Beranda / Romansa / Secret Love With My Driver / Ranjang berantakan ini

Share

Secret Love With My Driver
Secret Love With My Driver
Penulis: Ria Abdullah

Ranjang berantakan ini

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

**

Desir-desir angin sore  menggoyangkan dahan dan dedaunan  di sekitarku. Beberapa kali terpaannya mempermainkan anak rambut dan membelai wajah. Sedangkan aku termenung di bingkai jendela sambil menerawang jauh pada hamparan sawah dan bukit-bukit menghijau di bawah sana.

Masih terpaku pada posisi yang sama dari satu jam yang lalu. Memikirkan apa yang beberapa saat lalu terjadi, kemudian memejamkan mata sambil menggigit bibirku pelan, menahan gejolak yang bergemuruh dalam dada. Menahan amarah pada kebodohanmu, memendam sesal pada dosa yang kuperbuat, dosa yang mungkin menjadi aib yang menyakitkan pada anak dan suamiku. 

Ingin kuhajar diriku sendiri.

Ranjang dan selimut itu, masih pada posisi yang sama, tersibak dan berantakan meninggalkan jejak pergumulan panas yang hanya dimengerti oleh sebagian yang merasakan. Bantal-bantal juga handuk berserakan di  lantai parquette hotel ini.

Ketika melakukan itu,  aku tak sadar aku hanyalah wanita biasa, seorang Ibu dan istri yang berumur hampir 40 tahun.

Menjijikkan tapi aku menikmati, menikmati lalu menyesali. 

Luar biasa.

Kutarik napas dalam, lalu kuembuskan kembali dengan kasar. Kuraih mantel dan kunci mobil lalu meninggalkan tempat di mana aku tak seharusnya berada.

Kring ...

Bunyi ponselku, kutekan tombol di bagian kemudi yang terhubung ke gawai tersebut.

"Halo," sapaku lirih.

"Halo," jawab sebuah suara di seberang sana.

"Sabrina, kamu masih di lokasi?" tanya pria yang telah lima belas tahun membersamai kehidupanku dan mengikatku dalam jalinan suci pernikahan. Mas Andri, suamiku, sosok yang hangat, dan penuh cinta.

"Bentar lagi, aku pulang Mas."

"Cuma mau ngasih tahu aja, kalo aku gak bisa pulang, langsung nginep di hotel aja, biar mudah aksesnya ke kantor. Kebetulan kami ada seminar dan pameran produk, jadi aku gak mau melewatkan untuk turun langsung memeriksa persiapannya," katanya panjang lebar.

"Oh, baiklah. Terserah Mas saja." Aku menutup sambungan lalu melempar pandangan lagi. Tercenung sambil menatap awan yang berarak di langit sore yang cerah.

"Bahkan awan pun bergerak tidak sendiri," batinku.

Sosoknya penuh cinta, iya. Itu dulu.  Sekarang, sejak bisnisnya berkembang dan kesibukannya meningkat. Ia meninggalkanku dan tenggelam dalam dunia sendiri. Mampir ke rumah hanya berganti pakaian dan pergi lagi.

Tak ada lagi, sentuhan hangat, pelukan mesra atau gendongannya yang mengangkat tubuhku tinggi-tinggi lalu membawaku ke peraduan dan kami memadu asmara dengan temaram lilin aromaterapi yang menambah suasana romantis. 

Aku kesepian.

Kucoba mengalihkan diri,  mencari kegiatan daripada depresi berteman sepi. Ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial dan membentuk yayasan bersama beberapa sahabatku yang berasal dari kalangan mampu, kami kerap mengadakan bakti sosial dan mengunjungi berbagai tempat sebagai cara mengelola dan bertanggung jawab pada dana.

Aku memiliki seorang putra yang sekarang telah berada di kelas delapan. Ia memilih bersekolah di luar kota, di sebuah sekolah elite internasional yang mengharuskan siswanya menetap di sana selama masa belajar. Praktis, aku makin kesepian.

