Share

Bab 125

Author: inoz eL
last update Last Updated: 2021-08-09 21:36:31

Merasa di abaikan oleh Radhis kini saat Mey yaitu Istrinya atau yang bisa di sebut mantan Istrinya ingin keluar dari ruagan itu segera Huang merangkak dengan cepat untuk memegangi kakinya layaknya seorang yang sedang mengemis pada orang lain,

“Itriku tolong bantu aku, beri aku kesempatan”.

“Papa,.” Ucap Alin Lirih dengan menatap ke arah Papanya penuh dengan rasa kasihan.

Dengan sambil tetap memegangi kaki istrinya Huang menatap pada anakna, “Alin,. Tolong Papamu ini Nak”.

“Alin Ayo kita pergi”, ucap Mey setelah sedikit menendang suaminya yang bajingan.

“Tapi Ma” disini Alin masih mencoba memberi maaf pada Papanya.

“Alin”, Panggil Mey dengan sedikit keras pada Alin, saat Mey sudah hampir mencapai pintu dan Alin masih berada didepan Huang untuk menatap nyadengan rasa iba.

“Iya, Ma”, Jawab Alin dengan tergesa-gesa, kemudian Alin melihat ke arah Papanya da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 126

    “Untuk seseorang yang begitu sombong dia tampak begitu menjijikan sampai sampai pingsan seperti itu”, ucap Radhis yang puas.“Setelah ini apa yang harus saya lakukan Tuan?” tanya Rocky pada Radhis, dengan melihat Huang yang pingsan.“Apa perlu saya melenyapkannya sekarang?” imbuh Rocky bertanya pada Tuannya itu.“Tidak perlu, aku masih ingin dia menikmati hidupnya yang sudah tak berguna dan penuh dengan siksaan”,“Siap Tuan Muda”, ucap Rocky padanya,Kemudian Radhis hendak pergi dari ruangan itu,“Mari Ed, Paman Hall keruangan saya”,“Baik Tuan Muda” ucap Ed dan Hall secara bersamaan.“Rocky!”, “Siap Tuan Muda!”,“Guyur dia dengan air, bangunkan dia dan suruh dia pulang, dan ingat, beri dia peringatan, lain kali jika dia berani berbicara yang tidak tidak pada siapapun aku tak akan membunuhnya, tapi aku akan m

    Last Updated : 2021-08-09
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 127

    Sementara itu Huang yang sudah diberi peringatan oleh Rocky dan berjalan keluar kantor segera menelepon Marot untuk menjemputnya, kini dia mengerti bahwa yang dia hadapi berada di luar jangkauan nya, dia kini tahu seberapa menakutkan nya Radhis.“Aku tak mau berurusan dengan iblis ini lagi,sudah cukup aku masih bisa menyembuhkkan tanganku dan mencari pekerjaan lain, dari pada aku harus meregang nyawa di tangan iblis itu”, ucap Huang lirih sendirian dengan menunggu Marot datang.“Oh Tuan Huang apa yang terjadi?” tanya Marot saat melihat tangan Huang lemas karena patah sebelah.“Sudah yang terpenting antarkan aku kerumah sakit terlebi dahulu!” ucap Huang pada Marot.Kini mereka berdua pergi menuju rumah sakit dahulu, di rumah sakit Huang menolak dirawat inap, dia memilih untuk rawat jalan karena dia sadar, dia tak begitu memiliki banyak uang sekarang.Setelah tangan Huang sudah di tangani, dan di beri perban dan pe

    Last Updated : 2021-08-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 128

    “Bagaimana bisa kau menyalahkan aku?! Sementara kau sendiri yang berjanji akan membantuku dengan sikap sombongmu!!”.“Kau memeang wanita Tua yang tak tau diri!!!”,“Jika bukan karena kau memintaku untuk menyiksa Rachel dulu di kantor agar dia tanda tangan penyerahan perusahaan padamu, Rocky tak akan menyimpan dendam padaku dan mendatangkan istriku kesini!! , Tau Kau??!!”Kini Huang benar benar marah pada nenek Xion dia merasa bahwa nenek Xion hanya mengambil keuntungan darinya, dan nenek Xion terkesan ingin menyingkirkan Huang saat terjadi seperti ini.“Lantas apa maumu sekarang?!” tanya nenek Xion yang kini sduah tak ada rasa hormat sedikitpun pada Huang, mengingat Huang sekarnag tak lebih dari seorang pecundang.“Aku ingin kau memulangkan ku ke China!! Kau yang harus menanggung semua biaya kepulangan ku!!”.“Apa!!??” , seru nenek Xion, “Bagaimana bisa begitu, masal

    Last Updated : 2021-08-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 129

    Kini keesokan harinya Rachel yang bekerja di kantornya tiba tiba kedatangan tamu,sementara itu nenek Xion dan Marot tidak datang kekantor dulu untuk sementara,“Permisi Bu, ibu mempunyai tamu yang sekarang sedang menunggu di ruangan rapat sekarang”, ucap karyawan Rachel pada nya saat dia sedang duduk di kursinya dengan menyelesaikan pekerjaannya.“Baik sebentar lagi saya akan kesana”.Setelah memberekan beberapa berkas di mejanya Rachel menemui tamu di ruangan rapat kantornya,“Permisi, ada yang bisaa saya bantu?” tanya Rachel pada tamunya yang ternyata dua orang wanita, mereka adalah Mey dan Alin.“Nona Rachel benar?” tanya Mey pada Rachel yang kini duduk di depan mereka.“Iya saya Rachel”.“Begini Nona,saya Mey dan ini adalah anak saya Alin dari sekarang dia yang akan mengurus terkait proyek Jiang motor di Auckland jadi tolong kalau bisa nona melihat propo

