Home / Romansa / Sang Mantan Pelacur / 31. Dua Hati Menyatu (2)

Share

31. Dua Hati Menyatu (2)

Author: pramudining
last update Last Updated: 2022-05-09 12:34:00
Para tamu undangan mulai berdatangan. Sang mempelai lelaki juga siap di depan meja yang telah disediakan untuk pengucapan akad. Di depan Angga, ada suami Ustazah Almira yang akan menuntunnya mengucap taklik pernikahan dengan Adilla.

Anwar sebagai wali dari pernikahan saudara tertuanya, mewakilkan pada Ustaz Ahmad untuk menjabat tangan Angga. Diperlukan waktu kurang satu menit saja untuk mengucap ikrar suci pernikahan. Setelahnya, Angga dan Adilla sah menjadi suami istri.

Tangis haru dan bahagia dari kedua orang tua yang mendampingi sang mempelai perempuan menjadi saksi pergantian status Adilla. Saat tirai yang memisahkan tempat duduk mereka terbuka, Angga melihat dengan jelas kecantikan istrinya.

Lelaki itu mendekati istrinya setelah mencium telapak tangan Sumaiyah dan juga Muawiyah sebagai rasa bakti kepada dua perempuan itu. Angga melirik sebentar sang istri sebelum mengarahkan tangan kanannya. Dia kemudian mencium kening Adilla dan membacakan doa yang diaminkan oleh seluruh keluarga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ziesam3
Terbaik.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Mantan Pelacur   1. Adilla Erum Halimah

    Happy Reading*****Suara gesekan rel kelambu pada jendela yang dibuka membuat seorang perempuan muda mengerjapkan mata. Silau sinar mentari menusuk indera penglihatannya. Suara lenguhan manja keluar dari bibir tipisnya.Saat kelopak mata terbuka sempurna, dia melotot. Di sampingnya, sudah ada segepok uang. Senyum kepuasan pun tampak. Tak salah, servis spesial diberikan pada sang tamu tadi malam.Jika seperti ini terus, tabunganku nambahnya cepet. Kesakitannya setimpal dengan bayaran yang diterima. Entah siapa yang membuka tirai pada kamar hotel, dia sudah tak peduli. Lekas perempuan itu

    Last Updated : 2022-04-04
  • Sang Mantan Pelacur   2. Kemewahan Itu Bernama Dunia

    Happy Reading*****Suara ayam jantan yang berkokok saling bersahutan membuat tidur Adilla terganggu. Ciuman bertubi-tubi pada pipi membuatnya membuka mata. Gadis mungil itu tersenyum manis."Mbak, pulang ndak ngasih tahu. Aku marah," rajuknya."Hmm." Adilla mengeluarkan lenguhan. "Mbak, lupa Sayang. Kamu juga dah tidur semalam." Dia meregangkan otot tangannya."Mbak capek, ya? Adik tinggal aja wis kalau gitu." Gadis kecil itu berbalik arah hendak pergi, tetapi tangan kiri Adilla sudah lebih dulu menariknya dalam pelukan."Kok ngambe

    Last Updated : 2022-04-04
  • Sang Mantan Pelacur   3. Topeng Kehidupan

    Happy Reading*****Menjelang sore keluarga Adilla berkumpul semua di teras rumah. Kebiasaan jika pulang, perempuan itu lebih banyak menghabiskan waktu bercengkerama dengan mereka. Dulu, dia hampir kehilangan kebersamaan karena ulah sang mantan suami.Ketika kebebasan terpasung oleh kewajiban sebagai seorang istri. Adilla tak lagi bisa seenaknya menjenguk kedua orang tua dan juga adik-adiknya. Dulu, sang Bapak berharap setelah menyerahkan Adilla pada lelaki yang dipercaya, putrinya itu akan hidup jauh lebih baik lagi. Namun, semua angan mereka hanyalah impian semu yang tak pernah terwujud.Perempuan yang memiliki segudang tanggung jawab itu membuang muka saat m

    Last Updated : 2022-04-05
  • Sang Mantan Pelacur   4. Kisah Cinta Masa Lalu

    Happy Reading*****"Kenapa teriak? Aku kangen, lho, cantik." Tangan kanannya berusaha menyentuh pipi Adilla, tetapi bisa ditepis oleh Anwar."Ndak usah sentuh-sentuh mbakku!" Emosi Anwar mulai naik. Dia ingat betul siapa lelaki di depannya ini. Seseorang yang telah menyakiti Adilla cukup dalam."Tenang, Dik! Ini tempat umum." Adilla berbisik dan mengusap lengan Anwar, lagian ada dua adiknya yang masih kecil. Tidak mungkin perempuan itu mempertontonkan pertengkaran dengan sang lelaki."Makin cantik aja kamu. Kulit dan wajahmu juga makin terawat." Lelaki itu meraba lengan Adilla.