Setiap kembali ke rumah, membuka pintu lalu merebahkan diri di sofa kembali berada di antara hanya kebisuan dan keheningan.

Ketika kutelpon pria yang photo yang tergantung  indah bersebelahan denganku di ruang tamu, ia hanya menjawab sekilas lalu menutupnya dengan berbagai alasan. Ingin kukatakan aku butuh waktu bersamanya, ingin kucurahkan kerinduan melalui dekapan sambil memikmati aroma maskulin tubuhnya. Namun semua hanya angan-angan belaka.

Teringat terakhir kali ketika kami makan malam bersama.

"Mas, sesekali kita liburan atau pergi mengunjungi Reza di asrama," cetusku ketika kami makan malam.

"Hmm," gumamnya.

"Aku ... Sudah berkeliling ke banyak tempat, panti asuhan, panti jompo bahkan ke kampung korban gempa tahun lalu, respon mereka sangat menyambut. Aku bahagia sekali bisa meringankan beban mereka. Namun, hal yang lebih membahagiakanku jika kita sebagai keluarga berkumpul dan menikmati waktu bersama." Aku bercerita sambil menatap matanya dengan penuh antusias.  

Namun responnya biasa saja. Menatap sekilas lalu melanjutkan makannya.

"Aku gak sempat, sibuk."

"Tapi ... Aku kangen kebersamaan kita. Mungkin, aku bisa menciptakan senyum di bibir anak-anak lain, tapi pada anakku. Beberapa kali dia kecewa lho, Mas. Mas gak mengunjungi dia," desahku pelan.

Ia mendongak lagi menatapku, menghentikan makannya, lalu meneguk air, bangkit kemudian meraih kunci mobilnya.

"Mas, Mas mau kemana?" Tanyaku cepat sebelum ia menutup pintu utama.

"Ada urusan."  

"Bahkan Mas belum selesai makan," bujukku pelan.

"Udah, gak selera. Dan ya, Sabrina, titip salam buat Reza, Ayah sibuk ngurus bisnis demi masa depan dia. Ucapkan begitu," kata suamiku sambil berlalu.

Aku hanya meremas kepalan tanganku ketika mobilnya menghilang dari balik gerbang. Ada miris sedih dan terluka yang menggerogoti hati menuntut sebuah balasan atau pertanggung jawaban.

"Aku ini istrinya, bagaimana ia bisa seacuh ini padaku," tanyaku sendiri.

Kuhempaskan diri di sofa sambil menutupi wajah dengan kedua belah tangan. Meratapi malangnya diri ini. Wanita yang mampu secara finansial namun tersiksa secara mental.

Dan aku kembali terhenyak lagi saat ini, seolah terbelenggu dalam sangkar emas. Rumah megah yang kutinggali yang sama sekali tidak membuatku bahagia akhir-akhir ini.

Tring ...

Sebuah notifikasi di ponselku. Kuketuk layar lalu kubuka pesan yang masuk ke aplikasi hijau itu.

[Sayang, aku masih rindu denganmu, ada waktu besok kan? Aku ingin mengulang kembali yang terjadi tadi.]

Kubaca saja lalu kuhapus pesan tersebut sambil merutuki diri.

Pemuda uang mengirimkan pesan itu, tak sengaja aku menjumpainya di yayasan. Pemuda bersahaja yang pesonanya mampu membuatku merasa kembali muda. Tatapannya yang membuat darahku selalu berdesir, hingga tak bisa kuhindari kedekatan kami terjadi begitu saja.

"Ah, seharusnya aku tak mengenalnya," bisikku sendiri.

"Oh ya, bukankah kamu juga menikmati?" Jawab seseorang yang duduk di pojok sana sambil tertawa sinis. Seseorang yang penampilannya bahkan seringainya sama denganku.

"Apa maksudmu?" Kataku sambil bangkit dari tempat dudukku.

"Wanita kotor, bagaimana kau berharap suamimu pulang, sedang kau sendiri mengkhianatinya," katanya sinis.

