“Maaf semuanya, aku datang ke sini untuk membeli perhiasan. Bukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak penting seperti itu. Jadi, urus saja urusan kita masing-masing okay?” Henry mengangkat dua bahu lalu tersenyum ramah kepada semua pelanggan di Crystal Clear Jewelry.Roggie yang melihat Henry hendak pergi dan memilih untuk mengabaikannya, kini mulai terlihat marah. “Hei, aku belum selesai berbicara denganmu, Henry!”“Tapi aku sudah… Bye.”“Sialan!” Roggie melepas tangannya dari pundak Judith lalu melangkah ke depan menyusul Henry. Satu tangan Roggie menarik pundak Henry dengan keras. Begitu tubuh Henry berbalik, satu tangan Roggie segera menunjuk ke arah pintu keluar.“Henry James, silakan keluar lewat pintu itu. Crystal Clear Jewelry memiliki standar tinggi dalam memilih customer. Lihat dirimu, kau jauh di bawah standar kami!”Roggie melipat kedua tangannya ke dada seraya memberi tatapan menghina ke arah Henry. Jika beberapa waktu lalu Roggie dibuat malu oleh Henry ketika d
Mulut Roggie terkatup diam setelah Mina Newton membentaknya. Sungguh, berurusan dengan seorang influencer yang terkenal akan memicu malapetaka besar. Mina Newton memiliki puluhan juta basis penggemar. Jika Mina Newton memutuskan untuk memberi nilai buruk kepada Roggie atau juga Crystal Clear Jewelry, maka tak ada yang bisa dilakukan Roggie untuk menyelamatkan masa depan perusahaannya.“Nona Newton, maafkan atas kelancanganku. Aku sebenarnya hanya ingin memberikan kenyamanan kepada anda. Sungguh, pria bernama Henry itu memang kerap membuat keributan di mana-mana, mohon Nona Newton tak salah paham denganku,” pinta Roggie lagi-lagi dengan kepala menunduk ke bawah.“Tuan Roggie, sejauh sepengamatanku, kalianlah yang memicu keributan ini. Bagaimana bisa kalian justru melimpahkan masalah ini kepada Tuan Henry?” Mina Newton menudingkan jari telunjuknya ke arah Roggie dan Judith secara bergantian. “Ingat, aku masih berbicara pada Tuan Henry jadi jangan sekali-kali menyela pembicaraan kami!”“
“Lihat, dari ekspresi Nona Newton sepertinya aku bisa menebak sesuatu!” Judith akhirnya memekik kencang, begitu Mina Newton tak memberi respon apapun akan pertanyaannya.“Wow, Nyonya Judith benar! Ekspresi wajah Mina Newton sudah menjawab semuanya.”Ketika beberapa orang telah berpikir bahwa Henry James hanya berbohong terkait kepemilikan koleksi Madam Larissa, Mina Newton meminta semua orang untuk diam terlebih dahulu.“Jangan membuat spekulasi liar sebelum aku memastikan sesuatu!” Wajah Mina Newton terlihat kesal saat ia memberi peringatan kepada Judith dan yang lainnya.“Tapi, bukankah layar ponselmu menunjukkan halaman ‘blank’, Nona Newton? Bukannya itu berarti bahwa tak ada identitas Henry yang terekam di website Madam Larissa?” Judith masih mencoba menggiring opini publik.Saat itu, Mina Newton menggeleng dengan ragu. Ia seperti mengingat-ingat sesuatu. “Sepertinya, aku pernah menemui kasus seperti ini saat seorang influencer mencoba untuk membuat video reaction mengenai status
Hal yang membuat Judith amat kesal adalah saat ia melihat wajah suaminya yang mulai mengalirkan bulir-bulir keringat sebiji kacang. Judith menyaksikan ekspresi Roggie benar-benar seperti seorang narapidana yang hendak dieksekusi mati.Pucat. Berkeringat. Ketakutan. Dan penuh keputusasaan.“Roggie, di mana suamiku yang garang dan percaya diri? Oh, kau jangan lembek dan lengah oleh tipuan semacam ini! Sadarlah bahwa Mina Newton dan Henry James sedang mencoba mengelabui kita berdua!” bentak Judith lagi kepada Roggie, membuat Roggie mengerutkan alis dan menelan ludah berkali-kali.“Judith! Apa maksudmu?” tanya Roggie dengan napas terputus-putus. “Nona Newton sudah melihat sendiri kalau aset Henry mencapai seratus lebih di website resmi Madam Larissa, itu artinya kekayaan Henry James memang luar biasa besar! Bagaimana jika sepupu iparmu itu sekarang memang menjadi kaya raya?!” tanya Roggie tepat di telinga istrinya.Judith terkekeh, mulutnya masih menyeringai lebar dan menatap sinis kepada
