Share

Bab 121 Prejudice

Lambaian tangan Praja samar terlihat di kejauhan meski cowok itu sudah berlalu pergi menuju arah keluar gang. Praja masih terlihat khawatir meninggalkan Matari di sebuah tukang bakso mangkal. Meskipun tukang bakso itu tak terlalu sepi. Ada saja satu dua pelanggan bergantian datang.

Praja sampai membeli 2 bungkus bakso sebagai upah agar abang bakso itu mau menerima Matari sementara. Agar gadis itu bisa menunggu dan mempersiapkan mentalnya sebelum menemui Arai.

Setelah beberapa menit mempersiapkan diri, Matari akhirnya menelepon Arai. Namun seperti yang bisa ditebaknya, Arai sama sekali tak mengangkat teleponnya.

HP-nya bergetar, dia pikir itu Arai meneleponnya balik. Namun, ternyata itu adalah Hafis.

“Udah?” tanya Hafis.

“Belum juga mulai, Fis. Praja baru aja balik ke rumah, katanya mau ganti seragam dulu sekalian nungguin gue kelar,” sahut Matari.

“Oh, kirain udah. Ya udah siap-siap aja. Semoga lancar aja ya,&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status