda-tanda kehidupan dari sang istri. Sungguh! Dia beneran bisa dibunuh Daddy Arjuna kalau sampai Shanum kenapa-napa."Ma-maaf, Den. Mbok nggak sengaja. Mbok refleks saja tadi. Soalnya melihat nyonya Shanum tadi mau kabur." Si Mbok terbata dengan raut ketakutan.Pria yang masih menjadi suami Shanum itu tak menanggapi. Dengan gerakan kaku dia mengulurkan tangannya ke arah hidung, guna mengecek adanya tanda kehidupan di sana atau tidak. Betapa leganya Reksa ketika merasakan jika Shanum masih bernafas."Gimana, Sa? Dia ... masih hidup, kan?" tanya Mama Rima ikut penasaran dan takut."Syukurlah, dia masih hidup, Ma!" beritahu Reksa senang. Sontak saja, helaan nafas l

    Last Updated : 2024-11-29
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 58

    Hari berganti. Shanum masih sendirian terkurung dalam kamar, sambil memeluk perutnya yang kini terasa sakit dan perih. Mungkin karena semalam dia banyak minum air keran, sementara ia kan memiliki perut yang sensitif parah. Makan atau minum yang setengah matang saja dia tidak boleh, ini lagi langsung minum air mentah. Wajar saja kalau dia sekarang kesakitan. Sialnya, orang-orang rumah ini seakan tak perduli. Bahkan sudah siang begini pun, tak ada satu orang pun yang datang, meski itu untuk sekedar mengantarkan makanan padanya. Miris sekali hidup Shanum saat ini. Ceklek! Pucuk dicinta ulam pum tiba. Lama ditunggu, akhirnya pintu itu terbuka juga. Meski begitu, sayangnya Shanum sudah sangat lemas saat ini. Hingga dia pun hanya bisa melirik saja ke arah pintu. Melihat siapa yang datang. "Ck, ck, ... kasian ... kasian. Makanya, jadi orang jangan sok jago!" Ayu tersenyum pongah seraya meremehkan kondisi Shanum. Sementara itu, yang dihina tetap diam. Bukan karena tak ingin m

    Last Updated : 2024-11-30
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 59

    "Anak bodoh! Sebenarnya apa yang kau lakukan?! Bagaimana mungkin kau membiarkan Shanum bertindak sendiri di sana? Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, Arjuna pasti--" "Diamlah! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!" jawab Reyn tidak ada sopan-sopannya sama sekali. Klik! Reyn pun lalu melempar kesal ponselnya, setelah memutuskan secara sepihak sambungan telepon dari sang ayah, yang langsung memarahinya begitu saja. Tidak, bukan tanpa alasan sebenarnya ayahnya itu marah. Semua karena tuan besar Raid Anderson itu menemukan satu akun atas nama Shanum, di tempat jual beli jasa panas. Photo dan datanya lengkap. Membuat sang ayah mudah melacaknya. Titik IP di temukan tepat di rumah Reksa. Antara bodoh dan ceroboh. Sungguh kesatuan yang membuat si pelaku seolah cari mati. Menemukan hal tadi, Raid Anderson pun makin curiga dan melakukan penyelidikan cepat tentang kehidupan Shanum. Hingga kini, semua yang Reyn dan Shanum lakukan terbongkar. Namun, baik Raid atau Reyn, belum tahu

    Last Updated : 2024-12-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 60

    "Suara apa itu?"Bahkan Reyn di sebrang sana pun mendengar bunyi keras tersebut saking nyaringnya. "Entahlah. Biar aku pastikan dulu," ucap Putra seraya menutup panggilan tersebut. "Shanum, kamu tunggu di sini sebentar. Kakak--""Kak, perutku sakit sekali." Belum sempat Putra merampungkan kalimatnya, Shanum sudah lebih dulu mencengkram lengannya. "Tolong ... selamatkan bayi ...ku." Setelahnya, Shanum tiba-tiba tak sadarkan diri, tak ayal Putra pun makin gusar.Bagaimana ini?Sementara itu di lantai bawah. Ayu yang tengah bermain ponsel tak kalah terkejut dengan suara memekakan telinga barusan. Ia terlonjak kaget sampai hpnya terlempar ke lantai saking terkejutnya. "Sialan! Apa itu?" geramnya kesal.Wanita itu semakin kesal saat menemukan hpnya retak dan tak bisa nyala. Ah, kalau begini kan harus keluar modal lagi. "Awas saja! Pokoknya si Shanum hari ini harus menjual diri sampai mampus biar aku bisa beli HP baru. Kalau perlu, lima unit sekalian!" omelnya kemudian. Ayu lalu mengaba

