Share

bab 20: Perang di Dua Dimensi

Langit di atas Karstiel menggelap, meskipun masih siang hari. Gumpalan awan hitam berkumpul di langit, seolah-olah menandakan bahwa sesuatu yang lebih besar dari perang fisik akan segera terjadi. Rakyat yang berkerumun di alun-alun mendongak ke langit dengan ketakutan di mata mereka. Ini bukan hanya badai biasa; ini adalah tanda bahwa sesuatu yang jauh lebih menakutkan sedang mendekat.

Rehan menatap ke langit, matanya menyipit melihat bayang-bayang yang bergerak cepat di antara awan. "Kita kehabisan waktu," gumamnya pelan pada Sorrel, yang berada di sampingnya dengan tangan di gagang pedangnya, siap menghadapi serangan kapan saja.

Sorrel mengangguk. "Kegelapan semakin dekat, dan kita belum tahu bagaimana cara melawannya. Pasukan kita bisa bertahan dari pemberontakan rakyat, tetapi ini… ini di luar kendali kita."

Rehan meneguk ludahnya, kepalanya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan. Bagaimana mereka bisa melawan sesuatu yang bahkan tidak bisa mereka lihat den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status