Share

Bab 117 Senin yang Penuh Kecurigaan

Entah bagaimana, Arai merasa tak perlu meminta maaf pada Matari saat bertemu di hari Senin. Dengan kekesalan luar biasa, Matari menghampiri Arai.

“Ya gue emang nggak ada pulsa, Ri. Gue juga tidur seharian. Kenapa sih, gitu aja dipermasalahin banget?” timpal Arai saat Matari mengkonfrontasinya,

“Kok lo nggak ada pulsa mulu?” tanya Matari. “Gue isiin kalo emang nggak ada pulsa. Kalo cuma marebu, sepuluh ribu juga gue ada.”

Arai mengerutkan dahinya. Matari tahu, Arai sedikit tersinggung.

“Emangnya duit gue cuma buat pulsa doang?” gerutu Arai.

Matari terdiam. Ada rasa curiga yang menggebu dalam hatinya. Meskipun mungkin orang lain jika mendengar pernyataan Arai seperti itu, merasa hal yang wajar. Tapi tidak dengan Matari. Informasi dari Hafislah yang membuat kecurigaannya menguat.

Rokok, yah, Arai memang semakin hari semakin tak bisa lepas barang dua jam saja. Bersama gerombolannya, dia akan mencur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status