Share

Bab 40: Kepedulian yang Samar

Pagi itu, rumah keluarga Setyo kembali dalam rutinitas biasa. Wulan, seperti biasa, bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Ia sudah terbiasa dengan keheningan yang menyelimuti rumah saat semua orang masih terlelap. Di balik aktivitas paginya yang sederhana, Wulan merasa ada sesuatu yang sedikit berbeda. Meski hari-harinya tak pernah jauh dari rutinitas, ada sebersit harapan yang muncul dalam benaknya, meski samar.

Ketika Dimas bangun dan masuk ke dapur, ia mendapati Wulan sedang sibuk menggoreng telur. Tanpa berkata banyak, ia menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang. Kejutan kecil ini membuat Wulan sedikit terperanjat, tetapi senyum tipis muncul di wajahnya.

"Masih ngantuk, Mas?" tanya Wulan, mencoba terdengar ringan.

Dimas mengangguk sambil tersenyum. "Iya, tapi aku lebih ingin menghabiskan waktu dengan kamu pagi ini."

Pernyataan Dimas membuat Wulan merasa hangat di dalam hati. Di tengah kesibukan dan semua masalah yang ia hadapi, perhatia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status