"Diam!" bentakku. Kuraih apa saja di dekatku dan kulempar ke arahnya.

"Bukankah, belaian dan hentakan dari pemuda itu membuatnya serasa berada di awang-awang?" Ucapnya semakin mengejekku.

Prang ...

Lemparan ponselku mengenai hiasan keramik di atas meja, benda itu terpental lalu pecah berkeping-keping.

Bayanganku yang tadi menghilang meninggalkanku sendiri yang frustasi dan putus asa dalam kesepian rumah ini.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
masih baca di awal belum faham
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Secret Love With My Driver   Aku masih cantik, tapi kenapa ...?

    Bias mentari menghangat, sinarnya menerobos dan tepat mengenai wajahku yang masih terlelap nyaman di peraduan king size dengan ukuran Garuda emas.Percuma, tidur sendiri.Kulirik weker di sisi tempat tidur, waktu telah menunjukkan pukul 07:30 pagi. Kusibak selimut lalu bangkit menuju kamar mandi. Kutatap wajahku di cermin sambil membasuh tangan, sedikit kumajukan badanku mendekat ke kaca tersebut."Aku masih cantik walau dengan sedikit garis-garis samar di wajah, aku tetap menarik, tapi kenapa Mas Andri enggan mendekatiku? Apa yang salah?" bisikku bersenandika.Kutatap tubuhku, sedikit memutar, masih semampai seperti semula, dibalut baju tidur satin merah yang lembut dan menggoda,aku tak kalah mempesonanya dengan mereka yang masih muda-muda.Selepas dari kamar mandi aku turun ke lantai bawah, berniat menyeduh kopi dan sedikit berolah-raga di gym pribadi milik kami. Kegiatan semacam ini memang tak pernah absen k

  • Secret Love With My Driver   Perhatian supirku

    Semburat jingga di ufuk timur terbit, kemilaunya menerpa dedaunan di taman yang lalu sisa embun memantulkan kembali kristal-kristal indah yang membuatku terpesona oleh keajaiban Sang Pencipta.Kusibak selimut dan seperti biasa aku melakukan rutinitas pagi, membersihkan diri lalu menyiapkan sarapan. Sibuk sendiri di dapur membuatku tertegun sesaat. Lalu mengedarkan pandanganku pada tiap sudut rumah nuansa Eropa yang mewah ini.Perabotnya, aksesorisnya bahkan cat dindingnya sangat menyilaukan tapi sungguh aku merasa hampa. Bahkan sarapan yang sudah kusiapkan di atas meja hanya teronggok begitu saja.Aku kehilangan selera dan semangat.Kuraih gawai dan kutekan kontak atas nama suamiku. Berharap dia ada di sini, seharusnya sepagi ini dia masih bersamaku, sarapan bersama dan bercanda."Halo," sapanya dari seberang sana."Mas ... Mas udah bangun?" Kat

  • Secret Love With My Driver   Malam romantis

    Hari ini, setelah hujan sore tadi, langit malam begitu indah dengan taburan gemintang yang menghiasi, kelip ornamen malam dan lampu kota membuatku sesaat menikmati pemandangan itu.Lelah dan jenuh dengan kegamangan yang merajai dinding hati, akhirnya kuputuskan untuk keluar dari rumah sejenak menikmati suasana.Sepanjang trotoar beraneka ragam penjual makanan dan minuman hangat berjejeran, kepulan asap dan aroma makanan membuat siapa saja tergoda.Anak-anak muda duduk di bangku dekat paving menikmati pesanan mereka sambil memainkan ponsel atau bercengkerama ria. Canda dan gelak tawa mereka membuatku iri dan semakin merasa sepi.Kubenahi mantel dan sambil menggenggam kedua tangan yang mulai terasa dingin oleh terpaan angin.Baru saja hendak berbalik badan untuk kembali ke rumah tiba-tiba sebuah tangan menyentuh lembut bahuku.Kubalikkan diriku dan sosok yang selalu membuat jant

