Share

Chapter 44

Melihat kopi di cangkir Lio yang hanya tersisa ampasnya, Angel tersenyum penuh makna. Ia juga menawari Lio untuk secangkir kopi selajutnya, namun Lio menolaknya dengan alasan perut yang mulai begah.

Lio kembali mengecek ponselnya, namun masih sama. Sinyal di hp nya masih saja menunjukkan tanda emergency.

"Huufh," desis Lio pelan sembari meletakkan kembali ponselnya ke saku. Kemudian ikut menikmati serial yang sedang Angel tonton di hadapannya.

Namun tiba-tiba ia merasa tidak nyaman, tiba-tiba ia merasa kegerahan, padahal cuaca di luar sedang hujan. Degub jantungnya pun tiba-tiba berpacu sangat cepat, sampai membuatnya kesusahan untuk mengatur ritme pernapasan. Bulir keringat mulai membasahi tubuhnya. Ia menegang, merasakan sesitivitas tubuhnya semakin bertambah.

'Ya Allah, kenapa ini? Apa mungkin efek meminum kopi? Tapi aku bahkan hanya meminum satu cangkir, gak biasanya akan berefek seperti ini,' gumamnya dalam hati. Lio tampak semakin gelisah, ia juga mengibas-ngibaskan kaos yang d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status