Share

bab 21: Bayangan yang Membayangi

Suara dentingan pedang dan teriakan perang memenuhi udara di gerbang utama istana Karstiel. Pasukan Thalia dan Garren sudah menyerbu pertahanan terakhir kerajaan, seperti air bah yang tidak bisa dibendung. Sementara itu, Rehan dan Sorrel memimpin pasukan dengan gigih, berusaha menahan laju musuh yang semakin mendekat ke jantung istana.

Di tengah medan perang, Rehan memotong setiap prajurit yang mendekat, mengandalkan keterampilan tempurnya yang legendaris. Darah musuh berceceran di tanah, tetapi wajahnya tetap tegas, tidak menunjukkan kelemahan sedikit pun. Sorrel berada di sisinya, memimpin pasukan dengan strategi dan kekuatan yang hampir setara.

Namun, meskipun mereka berjuang dengan gagah berani, mereka tahu bahwa pertahanan mereka mulai runtuh. Pasukan musuh jauh lebih banyak, dan setiap serangan yang mereka lakukan hanya memperlambat takdir yang tampaknya tak terhindarkan.

"Kita tidak bisa bertahan lebih lama lagi, Rehan," kata Sorrel di antara napasnya yang terengah-engah. Matan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status