    Last Updated : 2024-12-01
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 61

    Arjuna turun dengan tergesa sesampainya di Rumah sakit. Bahkan, sebelum mobil benar-benar berhenti. Padahal, para beberapa petugas medis pun sudah menunggu. Reyn yang mengaturnya. "Cepat tolong putriku! Berikan dia perawatan terbaik yang kalian miliki!" titah Arjuna tegas pada Dokter dan perawat yang akan menangani Shanum. "Baik, Pak!" jawab petugas medis itu kompak. Arjuna dan Kai membantu mendorong brankar yang membawa Shanum sampai ke ruang tindakan. Sementara Putra kini tengah mencari parkiran. Seakan tak cukup dengan tenaga medis di Rumah sakit tersebut. Arjuna pun memanggil dokter-dokter terbaik yang dia kenal. Bahkan Kenneth, kembaran Kairo yang memang berprofesi sebagai Dokter Obygn, juga di suruhnya datang. Saking kacaunya pikiran Arjuna saat ini, ia hampir saja menghubungi istrinya juga dan memintanya datang. Beruntung Kai mengingatkan tepat waktu. "Dad, jangan. Bunda sedang ada operasi pada pasien penting kan hari ini," ucap Kairo.Karina memang belum mengetahui masal

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 138

    "Mungkin dia hanya butuh suasana berbeda malam ini." Safran akhirnya buka suara demi menenangkan Shanum.Shanum menghela napas pasrah akhirnya. "Baiklah, kalau begitu … ayo ke kamar tamu sebelum dia bangun dan menangis lagi."Dengan langkah santai, Safran mengikuti Shanum menuju kamar tamu, masih dengan Baby Nata yang tidur nyenyak di dadanya.***Pagi harinya, Shanum bangun lebih awal dari biasanya. Setelah membersihkan diri dengan cara paling cepat yang ia bisa dan sholat subuh, wanita itu pun langsung menuju kamar tamu dengan harapan bisa membawa Baby Nata kembali ke kamarnya sebelum bocah terbangun.Sayangnya, begitu ia membuka pintu, Shanum justru langsung terkesiap ketika melihat Safran tengah menjalankan dua rakaat paginya dengan Baby Nata dalam gendongan sebelah tangannya. Astaga, Anak ini!Shanum sebenarnya ingin segera mengambil alih Baby Nata. Namun, ia takut akan mengganggu ibadah Safran. Terpaksa ia pun hanya bisa menunggu pria itu menyelesaikan ibadahnya. Sambil menung

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 137

    Mr. Chen terdiam, menelan setiap kata Frans dengan perasaan campur aduk. Selama ini, ia selalu berpikir bahwa ia yang paling tahu apa yang terbaik untuk Shanum, hanya karena dialah yang paling punya hubungan darah. Tetapi kenyataannya? Ia sudah berkali-kali salah langkah, berkali-kali mengambil keputusan yang justru malah menjauhkan dirinya dari keponakannya sendiri.Sorot mata Frans yang tajam membuatnya tak nyaman. Sebagai orang yang selama ini cukup berkuasa di lingkungannya, Mr. Chen tidak terbiasa ditegur seperti ini—terlebih oleh seseorang yang hanya seorang asisten. Namun, kali ini, ia tahu dirinya tak punya hak untuk membantah.Setelah beberapa detik hening, ia akhirnya menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan."Kau benar," gumamnya pelan, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. "Aku terlalu banyak ikut campur dalam hidup Shanum... Aku pikir aku sedang melindunginya, tapi nyatanya aku hanya memperkeruh keadaan."Frans tidak segera menjawab, tetapi ia mengamati peru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 136

