Share

Bab 77. Ikhlas Menerima Takdir

Beberapa bulan ini, kegiatan seorang Arga tidak terlalu banyak. Hari-hari kulakui hanya untuk memulihkan kembali kesehatan kakiku. Mama selalu menemani putranya ini untuk terapi, berharap secepatnya aku akan lekas sembuh. Untuk urusan pekerjaan, sudah kuserahkan tanggung jawab itu kepada teman sesama Dokter yang dapat dipercaya. Sedangkan, untuk restoran, setiap dua hari sekali aku akan datang ke sana untuk mengontrolnya ditemani Mang Mansur.

Jangan ditanya rasaku saat ini, setiap malam masih saja merindukan mantan istriku Arum. Meski sudah kucoba untuk merelakannya tetap saja hati ini berat. Memang benar, seorang suami yang telah menyia-nyiakan istrinya akan menyesal saat sudah menjadi mantan dan bersama dengan pria lain.

Arum sudah cukup memberikanku kesempatan kedua sehingga mustahil untukku mendapatkan yang ketiga kalinya. Hari-hari kulakui dengan kesepian, akan tetapi diri ini masih bersyukur, setidaknya masih bisa diberikan waktu untuk pria bodoh ini agar bisa memperbaiki diri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status