Kini Ed, Alin dan Mey sampai di depan Geneve, Belum sempat mereka memasuki kantor itu Ed bertemu dengan Hallygan yang sedang mencari udara segar diluar kantor.
“Tuan Hall?”,
“Hey Ed, sedang apa kamu disini?”,
“Selamat siang Tuan Hall”, Ucap Mey yang mengenal Hallygan.
“Oh Bukankah ini Nona Mey”, ucap Hall menyanjung Mey dengan Sebutan Nona,
“Tuan Hall bisa saja”,
“Tapi kenapa bisa bertepatan seperti ini??”, Ucap Hall yang sedikit berkawan dengan Ed.
“Apa maksut Tuan Hall?” tanya Ed yang tak mengerti,
“Iya, barusaja aku kesini dengan Huang, karena dia ingin bertemu dengan Direktur perusahaan ini”.
“Tuan Hall kesini dengan suami saya?” Tanya Mey terkaget,
“Maka dari itu aku menyebut ini suatu kebetulan”, Ucap Hall masih tak mengerti dengan maksut kedatangan Mey dan Ed kesana.
“Maaf Tua
“Maaf Ayah angkat saya melakukan itu bukanlah tanpa sebab”,“Jelaskan’. Ucap Hall singkat, disini Huang merasa kalau dia harus keluar dari ruangan ini, karena sepertinya musuhnya bukan hanya Rocky, namun Hall juga akan menjadi musuhnya, berpikir demikian Huang kini dengan ketakutan segera berkata,“Sepertinya ini ada sala paham!”,“Diam kau!!” bentak Hall, dan dengan itu Huang langsung meringkuk bagaikan anak kucing terkena air hujan.“Lanjutkan”, ucap Hall pada Rocky.“Jadi begini Ayah angkat”, Rocky menyiapkandiri sebelum bercerita, kemudian dia melanjutkan lagi,“Saya di utus oleh Tuan Muda untuk menjaga istrinya, dan saya mendapati Huang ini sedang mencoba untuk menyisa Nona Muda”,“Apa!?” teriak Hall, seketika Hall menghadap pada Huang, dan Bertanya dengan Keras “Benar begitu?”,“Ini Hanya salah paham Tua
Merasa di abaikan oleh Radhis kini saat Mey yaitu Istrinya atau yang bisa di sebut mantan Istrinya ingin keluar dari ruagan itu segera Huang merangkak dengan cepat untuk memegangi kakinya layaknya seorang yang sedang mengemis pada orang lain,“Itriku tolong bantu aku, beri aku kesempatan”.“Papa,.” Ucap Alin Lirih dengan menatap ke arah Papanya penuh dengan rasa kasihan.Dengan sambil tetap memegangi kaki istrinya Huang menatap pada anakna, “Alin,. Tolong Papamu ini Nak”.“Alin Ayo kita pergi”, ucap Mey setelah sedikit menendang suaminya yang bajingan.“Tapi Ma” disini Alin masih mencoba memberi maaf pada Papanya.“Alin”, Panggil Mey dengan sedikit keras pada Alin, saat Mey sudah hampir mencapai pintu dan Alin masih berada didepan Huang untuk menatap nyadengan rasa iba.“Iya, Ma”, Jawab Alin dengan tergesa-gesa, kemudian Alin melihat ke arah Papanya da
“Untuk seseorang yang begitu sombong dia tampak begitu menjijikan sampai sampai pingsan seperti itu”, ucap Radhis yang puas.“Setelah ini apa yang harus saya lakukan Tuan?” tanya Rocky pada Radhis, dengan melihat Huang yang pingsan.“Apa perlu saya melenyapkannya sekarang?” imbuh Rocky bertanya pada Tuannya itu.“Tidak perlu, aku masih ingin dia menikmati hidupnya yang sudah tak berguna dan penuh dengan siksaan”,“Siap Tuan Muda”, ucap Rocky padanya,Kemudian Radhis hendak pergi dari ruangan itu,“Mari Ed, Paman Hall keruangan saya”,“Baik Tuan Muda” ucap Ed dan Hall secara bersamaan.“Rocky!”, “Siap Tuan Muda!”,“Guyur dia dengan air, bangunkan dia dan suruh dia pulang, dan ingat, beri dia peringatan, lain kali jika dia berani berbicara yang tidak tidak pada siapapun aku tak akan membunuhnya, tapi aku akan m
Sementara itu Huang yang sudah diberi peringatan oleh Rocky dan berjalan keluar kantor segera menelepon Marot untuk menjemputnya, kini dia mengerti bahwa yang dia hadapi berada di luar jangkauan nya, dia kini tahu seberapa menakutkan nya Radhis.“Aku tak mau berurusan dengan iblis ini lagi,sudah cukup aku masih bisa menyembuhkkan tanganku dan mencari pekerjaan lain, dari pada aku harus meregang nyawa di tangan iblis itu”, ucap Huang lirih sendirian dengan menunggu Marot datang.“Oh Tuan Huang apa yang terjadi?” tanya Marot saat melihat tangan Huang lemas karena patah sebelah.“Sudah yang terpenting antarkan aku kerumah sakit terlebi dahulu!” ucap Huang pada Marot.Kini mereka berdua pergi menuju rumah sakit dahulu, di rumah sakit Huang menolak dirawat inap, dia memilih untuk rawat jalan karena dia sadar, dia tak begitu memiliki banyak uang sekarang.Setelah tangan Huang sudah di tangani, dan di beri perban dan pe
