“Wah memang Jolly sangat hebat karena aku dengar untuk membuka kartu keanggotanaan brass saja di Pashe-De Lier butuh uang sekitar seratur ribu dolar itu hampir 10x lipat dari harga mobil yang kami gunakan apalagi silver seperti punya nak Jolly” sanjung Dere
“Kalau begitu segerah pesan saja nak jolly dan tanggal nya kapan nanti nak jolly bisa langsung menghubungi Rachel, biar setelah ini kami memberimu kontak Rachel” jawab Tania dengan senyum licik di bibirnya.
“Ibu apa-apa an ibu ini?” sedikit kagetRachel dengar perkataan ibunya.“Rachel sayang anak ibu percaya sama ibu ya, dan lagi siapatau di masa depan dia bisa menjadi rekan bisnis keluarga kita? Atau bahkan mungkin menjadi menant-,”
“Ibu cukup,hentikan” potong Rachel akan perkataan ibunya dilanjut kemudian sambil menghembuskan nafas
“Ok akan aku berikan kontak ku” lanjut Rachel dengan menyodorkan barcode kontak untuk di scan oleh Jolly karena dia tau tak ada gunanya berdebat dengan ibunya yang selalu ingin menang sendiri.
Mlihat Jolly mendapatkan apa yang di inginkan Sea mengambil ini siatif untuk berpamitan menuju meja mereka sendiri,
“Terimakasih tante kami permisi dulu” ucap Sea yang kemudian di ikuti kedua pria tadi menunduk dan kemudian berjalan meninggalkan meja keluarga Dere.
Tania masih saja tersenyum sendiri dengan apa yang baru di alaminya dan angan-angan untuk menjadikan jolly menantu keluarga nya menggantikan si Radhis yang di anggapnya seorang pecundang sangat besar.
Sementara di luar Radhis sedang menunggu di samping mobil Rachel layaknya seorang supir, bukan selayaknya suami lain.
Setelah dia melihat ketiga anggota keluarganya keluar dia segera berdiri dan bertanya pada mereka yang menghampiri dia“Sudah selesaikah acaranya?” dengan wajah yang tak berdaya.
“Sudah, ayo kita pulang, aku harus istirahat karena besok aku harus bekerja,” jawab Rachel dengan membuka pintu dan segera masuk duduk di dalam mobil kantor nya.
Sementara kedua orang tuanya tanpa bergeming bahkan memadang jijik terhadap Radhis dan segera masuk kedalam mobil.
Radhis tertegun sejenak sampai akhirnya dia di bentak oleh Tania dari kursi penumpang melalui jendela “HEYY,RADHIS!!!! Bisahkah kau sedikit lebih cepat? Kami sudah sangat lelah!!!”
“Iya Bu maaf” jawab Radhis yang kemudian ia berlari ke arah mereka dan segera memacu mobil mereka untuk segerah pulang.
***
Besok paginya setelah selesai menyiapkan sarapan Radhis memanggil Rachel dan kedua mertuanya untuk sarapan setelah itu dia kembali ke kamarnya untuk mengganti baju kemudian dia pamit kepada mereka untuk pergi ke pasar berbelanja untuk makan siang dan keperluan besok.
“Kamu tidak ikut sarapan dengan kami dulu?” tanyaRachel meyakinkan.
“Terimakasih, tapi itu tidak perlu aku takut nanti bahan-bahan makanan bagusnya habis” jelas Radhis yang kemudian dia keluar dari rumah mengeluarkan moped(*)nya dari garasi dan mengendarai nya ke pasar seperti biasa.
Dia berbelanja di pasar seperti biasa. Bahkan dia sangat akrab dengan penjual penjual di pasar ini bagaimanapun juga dulu dia tinggal di dekat sini terutama tuan Jojo dia adalah penjual sayur yang sangat ramah dan baik dan usianya sudah sangat tua sekitar kepala tujuh namun dia masih berjualan dengan giat.
“Kek aku ingin sayur yang segar-segar ya” ucap Radhis dengan sopan kepada Jojo
“Ohh Radhis,. Ini aku sudah menyiapkan semua untukmu dari tadi pagi,” ucap lelaki tua itu dengan tersenyum,
“Kakek Jojo harusnya tak perlu repot-repot seperti itu..”
ucap Radhis dengan sedikit sedih karena bagaimanapun juga dia sudah mengenal lama, semenjak ibu angkat nya meninggal kakek Jojo sering memberikan makanan ataupun sayuran mentah untuk di olah Radhis, namun disisi lain Radhis juga bahagia karena setelah apa yang dia rasakan tinggal di tempat mertuanya disini dia bagaikan punya keluarga ataupun orang tua.“Ini kek uangnya aku sekalian pamit aku mau ke suatu tempat setelah ini”.
