Share

Bab 159. Season 2

"Loh kamu lihat Nico di kantor? Mukanya seperti apa?" tanya Jingga.

Namun, telepon terputus begitu saja saat Jingga menanyakan wajah asli Nico yang sebenarnya.

Jingga tidak sabaran, dia mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja. "Apa aku keluar ya?" tanya Jingga pada dirinya sendiri.

Jingga menelan ludah, dia berdiri, lalu duduk lagi.

"Ah kemarin kan udah sepakat untuk tidak bahas ini lagi, persaingan yang memang sangat wajar, meskipun tidak sehat, toh aku dan team kerja di kantor masih mendapatkan klien lain," ungkap Jingga akhirnya mengurungkan niatnya. Dia duduk kembali menunggu Hendy mengantar minuman untuknya.

Jingga yang tidak ingin keluar kantor pun memesan makanan melalui online, kali ini dia menginginkan kentang dan spaghetti saja sebagai pengisi perutnya. Minuman sudah memerintahkan Hendy untuk segera membuatkan.

Setelah beberapa menit kemudian, Hendy lebih dulu tiba di ruangan Jingga, karena makanan yang dipesannya cukup jauh jaraknya.

"Terima kasih, Hen," ucap Jingga berusaha t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status