Share

Bab 23

"Sudahlah, masuk dulu ke ruangan rapat," perintah Pak Pram.

Pak Pram masuk lebih dulu, kemudian gantian aku menyalip Mas Dimas yang masih tercengang. Namun dia menghadang secara tiba-tiba. Tangannya dibentangkan seraya tidak memperbolehkan aku masuk.

"Kamu ngapain ikut masuk segala? Bukankah udah selesai tugasnya, nganter berkas doang kan?" tanya Mas Dimas.

Sebenarnya aku kasihan melihatnya, bagaimana reaksinya nanti jika tahu dia terhengkang karena aku yang menggantikan posisinya.

"Pergi sana jangan ke sini lagi! Kamu itu hanya lulusan SMK, tidak mungkin berada di kantor ini. Lulusan D3 minimalnya," papar Mas Dimas.

Aku masih terdiam belum melayani dia bicara, aku masih bingung takut salah jika langsung bicara padanya.

"Kenapa masih di situ? Budeg apa bolot sih kamu?" Mas Dimas semakin meninggikan suaranya.

Aku menghela napas sebentar. Kemudian menghampiri Mas Dimas lebih dekat lagi.

"Mas, aku diperintahkan Pak Pram untuk masuk, jadi tolong minggir ya," pintaku dengan lembut.

"perasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status