  • Secret Love With My Driver   Dua sisi berlawanan

    **Duduk bersender pada sofa panjang dengan tatapan gamang, kemudian berkali-kali kubuang napas kasar lalu memejamkan mata, mengingat kembali rentetan kejadian demi kejadian yang kerap membuatku mengulangi dosa yang sama."Ah, Handy, Mas Andri ...." Dua nama itu, seperti dua sisi mata uang yang berbeda tapi selalu saling menyertai. Entah sosok yang telah halal bersamaku atau seseorang yang diam-diam menyembunyikan kekagumannya pada milik orang lain, itu membuatku gamang, jujur dilema ini bukanlah hal mengenyangkan selain dari kenyamanan sesaat.Kualihkan pandangan pada jejeran tanaman bunga dan kolam kini air mancur yang bersebrangan langsung dengan tempat dudukku, satu ketukan remote control panel kaca yang mendindingi ruang santai, perlahan terbuka dengan otomatis. Lalu udara berebut masuk mengedarkan hawa sejuk yang menurutku sama sekali tak menyejukkan hatiku.Atau bunyi gemericik air yang melunc

  • Secret Love With My Driver   Mungkin

    Mungkin siang tadi Mas Andri telah menyakitiku, namun sebagai wanita aku harus mencari cara untuk menyelamatkan hubungan kami. Setidaknya aku punya anak yang bisa membuat Mas andri berfikir ulang untuk meninggalkan kami.Kutelpon ia dengan rencana mengajaknya menghabiskan waktu berdua saja. Semoga itu bisa memperbaiki hubungan kami."Iya, Sabrina," jawabnya"Mas lagi di mana, aku berencana ke taman, apakah mas mau ikut?""Gak usah aku mau istirahat saja.""Istirahat di mana?""Ya tentu saja, hotel. Sabrina," jawabnya santai."Padahal ada ruang tempat Mas bisa beristirahat dengan nyaman dan tidak perlu membayar."Hatiku perih mendengar kalimatku sendiri yang terdengar tercekat di tenggorokan."Hmm, aku ... Maaf," gumamnya."Aku tahu, aku mengerti Mas." Kupot

  • Secret Love With My Driver   Setelah lama

    Setelah yang terjadi semalam,Handy telah kembali ke kontrakannya setelah semalam di tempatku. Aku tidak bisa menafikan bahwa kehadiran sungguh menghibur, dia yang selalu menyemangati hidupku yang hambar ini.Seperti biasa, aku sendiri lagi, duduk di meja makan berukir relief bunga dan pualam putih, menikmati sarapan, dalam keheningan.Sedang asyik tenggelam dalam lamunan ketika tiba-tiba kudengar suara Mas Andri datang dan menyapaku."Hei, selamat pagi," sapanya sambil menyodorkan sebuket bunga mawar putih.Aku sedikit terperangah namun tak urung kuterima pemberiannya itu."Sedang sarapan?" Katanya sambil menggeser kursi yang berdekatan denganku lalu membalik piringnya."Mas...." Aku masih terkejut sekaligus juga bahagia karena tiba-tiba dia kembali ke rumah dan sarapan bersamaku."Kenapa menatapku begi

  • Secret Love With My Driver   Sikap dingin suamiku

    *Mobil meluncur kembali dengan kecepatan sedang menuju kota. Sepanjang perjalanan pulang aku hanya menikmati pemandangan yang membentang hijau di tepian jalan."Mas Jadi makan siang di Mang Ali Resto, anak kita pasti senang setelah sekian lama di asrama?" Tanyaku ingin memastikan rencana semula kami."Maaf gak jadi, tiba-tiba klienku menelepon dan minta bertemu untuk membahas proyek.""Tapi ...." Kugantung ucapanku sambil menatapnya dan Reza yang dudu di depan di samping Handy bergantian.Mas Andri mendesah pelan lalu melirik arloji di pergelangan kirinya."Maaf, hari ini aku gak cukup waktu, proyek dan kesempatan bisa hilang jika aku tidak segera menemui kolegaku.""Baiklah Mas, terserah Mas saja," jawabku dengan rasa kecewa tak terkira.*Sesampainya di rumah."Reza, gak ap

