Bagaimanapun juga meskipun Radhis sabar dia berpikir bahwa lebih baik diam di luar daripada di dalam acara ini karena dia sadar bagi mereka dia bukanlah siapa-siapa dimata mereka.
Kini Radhis duduk di sebuah trotoar parkir di samping mobil kantor istrinya.
Sampai seorang pria berbadan tinggi tegap dengan jas yang nampak begitu mewah menghampiri dia,
“Maaf tuan ada seseorang yang ingin berbicara dengan anda”, laki-laki itu berkata sambil membungkuk.“Saya?”,tanya Radhis pada laki-laki itu.
“Iya Tuan silahkan Tuan ikut saya, beliau menunggu tuan di dalam mobil”,
Sejenak dia berpikir dan keudian dia berdiri lanjut berjalan mengikuti orang tadi ke arah sebuah mobil Rolls Royce.
Jendelah di buka sedikit tanpa Radhis tau siapa yang ada di dalam mobil itu hanya ada perkataan yang dia dengar dari seorang laki-laki tua di dalam mobil itu,
“Aku ingin kau datang besok ke hotel Emperor-Lux, dan jika ada yang menghambatmu sebutkan namamu lengkap Radhis Zond”.
“Maaf anda siapa?” tanya Radhis yang tak mengetahui siapa yang berbicara padanya.
Orang itu mengabaikan pertanyaan Radhis dan langsung menutup kaca jendela itu,
Kini tinggal laki laki yang di awal tadi memintanya untuk ikut tadi yang berbicara padanya, “Kalau tuan berkenan, mengenai apa yang saya dengar tadi apa tuan mau besok saya menjemput tuan di kediaman Dere Wish?” imbuh Ed dengan wajah seakan penuh harap.
“Tak perlu tuan, saya akan kesana sendiri besok”, jawab Radhis dengan rasa hormat karena dia tahu bahwa laki-laki itu bukanlah orang sembarangan.
“Tuan tak perlu bersikap hormat terhadap saya, besok tuan akan mengerti semua setelah tuan datang ke tempat saya, saya ijin permisi tuan Zond”.Laki-laki itu membungkuk dan berpamitan pada Radhis, seketika dia beralih kesebelah lain mobil itu, supir dari mobil itu turun untuk membukakan pintu dan membungkuk, Radhis hanya bisa menyaksikan sampai mereka pergi.
***
Sementara itu di dalam acara pesta Pertunangan Sea Wish banyak di hadiri keluarga keluarga kaya menengah dan mereka banyak yang melihat sosok Rachel karena Rachel sendiri sebenarnya adalah sosok yang cantik, memiliki badan yang amat menggoda bagaikan model, dan sikap yang sangat santun menambah nilai kecantikan Rachel.
“Rachel” ucap Sea Wish anak dari Marot Wish sepupu Rachel yang kini sedang bertunangan dengan berbalut gaun yang tampak mewah, yang datang di ikuti oleh dua orang pria yang wajahnya biasa tapi pakaian mereka menunjukan seolah seberapa kaya mereka,
“Kemana laki-laki pecundang yang menjadi pembantu rumah kalian itu”, Sea menanyakan yang semua orang sudah pasti mengerti yaitu Radhis, dua orang di belakang Sea tertawa sedikit di tahan dengan menutup mulut mereka dengan tangan.“Dia di luar menghirup udara segar karena katanya di dalam terlalu gerah kerana banyak orang”,jawab Rachel sekenannya.
“Lagian kenapa tidak kau ceraikan saja laki-laki itu? Selain dia tak berguna dia juga miskin, biar aku kenalkan kau terhadap teman bisnis tunanganku”, Sea berkata sambil menjuk salah satu dari laki-laki dibelakangnya
“Betul gak tante ?” Sea mencoba mencari dukungan dari ibunya Rachel.
“Benar kata mu Sea aku juga sudah lelah meyakinkan anak ini untuk meninggalkan lelaki tak berguna itu” seru Tania, dan kemudian tiba-tiba,
“Hallo tante perkenalkan nama saya adalah Jolly Gienis, saya adalah anak tunggal dari Cons Gienis” ucap salah satu pria di belakang Sea seraya ngulurkan tangan dengan sedikit sombong.
“Ohh hallo nak Gienis, kenalkan ini suamiku Dere Wish dan anakku Rachel Wish” seru Tania sambil mengelus-elus tangan jolly dengan penuh semangat.