    Mr. Chen duduk di balik mejanya yang besar, kedua tangannya mencengkeram lengan kursinya dengan erat. Ruang kantornya yang biasanya menjadi tempat ia mengendalikan banyak hal, kini terasa seperti jebakan. Udara terasa lebih berat sejak seorang pria berjas hitam masuk ke dalam ruangan, diantar oleh asistennya yang wajahnya pucat ketakutan.Utusan itu berjalan dengan langkah santai, seolah-olah ia adalah pemilik ruangan. Tanpa menunggu dipersilakan, ia duduk di kursi di depan meja Mr. Chen, menyilangkan kaki, lalu menatapnya dengan senyum tipis yang sama sekali tidak membawa kehangatan."Mr. Chen," pria itu berbicara dengan nada tenang, tetapi ada sesuatu dalam suaranya yang membuat bulu kuduk berdiri. "Tuan ingin menyampaikan sesuatu.""A-apa itu?" Mr Chen sebenarnya ingin terdengar biasa saja, tapi ternyata sulit. Tanpa ucapan, pria itu lantas menyodorkan sebuah map coklat pada Mr Chen. Dan memberikan kode lewat mata agar pria itu membukanya. Tangan Mr Chen terulur ragu. Dengan gera

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 135

    Leon terus meronta saat Frans menyeretnya keluar, tetapi tidak ada satu pun yang peduli. Bahkan Mr. Chen yang biasanya membela pun hanya menatap dengan tatapan kecewa, tak berniat menolongnya."Jangan khawatir, Leon," suara Frans dingin. "Aku akan mengantarmu keluar dengan baik-baik. Tapi setelah itu, jangan pernah muncul di hadapan Bos lagi, kecuali kau ingin hidupmu benar-benar berakhir.""Frans! Aku benar-benar tidak bersalah!" Leon masih berusaha membela diri, tetapi Frans hanya mendecih."Kau bisa menyuarakan kebohonganmu sebanyak yang kau mau. Tapi tidak ada satu pun orang di rumah ini yang akan percaya." Frans mencengkeram bahu Leon lebih erat. "Dan satu hal yang harus kau ingat, Tuan Leon. Tidak ada yang bisa menyentuh Nyonya Karina tanpa hukuman. Kau harusnya bersyukur, Bos masih memberimu kesempatan untuk keluar dari sini hidup-hidup."Leon menatap Frans dengan penuh kebencian. Ia tidak percaya hidupnya bisa berantakan secepat ini hanya karena satu kesalahan. Padahal niatnya

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 134

    Begitu mendengar tuduhan Frans, ruangan itu langsung dipenuhi keheningan yang mencekam. Semua orang membeku, terutama Arjuna. Matanya langsung berubah tajam dan penuh amarah. Arjuna langsung menuju kamarnya demi memastikan keadaan sang istri. Sementara Shanum menatap Leon dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Antara marah, kecewa, jijik dan ... mungkin kasihan. Leon pasti tidak sadar jika telah berbuat kesalahan fatal, yang bisa menghancurkan hidupnya sendiri sampai ke dasar. Bunda Karina adalah kelemahan Daddy Arjuna. Daddy bisa melakukan apa saja jika bundanya tersakiti. Bahkan, melenyapkan orang pun, tak akan segan."Habislah kau!" desis Shanum penuh amarah. Shanum lalu mengikuti langkah sang Daddy mengecek keadaan Bunda. Namun, hatinya langsung ikut teriris ketika sampai, langsung di sambut penampakan Bunda Karina yang histeris dan meronta menolak sentuhan Daddy. Pasti perbuatan Leon barusan membuat trauma Bunda kembali muncul. Daddy pernah cerita jika Bunda Karina dulu se

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 133

    Beberapa hari kemudian, saat Shanum tengah me time dengan membaca buku di teras samping, Mr. Chen kembali menemui. Kali ini, pria itu tampak lebih bersemangat, matanya berbinar dan senyumnya lebar sekali. Seolah tengah bersuka cita."Xiao Shan," panggilnya riang, menarik perhatian Shanum yang tengah fokus membaca.Shanum mendongak. Tetapi melihat senyum lebar sang paman, alis Shanum refleks terangkat sebelah. "Ya, Paman?"Shanum yang sudah cukup mengenalnya tentu saja merasa curiga. Apa lagi kali ini yang akan di lakukan pamannya ini?"Ada sesuatu yang ingin Paman tunjukkan padamu." "Apa itu?""Tapi kamu harus mengatur nafasmu terlebih dahulu. Karena apa yang akan paman sampaikan pasti membuatmu syok." Senyum masih belum luntur. Malah semakin lebarShanum semakin curiga. "Paman tenang saja, aku orangnya cukup sabar, kok.""Janji tidak langsung marah, ya?""Langsung saja, paman. Tidak usah banyak basa basi."Dengan gerakan tenang akhirnya, Mr. Chen mengeluarkan sebuah amplop cokelat