  • Secret Love With My Driver   Resto

    Sesampainya di restoran kami segera masuk dan bergabung ke sebuah meja yang ternyata di sana sudah ada Elina asisten suamiku dan Andhara serta suaminya, Mas Ilham."Hai selamat malam," sapa Mas Andri."Hai, mari, silakan." mereka semua berdiri untuk menyambut kami."Mas ... Kukira kita akan menikmati makan malam keluarga," desisku pelan membisikinya."Ya, anggap aja ini makan malam keluarga, toh mereka sudah cukup dekat dengan kita," bisiknya."Maksudku, hanya kita bertiga," balasku."Sudah diam, mereka bisa tersinggung," tegasnya sambil menajamkan pandangan mata padaku agar aku tak lagi memprotes."Oh Tuhan, bahkan hendak makan pun, kami harus bertengkar dulu," keluhku dalam hati.Suasana makan malam berlangsung gembira dan diselingi canda dan tawa, obrolan tentang bisnis, proyek terbaru, perhiasan yang sedang trend atau tantang masa depan anak bergulir begitu saja di antara kami. Sesekali mas Ilham melontarkan can

Bab terbaru

  • Secret Love With My Driver   handy

    Setelah tiga bulan mengontrak di kost-kostan sederhana aku akhirnya memilih untuk membuka usaha kecil-kecilan dengan sisa tabungan dan perhiasanku. Kubuka butik mini dengan menyewa ruko di pinggir jalan utama kota yang berbeda dengan kotaku semula.Setelah resmi bercerai dari Mas Andri aku memutuskan untuk hidup sendiri dan memulai segalanya dari awal. Sedang handy, ia tetap bertahan menjalin hubungan denganku dan menunggu persetujuanku untuk menikah dengannya.Aku tak menyangka bahwa kadang kerinduan pada Reza sebegitu besarnya, sebentuk penyesalan kecil kerap menyergap sudut hati terdalamku, andai aku tak melakukan kesalahan itu, mungkin aku masih berbahagia dengan keluarg kecilku. Aku tak menyangka bahwa akhir dari pernikahan kami adalah seperti ini, akhir dari pernikahan yang diimpikan akan menjadi surga dunia dan akhirat kami."Hei lagi, apa? Melamun aja," ujar pemuda yang selalu mengisi hari-hariku membuyarkan lamunanku."Gak, gak lagi apa-apa, Handy.""Aku mau ngasih lihat i

  • Secret Love With My Driver   koper

    Masih kuseret koper berukuran sedang yang berisi beberapa pakaian dan terpaku kemudian di tempat ini. Tadinya aku telah memesan taksi online, namun entah mengapa, kuputuskan untuk berhenti di jembatan besar yang membelah sungai selebar 100 meter tersebut. Kupandangi kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, kelap-kelip lampu dari tali beton yang menyanggah konstruksi jembatan, bunyi uap perahu nelayan di bawah sana, semuanya ....Aku gamang dengan pemandangan itu, memikirkan rentetan kejadian tadi, membuatku seakan gila.Kuraih sisi jembatan, dan kucengkeram kuat-kuat dengan kedua tanganku. Kutatap nanar pemandangan di bawah sana, terlintas kemudian dalam pikiranku, mungkin dengan memutuskan terjun, aku akan mengakhiri semua luka dan rasa malu akibat dosa yang kuperbuat. Setidaknya, setelah ini aku akan berakhir dilupakan dan namaku akan tenggelam begitu saja seiring dengan aliran waktu yang kian melaju."Mas andri, Reza, maafkan aku," desahku lemah.Kulepas sepatuku kemudian perl