    Last Updated : 2021-08-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 130

    Pada pagi hari ini tepatnya dua hari setelah Huang meninggalkan Auckland, dan satu hari dari penanda tangananan kontrak proyek antara Alin Jiang Motor dan Rachel Dari Wish,Radhis baru saja ingin bangkit dari tempat tidur untuk seperti biasa menyiapkan sarapan untuk istrinya,“Suamiku tunggu”, ucap Rachel yang ternyata juga sudah bangun,“Kamu sudah bangun?” tanya Radhis pada Istrinya saat kini Tangan Radhis dipegang oleh Rachel saat dia ingin beranjak dari tempat tidur.“Iya, kemarin aku lupa, diminta oleh Ibu untuk bilang sesuatu padamu”,“Apa itu?” ucap Radhis yang kini duduk kembali di tempat tidur untuk mendengar Istrinya berbicara,“Jadi begini, sepertinya aku dari kemarin lupa, kalau ibu meminta agar aku bilang padamu” ucap Rachel pada suaminya, kemudian Rachel melanjutkan pembicaraannya lagi, “Ibu ada Reuni dengan beberapa teman sekolahnya, dan sepertinyaitu hari

    Last Updated : 2021-08-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 131

    Radhis dan Tania kini dalam perjalanan menuju Reuni sekolah Tania, reuni itu di adakan di Restoran biasa di jalan pusat Auckland,“Saya akan memarkirkan Mobilnya dulu Bu” ucap Radhis pada saat Tania keluar dari Mobil,“Nanti kamu masuk saja, tapi ingat kamu jangan membuatku malu!”, ucap Tania pada Radhis, dan kini Radhis sedikit maju kedepan untuk memarkir mobilnya di tempat parkir yang sudah disediakan oleh restoran tempat Ibunya Reuni.Sedangkan Rachel di kantornya merasah sedikit kuwalahan, karena sepertinya untuk yang kesekian kalinya nenek Xion dan Sea tak masuk kekantor, sedangkan mereka juga di gaji, jika memang besok tak masuk lagi Rachel bersumpah akan mendatangi mereka kerumahnya.Kembali pada Radhis yang saat ini sudah berjalan meninggalkan parkiran tiba tiba dikagetkan dengan beberapa orang yang mengagetkannya dari arah belakang,“Hey bisahkah kau cepat sedikit, ibuku sudah ada janji

    Last Updated : 2021-08-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 132

    “Kau tak percaya wajar, kau tak akan mengerti urusan bisnis seperti ini”.“Tapi aku bertana benarkah anak nyonya mengenal Direktur Geneve?”, Tanya Radhis dengan tatapan nya yang begitu dingin.“Kenapa kau menatapku seperti itu?”, tanya sih Regad pada Radhis, kemudian Regad melanjutkan “Tentu saja aku kenal, apa kau pikir anak Tante tania akan bisa begitu mudah mendapat kontrak dengan Geneve jika tak ada yang membantunya?”,Dengan diam Radhis hanya berkata lagi dalam hati, “Memang benar tak akan mudah jika tak ada yang membantu, tapi itu aku, bukan bajingan sepertimu”,“Oh, Bagus kalau begitu jika memang kamu kenal dengan direktur Geneve, bisahkah kau telepon kan dia untuk ku, aku ingin berterimakasih karena sudah mengistimewakan Istriku wakttu itu”.“ehh, Itu” Regad seolah kebingungan,“Kenapa?” tanya Radhis pada Regad, dan kini semua mata m

    Last Updated : 2021-08-21
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 133

    “Bukan begitu Regad”, “Sudah Bu biarkan saja”, ucap Radhis melarang Tania untuk berbicara lagi.Untuk kali ini berbeda dari biasanya, kini Tania menuruti apa yang di katakan oleh Radhis, dia mencoba untuk mengingat betapa berkuasanya laki laki yang selama ini di anggap pecudang itu, sampai sampai Tania hampir saja menjilat lantai Rumahnya hanya karena kalah dalam pertaruhan, Jika marah, tentu saja Tania adalah orang yang paling marah bahkan membenci Radhis, namun kali ini dia tak mau tampak buruk di depan teman teman sekolahnya dulu.“Tuh tante lihat, menantu Tante saja sudah siap menanggung malu itu, jadi Tante tenang saja”.Kini Regad benar-benar tertawa begitu keras, dia tak pernah mengerti bagaimana itu Maizen atau bagaimana cara agar bisa makan disana.Kini acara di Restoran itu sudah selesai, semua yang ada disana sedang bersiap menuju Maizen,“Tante bagaimana kalau ikut bersama saya”, tan

    Last Updated : 2021-08-21

Latest chapter

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status