Share

Bab 157

"Pram, Inggit, kita ketemu lagi," jawab Dimas berusaha ramah.

"Siapa?" Kepala Tari pun nongol dari balik kaca yang diturunkan. "Oh papa dan mamanya Ameer yang waktu itu kita tabrak, Mas," lanjut Tari sambil menarik pergelangan tangan suaminya.

Pram dan Inggit pun tersenyum, mereka tidak bicara banyak pada Dimas karena majikannya menyapa.

"Mau ke mana, Mbak?" tanya Tari pada Inggit yang terlihat melambaikan tangannya. "Eh, Ameer apa kabar?" Tari langsung melambaikan tangannya ke arah Ameer yang sangat dikaguminya. Ameer pun hanya membalas lambaian tangan juga padanya.

"Kami mau pulang, kalian?" tanya Inggit balik.

"Pulang juga, kalian mampir yuk!" Seketika Pram dan Inggit saling beradu pandang saat mereka mengajak mampir ke rumah.

"Next time, nanti saya hubungi kalau ada waktu, minta kartu nama kalian aja," jawab Pram menyusul.

Tidak butuh waktu lama, Lian langsung memberikan kartu namanya untuk Pram. Saat itu juga lampu hijau memisahkan mereka.

Dimas sedikit melirik dari kaca spion.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status