  • Secret Love With My Driver   biar

    Biar kukatakan, mungkin begitu besar rasa sakit ketika orang yang kita cintai tak membalas perasaan kita, mengabaikan semua usaha dan mengacuhkan cinta yang kita curahkan untuknya. Namun akan lebih menyakitkan lagi ketika kita sendiri yang merusak semua hubungan hanya demi nafsu semata. Di saat semuanya tak bisa diperbaiki lagi, bahkan iblis yang ikut menggoda untuk melakukan perbuatan hina tersebut ikut menghilang dan meninggalkan kita dalam nestapa tiada akhir.Wanita peselingkuh, itu gelar baruku. Bahkan jika dunia gak tahu sekali pun, aku tetap malu untuk melangkah dengan wajah yang terangkat sempurna. Noda dan aib yang kucorengkan sendiri di wajahku membuatku menyesal dan jijik dengan diri sendiri tiap kali mengingatnya.Sungguh, hubungan terlarang itu memang indah, penuh keromantisan, penuh petualangan yang memacu adrenalin, tapi semua kesenangannya hanya kesenangan semu. Jatuh dalam dosa membuatku merasa buruk untuk selama-lamanya. Apa yang tersisa padaku saat ini, tak lain

  • Secret Love With My Driver   Dia bosan denganku

    Aku dan suamiku, lama mengeja keheningan dan berusaha menyelami perasaan, dari tatapanya, aku tahu, ia pun ingin mengungkapkan sesuatu yang selama ini tersembunyi di sudut rahasia hatinya."Mas,Bisakah kita memperbaiki semua ini?" ucapku memecah keheningan yang kian pekat di antara kami."Hmm ... entahlah, karena jujur, aku pun ingin kau tetap di sisiku." Ia membalas dengan menatap dalam ke mataku."Mas, beri aku kepastian, kepastian yang membuatku punya alasan untuk bersamamu," desakku."Seperti apa itu?" tanyanya."Cintai aku, sentuh dan beri aku perhatian seperti dulu, seperti ketika pertama kita saling jatuh cinta," jawabku."Aku tak ingat pernah jatuh cinta, Sabrina," desahnya lemah sambil menghela napasnya."

  • Secret Love With My Driver   Merindukan handy

    Hidangan sarapan ala Eropa mengepulkan uap hangat dan aroma yang menerbitkan selera, cangkir dan piring porselen khas Belanda tertata rapi di atas taplak linen dengan renda khas serta sebuket bunga lili yang menyemarakkan suasana meja.Pagi ini, asisten rumah tangga kami datang dan membereskan rumah lalu aku memintanya untuk menyiapkan sarapan.Kutuang teh hangat ke cangkir milikku lalu perlahan kusesap aroma melati menenangkan dari tiap tetes teh manis dengan gula Jawa ini. Sejurus kemudian putraku turun dari lantai dua dan bergabung denganku di meja makan."Ma, Mama kemana aja, kemarin, hingga sore ga pulang," tanyanya membuka percakapan sambil menuangkan segelas susu hangat dan mencicipinya."Uhm, Mama ...Mama hanya ...." Aku teringat kembali apa yang terjadi di mobil sambil terus mengaduk cangkir teh milikku.Tiba tiba bayang pemuda itu menari di pelupuk mataku,Bagaimana Handy menyentuh wajahku leherku, menyingkap rislet

  • Secret Love With My Driver   Awal bertemu dia

    **Awal Pertemuan itu ....Tak kusangka hari di mana ia datang ke kantorku dan mengenalkan diri sebagai supir baru, merupakan awal dari segala dilema yang terjadi saat ini. Dengan jas hitam dan kemeja putih yang pas di badan, pemuda tampan yang memiliki wajah cerah dan tatapan teduh itu penampilannya nyaris mirip dengan idola-idola dalam drama korea. Roman wajah dan tatanan rambutnya sangat 'goog looking.."Selamat siang, Bu, saya Handy." Ia memperkenalkan diri setelah memasuki ruanganku dan kupersilakan ia duduk menghadapku."Ada apa ya?" tanyaku padanya dengan ramah."Begini Bu, saya dari PT. Anugrah Reza Winata, datang kemari atas rekomendasi dari atasan perusahaan tersebut untuk menjadi supir pribadi Ibu." Ia menjelaskan padaku dengan sopan dan senyum yang mengembang sempurna."Oh, baik, apakah Anda sudah berpengalaman?"tanyaku lagi."Belum, Bu, namun saya akan mendedikasikan kemampuan dan waktu saya yang

