Share

Membantu Teman

Pria itu terlalu kaget untuk bereaksi, aku mendorongnya masuk ke dalam kamar sambil mengerling ke sekeliling ruangan. Tak ada Diana, kasur terlihat acak-acakan.

Mendapat serangan mendadak membuat Ed akhirnya berani bereaksi. Ia memegang bagian belakang kepalaku sambil mendorong pintu menutup dengan sebelah tangan lagi. Lidah pria berengsek itu memaksa masuk.

Kenapa orang bisa suka memasukkan benda lunak ini untuk berkoalisi cairan. Apakah aku yang aneh? Terlalu lelah menghadapi kejadian penuh nafsu yang menjadikanku korban sehingga akhirnya berujung jijik.

Entahlah? Bagiku, tak ada kesenangan dalam sex setelah sekian lama berkutat bersama pria mesum atau yang menyakitkan hati.

Aku mengatupkan gigi erat-erat, tak membiarkannya menjelajahi rongga mulutku. Ed menarikku menjauh. Napas kami terengah-engah.

Sial, sial, sial. Ciumannya membuatku semakin tak tahan. Fokus, Eli, fokus.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status