“Radhis tunggu sebentar, ini untuk mu”
kakek Jojo berkata sambil memberikan beberapa mentimun yang terlihat sangat segar ke Radhis.
“terima kasih kek aku bisa membuat acar kesukaan ku dengan ini” Radhis tersenyum dan kemudian dia pergi dari pasar itu menuju ke Emperor-Lux hotel.
(*) moped : motor mattic yang ukurannya sedikit lebih kecil.
Sesampainya di depan Emperor Lux dia memarkir mopednya yang penuh dengan kantong belanjaan di bawa kemudinya. Setelah itu Radhis langsung menuju ke arah hotel namun dia di hentikan oleh seseorang berbaju hitam dengan badan tinggi besar yang ternyata dia adalah petugas keamanan disini, “Maaf tuan ada yang bisa saya bantu?” kata petugas keamanan itu melihat Radhis yang hanya memakai tshirt dan nampak seperti orang yang sangat tidak mampu, namun karena dia bekerja di hotel mewah nomor satu di Auckland itu membuat dia di tuntut untuk selalu bersikap sopan terhadap siapapun yang ada di sekitar hotel selama orang itu tidak berbuat macam macam, itu adalah permintaan dari Ed-Ackerley pemilik utama dan orang yang sangat berkuasa di Auckland karena dia adalah orang kepercayaan keluarga Zond dari Moland. “Iya tuan” jawab Radhis yang kemudian dia lanjutkan, “Nama saya Radhis Zond, saya ada perlu dengan...” Para petugas itu seketika membungkukkan b
*** Setelah cerita yang begitu panjang,- “Jadi seperti itu yang terjadi sebenarnya” kakek tua itu selesai bercerita, Radhis hanya terdiam mencoba untuk mengerti semua, “Jadi aku.. memang cucumu?” tanya Radhis dilanjutkan “Yang telah lama hilang setelah rumahku terbakar yang mengakibatkan kedua orang tuaku meninggal?” Radhis mencoba untuk percaya. “Aku di adopsi oleh bu Acent kalian tau?” pertanyaan Radhis hanya di jawab dengan anggukan oleh kakeknya, “Kenapa waktu itu kalian tak coba mengambilku?”tanya Radhis bingung, Kakenya seketika menjawab, “kami bukan tak mau,” “Lantas?” Radhis penasaran, “Kami belum bisa” ungkap kakeknya, “karena waktu itu usiamu masih belia, dan kematian orang tuamu dan kebakaran rumah itu masih cukup janggal,” jelas kakeknya dengan sedikit menghembusakan nafas panjang, Setelah berhenti sejenak lanjut kakeknya berbicara “tapi pasti kau kenal paman Hall?”
Radhis melihat jam tangan nya dan sudah pukul 11 siang ini tandanya dia harus pulang supaya tak di marahi oleh mertuanya “Baik kek, kalau sudah aku mau pulang biar besok aku coba berkunjung ke Geneve”,“Baik” kakeknya mengangguk namun kemudian seperti teringat sesuatu “Tunggu!, ini adalah semua fasilitasmu” kakek memberikan sebuah dompet kecil,itu adalah dompet yang biasa di jadikan tempat kartu kartu penting seperti kartu identitas ATMdan lain lain,Benar saja dompet itu berisi satu ATM warnah emas, dan satu lagi ATM warnah hitam dengan tulisan “Amethys” dan juga beberapa kartu ke anggotaan berwarna emas menyalah.“Itu semua adalah uang sakumu, yang gold itu ada 1 milyar dolar didalamnya yang hitam ada 15 milyar,itu harusnya cukup untuk satu tahu , namun jika kau rasa kurang hubungi kakek, atau kau bisa menarik dari dana yang sudah dihasil kan oleh persahaan kita di Auckland, bagaimanapun juga
Seperti yang di ketahui bahwa meskipun mereka suami istri namun Rachel dan Radhis belum pernah tinggal dalam satu kamar, itu di karenakan oleh orang tua Rachel yang melarang dan masih berharap suatu saat nanti Rachel dapat menikah dengan seseorang yang lebih kaya dari mereka,“Tapii....” Radhis menjawab seketika dengan menolehkan kepalanya ke arah kamar seolah untuk menunjukan kamar yang dia tempati tak lebih dari tempat berukuran sangat kecil.Rachel diam sejenak dan dia langsung berkata“Oh aku mengerti, kalau begitu kenapa tidak kamu yang,..”dengan menunduk menahan mau Rachel berkata lagi “ikut aku ke kamarku”,“cantik” seketika mulut Radhis tak terasa berucap saat melihat ekspresi malu yang di tunjukan oleh rachel,“Hehm!!” seketika Rachel berbalik dan mencengkeram baju bawahan yang ia pakai dengan kedua tanganya dengan muka yang merah menyalah menahan malu .“
