Share

Bab 149. Season 2

"Iya, aku tahu papaku Papa Dion, tapi tetap beda, Ma. Papa agak pilih kasih, kalau ke aku agak sensitif," gerutu Ronald.

"Kamu harus ngerti kalau dibilangin, jangan ngeyel, jangan membantah," pesan Safitri dengan bijaksana.

Ronald memicingkan matanya, dia bahkan mendengus kesal mendengar penuturan mamanya, baginya Safitri itu membela Dion.

"Dah lah, aku mau ke kamar, Mama selalu gitu, belainnya Papa terus, cuma Mas Tirta yang ngertiin aku," timpal Ronald.

Kemudian dia pergi ke kamarnya. Sementara Safitri, dia hanya menggelengkan kepala sambil mengelus pelipis. Safitri menghela napas berat saat mendengar anaknya merasa dibeda-bedakan.

"Kenapa anakmu itu persis dengan kamu, Mas? Aku nggak tahu harus bagaimana cara membuang sifat kamu dari dalam diri Ronald, sepertinya memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya," tutur Safitri bermonolog saat duduk menyandar.

Sementara Ronald, jika dia menelan kekecewaan, selalu mengutarakan pada Tirta, yang memang sangat baik terhadapnya. Dia mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status