Bagaimanapun juga keluarga Gienis statusnya berada di atas keluarga Wish. Mereka memiliki beberapa perusahaan di Auckland tentu saja pikiran Tania akan sangat beruntung bila dia memiliki menantu seperti Jolly Gienis.
“Tak perlu bersikap se formal itu Tante, panggil saja aku Jolly, dan ijinkan aku memngaggil Tante dan Om dengan nama depan kalian,” ucap Jolly. Tentu saja Tania kegirangan dan menjawab, “Tentu saja Jolly, bahkan kau bisa menganggap kami sebagai orang tuamu, benarkan sayang?” ucap Tania dengan menghadap ke arah Dere suaminya di seberang. “Tentu saja suatu kehormatan bagi kami bila bisa di anggap sebagai orang tua oleh kamu Jolly”,Ucap Dere tanpa ada rasa malu sama sekali, karena bagaimanapun juga di anggap orang tua berarti dia harus menikahkan Jolly dengan Rachel sementara semua tau bahwa Rachel masih memiliki suami Radhis. Bagaikan sama-sama tak memiliki malu Jolly bertanya kepada kedua orang itu, “Dengar dengar Rachel dan Radhis tidak pernah tidur dalam satu kamar tante semenjak mereka menikah?”. “Tentu saja, bagaimana-pun juga sebernya semua tak ada yang setuju jika mereka menikah kecuali kakek mereka yang sudah menjodohka
“Wah memang Jolly sangat hebat karena aku dengar untuk membuka kartu keanggotanaan brass saja di Pashe-De Lier butuh uang sekitar seratur ribu dolar itu hampir 10x lipat dari harga mobil yang kami gunakan apalagi silver seperti punya nak Jolly” sanjung Dere “Kalau begitu segerah pesan saja nak jolly dan tanggal nya kapan nanti nak jolly bisa langsung menghubungi Rachel, biar setelah ini kami memberimu kontak Rachel” jawab Tania dengan senyum licik di bibirnya. “Ibu apa-apa an ibu ini?” sedikit kagetRachel dengar perkataan ibunya. “Rachel sayang anak ibu percaya sama ibu ya, dan lagi siapatau di masa depan dia bisa menjadi rekan bisnis keluarga kita? Atau bahkan mungkin menjadi menant-,” “Ibu cukup,hentikan” potong Rachel akan perkataan ibunya dilanjut kemudian sambil menghembuskan nafas “Ok akan aku berikan kontak ku” lanjut Rachel dengan menyodorkan barcode kontak untuk di scan oleh Jolly karena dia tau tak ada gunanya berdebat deng
Sesampainya di depan Emperor Lux dia memarkir mopednya yang penuh dengan kantong belanjaan di bawa kemudinya. Setelah itu Radhis langsung menuju ke arah hotel namun dia di hentikan oleh seseorang berbaju hitam dengan badan tinggi besar yang ternyata dia adalah petugas keamanan disini, “Maaf tuan ada yang bisa saya bantu?” kata petugas keamanan itu melihat Radhis yang hanya memakai tshirt dan nampak seperti orang yang sangat tidak mampu, namun karena dia bekerja di hotel mewah nomor satu di Auckland itu membuat dia di tuntut untuk selalu bersikap sopan terhadap siapapun yang ada di sekitar hotel selama orang itu tidak berbuat macam macam, itu adalah permintaan dari Ed-Ackerley pemilik utama dan orang yang sangat berkuasa di Auckland karena dia adalah orang kepercayaan keluarga Zond dari Moland. “Iya tuan” jawab Radhis yang kemudian dia lanjutkan, “Nama saya Radhis Zond, saya ada perlu dengan...” Para petugas itu seketika membungkukkan b
*** Setelah cerita yang begitu panjang,- “Jadi seperti itu yang terjadi sebenarnya” kakek tua itu selesai bercerita, Radhis hanya terdiam mencoba untuk mengerti semua, “Jadi aku.. memang cucumu?” tanya Radhis dilanjutkan “Yang telah lama hilang setelah rumahku terbakar yang mengakibatkan kedua orang tuaku meninggal?” Radhis mencoba untuk percaya. “Aku di adopsi oleh bu Acent kalian tau?” pertanyaan Radhis hanya di jawab dengan anggukan oleh kakeknya, “Kenapa waktu itu kalian tak coba mengambilku?”tanya Radhis bingung, Kakenya seketika menjawab, “kami bukan tak mau,” “Lantas?” Radhis penasaran, “Kami belum bisa” ungkap kakeknya, “karena waktu itu usiamu masih belia, dan kematian orang tuamu dan kebakaran rumah itu masih cukup janggal,” jelas kakeknya dengan sedikit menghembusakan nafas panjang, Setelah berhenti sejenak lanjut kakeknya berbicara “tapi pasti kau kenal paman Hall?”
