Share

42

Makam berlalu sementara aku sangat sedikit mampu memejamkan mata karena begitu banyaknya pikiran. Di sampingku, masih tertidur dengan pulas kelelahannya sepanjang hari membuat dia mudah saja terlelap saat bertemu dengan bantal.

Aku tak mampu memejamkan mataku karena bayang-bayang tentang wanita di sekitar suamiku terus berkelebat di mata ini. Andai Mas Widi tidak mengalah dan bersikap kasar, Mungkin aku akan segera mempertimbangkan perceraian tapi melihat itikadnya yang ingin mempertahankan keluarga dan bagaimana cara ia berusaha menunjukan diri kalau ia ingin berhenti, membuatku berpikir panjang.

Sungguhkah dia serius dengan keinginannya ataukah keseriusan itu hanya pura-pura agar aku jadi tenang dan tidak marah-marah lagi? Entahlah, tidak ada jawaban untuk itu.

Pagi menjelang dengan sinar matahari yang mulai mengintip dari balik celah jendela. Andi punya kuasa untuk menghentikan waktu rasanya aku ingin terus berada di malam hari. Resah ketika harus menghadapi pagi dan bertemu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status