Share

22. Ponsel kesayangan.

"Habibah!" suara nyaring Sri menggema di seluruh penjuru kontrakan ini.

Wajar saja jika dia histeris. Ponsel yang dia sayang-sayang melebihi kekasih hati, harus berakhir naas di dalam aquarium berbentuk seperti vas bulat sebesar helm yang berfungsi sebagai aquarium mini.

Ponsel Sri terendam di antara ikan glow fish yang berwarna-warni tengah meliuk-liuk menampilkan ekornya yang indah.

Sri mengambil benda pipih yang harganya cukup mahal karena baru saja dibelinya.

"Bibah apakan ponsel Mama? Hu ... hu ... hu," Sri mulai menangis. Antara sedih, kesal dan emosi bercampur menjadi satu.

Aku masih memantau Sri dari depan pintu, aku hanya takut dia khilaf. Hanya karena sebuah ponsel, nanti dia malah memukul putrinya sendiri.

"Hp Mama anas. Jadi bibah rendam sama ikan. Biar hpnya ngingin," jawab Habibah begitu polos dengan logat cadelnya. Mata bulat bocah itu begitu menggemaskan di mataku.

"Kan, ponsel Mama kamu pakai untuk nonton utube, wajar saja dia panas Habibah!" ujar Sri geram.

Tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status