Share

Bab 66

Melihat ekspresi Zayden lebih santai, Madeline buru-buru berkata, "Perawat datang untuk memeriksaku, kamu turun dulu."

Zayden mencium Madeline selama beberapa saat sebelum berdiri dengan tak puas.

Dia kembali ke sofa, lalu duduk. Madeline berteriak ke arah pintu. "Perawat, sudah boleh masuk."

Perawat membuka pintu, kemudian masuk. Tanpa berani melihat ke arah Zayden, dia melangkah maju untuk mengukur tekanan darah Madeline.

Zayden berkata dengan suara dingin. "Beri tahu staf medis kalian. Lain kali jangan lupa mengetuk pintu sebelum masuk."

Perawat itu buru-buru berkata, "Baik, Pak Zayden."

Setelah perawat pergi, Madeline berkata kepada Zayden. "Kita di rumah sakit, bukan kamar kita. Staf medis yang masuk ke bangsal untuk memeriksa pasien nggak perlu mengetuk pintu."

Zayden mengangkat alisnya. "Aku meminta mereka untuk mengetuk pintu adalah tanda penghormatan kepadaku."

Madeline tak bisa berkata-kata. Lupakan saja, pokoknya Zayden selalu benar. Untuk apa Madeline berdebat dengannya?

"S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status