Roggie kesulitan mencerna ucapan Edward, atasannya. Ditambah lagi, sesaat setelah mengucapkan kalimat itu sebuah tamparan keras mendarat di pipi Roggie.Dia barusan memintaku untuk berhenti bernapas?Bukankah itu sebuah sindiran bahwa Tuan Edward ingin aku lenyap dari dunia?Memangnya, kesalahan fatal seperti apa yang kuperbuat hingga Tuan Edward bahkan ingin aku mati saja?Di waktu yang sama, Judith terkejut luar biasa melihat aksi Edward. “Me… Mengapa anda menampar suami saya?” tanya Judith yang terkejut begitu melihat suaminya ditampar oleh atasannya sendiri di depan semua orang. “Kesalahan seperti apa yang membuat anda tega menampar suami saya di muka umum seperti ini?”“Ya, Tuan Edward, mengapa anda menampar saya?”Edward tampak marah tetapi juga sedikit bingung, ia mencoba mengatur napasnya yang tersengal-sengal sebelum akhirnya kembali melontarkan sumpar serapah kepada Roggie dan Judith.“Aku tak tahu secara pasti kesalahan kalian, tetapi, pemegang saham terbesar dari Crystal C
Sementara itu di lain tempat di waktu yang sama, Lily Wilson sedang berada di sebuah salon kecantikan bersama dengan ibunya. Sore itu, Lily yang baru saja pulang dari Emerald Group lantas memesan Taxi untuk mengantarnya berkunjung ke rumah Catherine Wilson.Ketika Lily baru tiba di rumah ibunya, Catherine serta merta mengajak Lily ke salon kecantikan. Dan, kini mereka berdua sedang mendapatkan berbagai macam treatment kecantikan. Setelah berbagai macam treatment selesai dilakukan, Catherine meminta petugas salon agar merias wajah Lily.“Lily, meski kau diberkati dengan wajah cantik, kau tetap perlu merawat tubuhmu dan merias wajahmu. Kau juga harus memastikan bahwa semua yang menempel di tubuhmu adalah benda-benda berharga dan bernilai besar. Dengan begitu, orang lain akan lebih mudah tertarik kepadamu.”Catherine Wilson merasa ia telah memberi pesan-pesan bijak kepada Lily. Di saat yang sama, Lily yang sedang dirias oleh penata rias tampak berkali-kali menghembuskan napas tanda ia ta
Lily meminta izin kepada Catherine untuk menelepon Henry terlebih dahulu. Dengan senang hati Catherine mempersilakan Lily untuk pergi mencari tempat sepi jika memang ada hal-hal private yang ingin Lily sampaikan kepada Henry.Lagipula, Catherine merasa tak ada yang perlu dikhawatirkan andai Lily meminta Henry untuk membuat persiapan sebelum Henry datang ke Royal Champillon Hotel. Di dalam benak Catherine, ia mempertanyakan persiapan apa yang bisa dilakukan oleh seorang suami pengangguran seperti Henry James? Dan, tentu saja jawabannya adalah, tidak ada!“Lily, tolong katakan juga pada Henry untuk membawa tissue yang banyak.” Catherine mengingatkan Lily sebelum Lily pergi mencari tempat sepi untuk menelepon suaminya.“Eh, tissue? Untuk apa?”“Ha ha, sepertinya, Henry akan menangis tersedu-sedu malam ini. Jadi, tak ada salahnya jika kau sudah memberinya gambaran. Katakan juga padanya jika malam ini Ibu sudah mempersiapkan calon menantu yang muda, tampan, dan kaya raya. Menurut ibu, tak
Lily telah tiba di Royal Champillon Hotel pada pukul tujuh malam hari. Saat itu, Taxi yang ditumpangi Lily sempat bingung karena mobilnya dihentikan oleh security bahkan sebelum mobil itu mencapai drop point di lobby depan. Lebih tepatnya, security tersebut menghentikan taxi yang ditumpangi Lily tepat di gerbang pintu masuk, membuat si driver Taxi merasa bingung karena seharusnya tak ada kesalahan apapun yang ia lakukan.“Maaf, Pak. Malam ini anda tidak bisa memasuki Royal Champillon Hotel karena hotel ini sudah dibooking oleh seseorang,” ucap si security kepada driver Taxi.Si driver pun menolehkan kepala ke belakang, seolah meminta penjelasan dari Catherine dan Lily.“Nyonya, apakah anda yakin tempat yang anda tuju adalah Royal Champillon Hotel?” tanya si driver kepada Catherine.Catherine Wilson merasa terkejut karena dia juga tak menduga jika Royal Champillon Hotel telah dibooking oleh seseorang. Ekspresinya tampak rumit ketika ia ditanyai oleh si driver taxi.“Sebentar, boleh aku