Share

Kebahagian Eyang Kakung

“Mbak kenapa tho berdarah-darah gini?” tanya pelayan yang tinggal di rumah. Ketika Rohmah dan temannya tiba di rumahnya. Wajahnya masih pucat, kedua perempuan itu masih shock berat. Bajunya masih ada bekas-bekas darah. Meskipun sudah dibersihkan di rumah sakit

“Mbak Nyonya gimana Mbak? Sudah lahir anaknya?” tanya pelayan satu lagi.

“Duh kalian diam dulu deh. Mending tuh kasih mereka minum biar hilang kagetnya!” ujar Ridwan.

“Mbak Nyonya gimana?” tanya mereka ikut panik.

“Selamat, sehat walafiat, dede bayinya juga sudah lahir!” ujar Ridwan sembari melempar tumbuhnya di sofa.

“Terus kenapa mereka gitu?” tanya pelayan bernama Wati itu.

“Ya merekalah bidannya. Anaknya nggak mau nunggu aku parkir mobil dulu, langsung luncur!” ujar Ridwan sambil cekikikan.

“Ya Allah kok bisa gitu? Mbahk Rohmah dan Erni bisa memangnya?” Wati kaget bukan main.

“Aduh Wati anaknya sudah keluar aku cuma sambut aja biar nggak jatuh ke bawah!” Rohmah kini sudah lebih tenang setelah minum air putih.

“Selamat ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status