  • Secret Love With My Driver   Ditolak suami

    Aku terkesima dengan kata-kata itu, perlahan namun pasti ada perih yang menjalari, ada hampa yang tiba-tiba kembali menyeruak dan melubangi sudut hati yang sesungguhnya telah rapuh ini. Kini, dua hati terluka, hatiku dan hatinya Handy, sedangkan suamiku? Dimana perasaannya?"Maafkan aku, Handy," desahku lemah."Tidak perlu minta maaf, karena cinta tak pernah salah, Nyonya. Dari awal berjumpa, aku memang telah jatuh hati dan tertarik pada Nyonya, jika ada yang patut disalahkan, maka itu aku."Ia melangkah pergi meninggalkanku yang terduduk lesu di kursi berpayung dekat kolam.Detik berikutnya kusadari aku telah membuat sebuah hati berdarah. Adilkah, aku menerima perlakuan dan perhatian cintanya, lalu mencampakkannya begitu saja. Apakah dia sudah pantas menjadi korban dari kegalauan dan keegoisanku? Apakah karena dendam dengan Mas Andri, lantas ak

  • Secret Love With My Driver   Dia lagi

    **Setelah puas menangis dan meratap, aku memutuskan untuk ke luar, turun ke halaman depan untuk menikmati udara dan membuang sesak dalam dadaku.Ketika melewati kamar putraku, aku terketuk untuk memastikan keadaannya. Maka kubuka pintu kamar dan kutemukan dia sudah tertidur dengan pulasnya di ranjang. Aku sedikit lega, setidaknya ia tidak mendengar pertengkaran kami.Kususuri tiap sudut rumah dan mencari keberadaaan suamiku tadi, biasanya, jika ia sedang kesal, dia akan memilih untuk duduk di ruang baca sambil menyetel musik. Namun tak kutemukan dia di sudut manapun rumah ini.Kubuka pintu utama, lalu menyusuri halaman samping dan mini bar pribadi miliknya, semuanya kosong tidak ada tanda Mas Andri ada di sana, hanya gelap gulita saja.Tiba-tiba suara sandi pintu gerbang berbunyi dan sesaat kemudian pintu baja tersebut terbuka dan sesosok pemuda tampan yang selalu membuat dadaku bergemuruh hadir dari luar sana

  • Secret Love With My Driver   Resto

    Sesampainya di restoran kami segera masuk dan bergabung ke sebuah meja yang ternyata di sana sudah ada Elina asisten suamiku dan Andhara serta suaminya, Mas Ilham."Hai selamat malam," sapa Mas Andri."Hai, mari, silakan." mereka semua berdiri untuk menyambut kami."Mas ... Kukira kita akan menikmati makan malam keluarga," desisku pelan membisikinya."Ya, anggap aja ini makan malam keluarga, toh mereka sudah cukup dekat dengan kita," bisiknya."Maksudku, hanya kita bertiga," balasku."Sudah diam, mereka bisa tersinggung," tegasnya sambil menajamkan pandangan mata padaku agar aku tak lagi memprotes."Oh Tuhan, bahkan hendak makan pun, kami harus bertengkar dulu," keluhku dalam hati.Suasana makan malam berlangsung gembira dan diselingi canda dan tawa, obrolan tentang bisnis, proyek terbaru, perhiasan yang sedang trend atau tantang masa depan anak bergulir begitu saja di antara kami. Sesekali mas Ilham melontarkan can

DMCA.com Protection Status