Share

Bab 17. Datang bulan

Aisa merasakan nyeri dibagian perutnya, dia juga merasa tubuhnya menjadi panas dingin.

“Ah!” pekik Aisa sambil meremas bagian perutnya yang terasa sakit.

Alan yang mendengar suara teriakan Aisa, seketika langsung membuka kedua matanya. Dia menatap ke arah sofa, tempat dimana Aisa tengah meringkuk menahan rasa sakit di perutnya.

‘Ada apa dengannya? Kenapa dia terlihat begitu kesakitan?’ tanyanya dalam hati.

Alan beranjak dari duduknya, melangkah menghampiri Aisa. “Hai, kenapa kamu berteriak tadi? Apa kamu sengaja ingin mengganggu tidurku!”

Aisa hanya diam, dia tidak peduli dengan kata-kata yang keluar dari mulut Alan.

“Ah! Sakit!” pekiknya lagi.

Alan mengernyitkan dahinya, dia lalu duduk berjongkok di depan Aisa. “Kamu kenapa?” tanyanya panik.

“Perutku sakit!”

“Memangnya semalam kamu makan apa, hah!” seru Alan dengan nada keras.

Alan terkejut saat melihat air mata mengalir dari kedua sudut mata Aisa. ‘Kenapa dia malah menangis? Apa aku terlalu kasar padanya?’ tanyanya dalam hati.

Aisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status