Radhis melihat jam tangan nya dan sudah pukul 11 siang ini tandanya dia harus pulang supaya tak di marahi oleh mertuanya “Baik kek, kalau sudah aku mau pulang biar besok aku coba berkunjung ke Geneve”,“Baik” kakeknya mengangguk namun kemudian seperti teringat sesuatu “Tunggu!, ini adalah semua fasilitasmu” kakek memberikan sebuah dompet kecil,itu adalah dompet yang biasa di jadikan tempat kartu kartu penting seperti kartu identitas ATMdan lain lain,Benar saja dompet itu berisi satu ATM warnah emas, dan satu lagi ATM warnah hitam dengan tulisan “Amethys” dan juga beberapa kartu ke anggotaan berwarna emas menyalah.“Itu semua adalah uang sakumu, yang gold itu ada 1 milyar dolar didalamnya yang hitam ada 15 milyar,itu harusnya cukup untuk satu tahu , namun jika kau rasa kurang hubungi kakek, atau kau bisa menarik dari dana yang sudah dihasil kan oleh persahaan kita di Auckland, bagaimanapun juga
Seperti yang di ketahui bahwa meskipun mereka suami istri namun Rachel dan Radhis belum pernah tinggal dalam satu kamar, itu di karenakan oleh orang tua Rachel yang melarang dan masih berharap suatu saat nanti Rachel dapat menikah dengan seseorang yang lebih kaya dari mereka,“Tapii....” Radhis menjawab seketika dengan menolehkan kepalanya ke arah kamar seolah untuk menunjukan kamar yang dia tempati tak lebih dari tempat berukuran sangat kecil.Rachel diam sejenak dan dia langsung berkata“Oh aku mengerti, kalau begitu kenapa tidak kamu yang,..”dengan menunduk menahan mau Rachel berkata lagi “ikut aku ke kamarku”,“cantik” seketika mulut Radhis tak terasa berucap saat melihat ekspresi malu yang di tunjukan oleh rachel,“Hehm!!” seketika Rachel berbalik dan mencengkeram baju bawahan yang ia pakai dengan kedua tanganya dengan muka yang merah menyalah menahan malu .“
***Mereka bertiga tibah di rumah sakit, AHC (Auckland Health Center) rumah sakit terbesar di Auckland,“ Dokter!!! Cepat tangani ini,.”Tania berteriak teriak sampai di anggap mengganggu pasien lain,.“Maaf ibu ini rumah sakit dimohon untuk sedikit tenang dan tak teriak-teriak” tegur salah satu suster disana,Sampai kemudian di sahut perkataan,“OHH,. Nyonya Happ,. Apa kabar? Apa ada yang bisa aku bantu?” tiba tiba satu dokter datang dari belakang suster tadi,“oh dokter maaf, nyonya ini tadi datang langsung teriak teriak,” suster itu coba menjelaskan,“sudah kamu diam! , apa kamu tak tau siapa nyonya Happ??!” dokter itu sedikit memarahi suster tadi,“Nyonya Happ ini adalah menantu dari keluarga wish, dia sering kesini untuk perawatan kecantikan, mari nyonya Happ ikuti saya,” lanjut dokter itu.Tak disangka Tania
Setelah Rachel meninggalkan Radhis dan suster itu dia segera pergi ke ibunya untuk meliahat keadaan tangan ibunya.Sementara itu Radhis tiba tiba mengeluarkan smartphone nya dan menelepon seseorang,“Halo tuan muda, apa yang bisa saya bantu,” ternyata Radhis menelepon Ed,“Aku ingin tau informasi tentang AHC dan Dokter bernama Boby,” jawab Radhis singkat.“AHC atau Auckland Health Center adalah rumah sakit terbaik dan terbesar di Auckland tuan, Saham disana 80% adalah milik tuan, Karena pemilik rumah sakit meminta ke Geneve untuk menyediakan peralatan medis dari Moland dan Geneve memberikan mereka secara Cuma Cuma dan bahkan pemekaran bangungan juga di biayai oleh Geneve, dan pemilik rumah sakit tiba tiba memberikan 80% dari saham mereka ke Geneve meskipun Geneve tak pernah menarik dana dari AHC sampai sekarang.”“Hmm iya aku paham” Radhis mengangguk sendiri mendengar penjelasan dari Ed,Kemudi