Share

Berdebar

REMBULAN

Tertegun sesaat mendengar permintaanku yang tiba-tiba, akhirnya Romeo mengizinkanku masuk ke kamarnya.

Kakiku terayun pelan memasuki kamar Romeo. Kamar hotel yang ditempatinya semerbak oleh aroma parfumnya yang soft namun maskulin.

"Kamu nggak jadi tidur?" Romeo menanyakannya setelah aku duduk tepat di pinggir ranjang.

"Nggak bisa tidur."

"Ada yang dipikirin?"

"Aku ngerasa nggak enak sama kamu, Rom. Gara-gara aku kamu nggak jadi menghadiri festival."

"Nggak masalah. Nggak penting. Nanti juga bakal tahu hasilnya lewat EA News. Aku malah lebih takut meninggalkan kamu sendiri di sini daripada ketinggalan acara itu," jawab Romeo sambil tersenyum tipis.

"Aku nggak apa-apa, Rom. Aku akan baik-baik saja," kataku meyakinkan. "Pergilah. Kayaknya masih sempat."

"Kalau aku pergi kamu gimana? Gimana kalau nanti kamu mau dipeluk lagi tapi aku nggak ada?"

Perkataan Romeo membuat pipiku bersemu merah. Bisa saja dia akan mengolok-olokku dengan menceritakan kejadian itu pada teman-temannya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lensa Budaya Nusantara
duh.. jadi takut kebablasan ...
goodnovel comment avatar
Yenie yul Rompis
wowohooow.....suka dengan tipe kaya Romeo.....
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Mereka nih 'belum' ada hubungan apa-apa tapi kok udah bikin senyum senyum ya. Duh jadi gak sabar kalo mereka ada 'hubungan'..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status