Share

64

"Kenapa kau buat percakapan di antara kita menjadi panas? Kenapa kau selalu tidak melewatkan kesempatan untuk bertengkar denganku?"

"Sejak kau menorehkan luka yang menyakitkan Aku berjuang keras untuk menyembuhkannya. Aku dengan segala kerapuhanku, berjuang dalam badai yang tiba tiba kau timpakan ke dalam kehidupanku. Apa kau sadar, sumber masalah dan kekejaman ini adalah kau?!"

"Hah...." Pria itu mendengkus kemudian mengalihkan tatapan sambil menopangkan kepalanya di tangan. Dia terlihat menunduk di atas meja kerjanya sementara layar video call masih terus bergulir di antara kami.

"Aku juga ingin bertanya, Kenapa di Dinda membekali anak dengan coklat dan permen warna-warni. Kenapa Dia memberikan roti Gandum bersamaan dengan cake! Apa wanita itu tidak tahu perhitungan nutrisi!"

"Dengar Syifa, tidak semua wanita pintar dan teredukasi tentang kesehatan seperti dirimu. Dia memang pintar tapi dia pintar berbisnis, bukan pintar mengelola keluarga."

"Karena dia sudah jadi bagian keluarga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status