***Mereka bertiga tibah di rumah sakit, AHC (Auckland Health Center) rumah sakit terbesar di Auckland,“ Dokter!!! Cepat tangani ini,.”Tania berteriak teriak sampai di anggap mengganggu pasien lain,.“Maaf ibu ini rumah sakit dimohon untuk sedikit tenang dan tak teriak-teriak” tegur salah satu suster disana,Sampai kemudian di sahut perkataan,“OHH,. Nyonya Happ,. Apa kabar? Apa ada yang bisa aku bantu?” tiba tiba satu dokter datang dari belakang suster tadi,“oh dokter maaf, nyonya ini tadi datang langsung teriak teriak,” suster itu coba menjelaskan,“sudah kamu diam! , apa kamu tak tau siapa nyonya Happ??!” dokter itu sedikit memarahi suster tadi,“Nyonya Happ ini adalah menantu dari keluarga wish, dia sering kesini untuk perawatan kecantikan, mari nyonya Happ ikuti saya,” lanjut dokter itu.Tak disangka Tania
Setelah Rachel meninggalkan Radhis dan suster itu dia segera pergi ke ibunya untuk meliahat keadaan tangan ibunya.Sementara itu Radhis tiba tiba mengeluarkan smartphone nya dan menelepon seseorang,“Halo tuan muda, apa yang bisa saya bantu,” ternyata Radhis menelepon Ed,“Aku ingin tau informasi tentang AHC dan Dokter bernama Boby,” jawab Radhis singkat.“AHC atau Auckland Health Center adalah rumah sakit terbaik dan terbesar di Auckland tuan, Saham disana 80% adalah milik tuan, Karena pemilik rumah sakit meminta ke Geneve untuk menyediakan peralatan medis dari Moland dan Geneve memberikan mereka secara Cuma Cuma dan bahkan pemekaran bangungan juga di biayai oleh Geneve, dan pemilik rumah sakit tiba tiba memberikan 80% dari saham mereka ke Geneve meskipun Geneve tak pernah menarik dana dari AHC sampai sekarang.”“Hmm iya aku paham” Radhis mengangguk sendiri mendengar penjelasan dari Ed,Kemudi
Tak lama kemudian ***Sebuah mobil Rolls-Royce datang dan seseorang dengan pawakan besar tinggi turun dan langsung masuk ke AHC tanpa ada yang menghambat, Radhis sudah berada di ruangan dokter Boby untuk melihat perkembangan ibu mertuanya, dan Radhis tadi juga menyuruh suster junny untuk kembali merawat pasien pasien disana tanpa harus memikirkan dia akan dipecat atau dipindahkan, dan itu membuatnya bahagia, bagaimanapun pasien pasien disini sudah seperti keluarga bagi suster Junny, hal ini sangat berefek besar sepertinya suster junny menyimpan rasa kagum atau bahkan rasa suka ke Radhis,“Bagaiaman keadaan ibu?” tanya Radhis,“Dari mana saja kau?” tanya Tania sambil teriak ke arah Radhis,“Oh jadi ini menantu pecundang nyonya Happ, yang nyonya bilang tadi?” tanya sang dokter, dan perkataan dokter itu membuat Radhis makin yakin dengan keputusannya tadi,Dengan tersenyum Radhis hanya berka
Rachel yang penasaran bertanya, “Dokter Boby siapa sebenarnya orang ini?”“Dia adalah Ed Ackerley pemilik hotel Emperor-Lux dan juga orang kepercayaan keluarga Zond dari Moland,jadi dia adalah orang yang paling berpengaruh di Auckland” jelas dokter Boby,Seketika semua orang terkejut kecuali si Radhis, karena bagaimanapun akhirnya mereka untuk pertama kali dapat bertemu orang nomor satu di Auckland, dan itu segera membuat Tania sadar dan membungkuk, “maafkan saya tau Ed saya tidak tau bahwa ini anda,” ucap Tania namun bagi Ed dia bukanlah siapa siapa dan Ed hanya mengabaikannya, sambil berkata,“Boby , kau kemasi barangmu,”Boby tak mengerti dengan yang terjadi difikiran dia Ed menyuruhnya untuk mengemasi barang dan di ajak untuk ikut menajdi dokter pribadi Ed,“Oh tuan, apa saya akan di pekerjakan oleh tuan, saya sangat berterimakasih tuan Ed” boby bangga karena jika ikut Ed d