Share

Chapter 45

Ciiiiiiiiitttttttt ....

Terdengar suara gesekan rem berdecit. Mario mendadak menghentikan mobilnya yang baru saja melaju dengan kecepatan tinggi, membuat Dr. Mahendra dan juga Arumi terjungkal kaget. Beruntung mereka tak pernah lupa mengenakan seft belt, sehingga tetap safety dalam keadaan seperti ini.

Mesin mobil itu mati akibat ketidak seimbangan rem, kopling dan gas.

"Astaghfirullah!" pekik Dr. Mahendra dan istrinya bersamaan.

Sejenak mereka hanya terdiam, menyelaraskan ritme pernapasan. Dan mengatur degub jantung yang tiba-tiba tak beraturan.

"Ada apa, Mario?" tanya Dr. Mahendra setelah merasa lebih tenang. Posisi mereka kini sudah memasuki area pegunungan. Jalanan terasa sunyi. Gelap, tidak ada penerangan walau mereka tengah berada di jalur utama, karena listrik di sekitar tengah padam. Mereka juga tak mendapati pengguna jalan lain yang berlalu lalang, itu mungkin karena kondisi di luar yang sedang hujan deras diikuti petir yang terus menyambar-nyambar. Suasananya benar-benar m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status