Share

Bab 85. Lamaran

Selama seminggu, aku hanya datang ke restoran dua kali karena berbenturan dengan jadwal terapi dan mengecek klinik milikku. Meski belum bisa kembali menangani pasien yang berobat, aku masih mempertahankan tempat ini karena memang impianku sejak dulu. Apalagi, klinik ini diperuntukkan bagi para pasien yang kurang mampu. Dengan biaya berobat yang minim, mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup baik.

Klinik ini pula mengingatkanku akan Arum. Kami memang memiliki impian yang sama, ingin membantu orang-orang kelas menengah ke bawah, baik dari segi kesehatan atau pun pendidikan. Bahkan Arum ingin membangun panti Asuhan yang lengkap dan bagus untuk anak-anak tidak beruntung. Latar pendidikan yang dimilikinya sebagai pengajar, membuat dia bermimpi membangun sekolah gratis pula untuk anak-anak kurang mampu.

Mungkin karena masa kecilnya yang sulit, membuat dia tidak ingin melihat anak lain merasakan kesusahan yang sama dengannya.

Berhari-hari pula aku tidak sering bertemu dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status