Share

21. Hukuman kecil tukang ghibah.

"Ini Mang, uang dua puluh lima ribunya. Saya duluan ya Ibu-ibu. Soalnya panas kuping saya mendengarkan mulut yang suka ghibah!" sindir Mbak Sarinah sambil berlalu pergi. Dia paling tak suka membicarakan orang.

Mata Sri melotot melihat ke arah Mbak Sarinah sembari kembali mencebikkan bibir sinis.

"Woo ... dasar perawan tua!" sorak Sri. Membuat Mbak Sarinah sontak menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Semoga Tuhan memberimu hidayah!" balas Mbak Sarinah.

Laku dia menghentakkan kakinya dan memutar badan. Kemudian melanjutkan kembali langkahnya menuju rumah.

"Nggak usah repot-repot doakan aku. Lebih baik doakan saja dirimu sendiri, biar laku. Huuu!" teriak Sri membalas ucapan itu.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku tak beradab Sri. Tak henti-hentinya dia mengejek status Mbak Sarinah yang masih single.

Heran aku, apa itu menjadi masalah besar untuknya. Bukankah jodoh, anak dan rezeki adalah mutlak kuasa-nya. Jangan terlalu membanggakan diri atas apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur Sofia
ayok di up lg Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status