“Bagaimana bisa kau menyalahkan aku?! Sementara kau sendiri yang berjanji akan membantuku dengan sikap sombongmu!!”.“Kau memeang wanita Tua yang tak tau diri!!!”,“Jika bukan karena kau memintaku untuk menyiksa Rachel dulu di kantor agar dia tanda tangan penyerahan perusahaan padamu, Rocky tak akan menyimpan dendam padaku dan mendatangkan istriku kesini!! , Tau Kau??!!”Kini Huang benar benar marah pada nenek Xion dia merasa bahwa nenek Xion hanya mengambil keuntungan darinya, dan nenek Xion terkesan ingin menyingkirkan Huang saat terjadi seperti ini.“Lantas apa maumu sekarang?!” tanya nenek Xion yang kini sduah tak ada rasa hormat sedikitpun pada Huang, mengingat Huang sekarnag tak lebih dari seorang pecundang.“Aku ingin kau memulangkan ku ke China!! Kau yang harus menanggung semua biaya kepulangan ku!!”.“Apa!!??” , seru nenek Xion, “Bagaimana bisa begitu, masal
Kini keesokan harinya Rachel yang bekerja di kantornya tiba tiba kedatangan tamu,sementara itu nenek Xion dan Marot tidak datang kekantor dulu untuk sementara,“Permisi Bu, ibu mempunyai tamu yang sekarang sedang menunggu di ruangan rapat sekarang”, ucap karyawan Rachel pada nya saat dia sedang duduk di kursinya dengan menyelesaikan pekerjaannya.“Baik sebentar lagi saya akan kesana”.Setelah memberekan beberapa berkas di mejanya Rachel menemui tamu di ruangan rapat kantornya,“Permisi, ada yang bisaa saya bantu?” tanya Rachel pada tamunya yang ternyata dua orang wanita, mereka adalah Mey dan Alin.“Nona Rachel benar?” tanya Mey pada Rachel yang kini duduk di depan mereka.“Iya saya Rachel”.“Begini Nona,saya Mey dan ini adalah anak saya Alin dari sekarang dia yang akan mengurus terkait proyek Jiang motor di Auckland jadi tolong kalau bisa nona melihat propo
Pada pagi hari ini tepatnya dua hari setelah Huang meninggalkan Auckland, dan satu hari dari penanda tangananan kontrak proyek antara Alin Jiang Motor dan Rachel Dari Wish,Radhis baru saja ingin bangkit dari tempat tidur untuk seperti biasa menyiapkan sarapan untuk istrinya,“Suamiku tunggu”, ucap Rachel yang ternyata juga sudah bangun,“Kamu sudah bangun?” tanya Radhis pada Istrinya saat kini Tangan Radhis dipegang oleh Rachel saat dia ingin beranjak dari tempat tidur.“Iya, kemarin aku lupa, diminta oleh Ibu untuk bilang sesuatu padamu”,“Apa itu?” ucap Radhis yang kini duduk kembali di tempat tidur untuk mendengar Istrinya berbicara,“Jadi begini, sepertinya aku dari kemarin lupa, kalau ibu meminta agar aku bilang padamu” ucap Rachel pada suaminya, kemudian Rachel melanjutkan pembicaraannya lagi, “Ibu ada Reuni dengan beberapa teman sekolahnya, dan sepertinyaitu hari
Radhis dan Tania kini dalam perjalanan menuju Reuni sekolah Tania, reuni itu di adakan di Restoran biasa di jalan pusat Auckland,“Saya akan memarkirkan Mobilnya dulu Bu” ucap Radhis pada saat Tania keluar dari Mobil,“Nanti kamu masuk saja, tapi ingat kamu jangan membuatku malu!”, ucap Tania pada Radhis, dan kini Radhis sedikit maju kedepan untuk memarkir mobilnya di tempat parkir yang sudah disediakan oleh restoran tempat Ibunya Reuni.Sedangkan Rachel di kantornya merasah sedikit kuwalahan, karena sepertinya untuk yang kesekian kalinya nenek Xion dan Sea tak masuk kekantor, sedangkan mereka juga di gaji, jika memang besok tak masuk lagi Rachel bersumpah akan mendatangi mereka kerumahnya.Kembali pada Radhis yang saat ini sudah berjalan meninggalkan parkiran tiba tiba dikagetkan dengan beberapa orang yang mengagetkannya dari arah belakang,“Hey bisahkah kau cepat sedikit, ibuku sudah ada janji