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 132

    Arjuna menghela napas panjang, berusaha menenangkan istrinya yang sudah benar-benar marah. Ia kemudian menatap Mr. Chen dengan tajam, senyumannya menghilang."Chen, kau dengar sendiri, kan?" Arjuna berkata dengan suara rendah namun penuh ketegasan. "Aku sudah cukup sabar membiarkanmu ikut campur dalam hidup Shanum. Tapi kalau sampai kau membuatnya tertekan, aku tidak akan tinggal diam.""Arjuna, aku hanya ingin yang terbaik untuknya," Mr. Chen masih berusaha mempertahankan pendapatnya."Terbaik menurut siapa?" Arjuna mendengus. "Menurutmu? Maaf, tapi kau tidak berhak menentukan itu."Mr. Chen mengepalkan tangannya. "Aku pamannya!""Dan aku ayahnya," Arjuna balas dengan nada yang lebih dingin. "Aku yang membesarkannya, aku yang mendukung setiap keputusannya, dan aku tahu persis apa yang membuatnya bahagia atau tidak. Kau? Kau baru muncul setahun terakhir dan sudah berani bertindak seolah lebih tahu dari kami?"Karina menambahkan dengan nada penuh kekesalan. "Kalau kau benar-benar pedul

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 131

    Saat Shanum kembali ke dalam rumah, menyusul mereka semua. Mr. Chen menatap Shanum tajam, ekspresinya masih penuh ketidakpuasan. "Xiao Shan, aku tidak ingin kau terlalu dekat dengan Safran."Shanum yang sudah menduga akan ada teguran seperti ini hanya bisa menarik napas dalam. "Paman, sudahlah. Jangan terlalu mempersalahkan hal itu.""Tapi paman tidak suka melihatnya, Xiao Shan.""Atas dasar apa?""Xiao Shan, Paman tidak ingin kau gampang percaya pada orang baru."Shanum mendesah lelah. "Paman, asal paman tahu saja, aku bahkan sudah mengenal Safran sejak kecil. Daddy dan Bunda juga mengenalnya dengan baik. Jadi, dia bukan orang baru dalam hidupku. Kenapa Paman tiba-tiba mempermasalahkannya?"Mr. Chen mengetukkan jarinya ke meja, tampak berpikir. "Justru karena kalian sudah lama mengenalnya, aku semakin ragu. Hubungan lama seperti itu bisa membuatmu lengah, mengira bahwa kau benar-benar mengenal seseorang, padahal bisa jadi tidak."Daddy Arjuna yang sejak tadi diam, akhirnya terkekeh.

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 130

    Daddy Arjuna menoleh ke arah Shanum dengan ekspresi penuh arti."Sejak kapan Baby Nata lebih dekat dengan Safran? Apa kamu sering ke sini tanpa sepengetahuan saya, Saf?" tanyanya dengan nada menggoda.Safran menggeleng. "Tidak pernah, Paman. Saya hanya beberapa kali saja bertemu Baby Nata. Saya juga tidak tahu kenapa Baby Nata jadi seperti ini sama saya?"Plok!Bunda Karina tiba-tiba bertepuk tangan. "Ah, iya aku ingat! Saat pertama kali bertemu pun, di pesta penyambutan itu, Baby Nata langsung mendatangi Safran dan terlihat nyaman dengan Safran," beritahu Karina tentang ingatan saat di pesta.Daddy Arjuna melirik Safran lagi. "Begitukah? Lalu setelah dari sana, kalian ada bertemu lagi?" Arjuna seperti menyelidiki sesuatu.Safran mengangguk dengan jujur. "Bertemu di Mall.""Tidak sengaja!" Shanum menambahkan. Agar kesalahpahaman tidak semakin dalam."Dan Baby Nata langsung memanggil 'Pipi'." Nyatanya Safran malah menambah kecurigaan orang-orang di sana. "Benarkah?" tanya Bunda Karina

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status