    Last Updated : 2022-04-05
  • Sang Mantan Pelacur   5. Teman Masa Kecil

    Happy Reading*****Rustam memundurkan langkah, nyalinya menciut saat melihat benda tajam yang diacungkan sang mantan. Benda putih berkilau itu sudah mencapai leher, sedikit saja bergerak nyawa taruhannya. Sekian lama tak bertemu dengan Adilla, begitu banyak perubahan yang terjadi."Awas, aja kamu dekat-dekat keluargaku lagi. Aku nggak akan segan melukaimu. Ingat itu!" Mata yang memerah dengan penekanan di setiap kata yang diucap membuat Rustam ngeri. Dia bukan lagi perempuan lugu seperti yang lelaki itu kenal.Rustam tersenyum licik, lalu berbisik pada Adilla, "Jika Ibu dan mereka tahu kerjaanmu, gimana?"

    Last Updated : 2022-04-05
  • Sang Mantan Pelacur   6. Persahabatan dan Kemanusiaan

    Happy Reading*****Sesampainya di rumah, Adilla mulai terpengaruh dengan curhatan sang sahabat. Terbayang bagaimana susahnya hidup dengan penghasilan pas-pasan sementara kebutuhan hidup terus melambung tinggi. Perempuan itu sudah pernah berada pada fase yang dialami Danang.Reflek tangannya meraih ponsel dan menghubungi Eric. Beberapa kali memanggil, tetapi belum diangkat oleh si daddy. Adilla melirik jam di meja rias, masih pukul sembilan malam.Nggak mungkin Daddy tidur jam segini. Apa dia lagi seneng-seneng sama anak-anak, ya. Adilla menghempaskan diri ke ranjang. Pikirannya terpecah antara membantu Danang atau membiarkan sang sahabat seperti itu seteru

    Last Updated : 2022-04-08
  • Sang Mantan Pelacur   7. Asing

    Happy Reading*****Terik mentari terasa menyengat saat Adilla dan Anwar kembali ke rumah. Selesai dengan pembayaran dan segala macam administrasi, mereka meninggalkan dealer. Niat hati ingin membawakan buah tangan untuk keluarga di rumah, urung. Pasalnya, Eric sudah mengirimkan chat bahwa dia sudah ada di depan rumah mereka."Itu bosnya Mbak Rum, ya?" tanya Anwar, "ganteng banget, Mbak. Kelihatan kalau orang kaya."Adilla turun dari motor si Adik. "Ntar kamu juga bisa gitu, Dik. Sekolah yang rajin, ya. Buat Mbak dan keluarga bangga." Perempuan itu menepuk lengan adiknya."Aamiin. Insya Allah, Adik bakal banggain Mbak dan semuanya." Anwar me

    Last Updated : 2022-04-08
  • Sang Mantan Pelacur   8. Prasangka

    Happy Reading*****Kian hari, pertanyaan Danang kian menggunung. Vila yang dia jaga tak pernah sepi tiap malam, tetapi saat pagi hari keramaian itu lenyap tak berbekas. Bagaimana keadaan Adilla pun lelaki itu tak mengetahuinya karena hampir sebulan bekerja tak sekalipun bertemu dengan sahabatnya. Hari ini, sang sahabat ada pekerjaan ke vila, demikian info yang didapat tadi pagi.Awan bergerak mengikuti arus angin, cuaca yang semula panas kini berubah mendung. Danang menatap layar ponsel di mana ada foto istri dan anak-anak yang terpasang sebagai walpaper-nya. Ah, rindu ternyata tak tahu tempat. Hadir seenaknya tanpa tahu kondisi saat ini yang tengah bekerja berjuang mencari uang untuk menafkahi keluarga.Senyum-

    Last Updated : 2022-04-12

Latest chapter

  • Sang Mantan Pelacur   31. Dua Hati Menyatu (2)

    Para tamu undangan mulai berdatangan. Sang mempelai lelaki juga siap di depan meja yang telah disediakan untuk pengucapan akad. Di depan Angga, ada suami Ustazah Almira yang akan menuntunnya mengucap taklik pernikahan dengan Adilla.Anwar sebagai wali dari pernikahan saudara tertuanya, mewakilkan pada Ustaz Ahmad untuk menjabat tangan Angga. Diperlukan waktu kurang satu menit saja untuk mengucap ikrar suci pernikahan. Setelahnya, Angga dan Adilla sah menjadi suami istri.Tangis haru dan bahagia dari kedua orang tua yang mendampingi sang mempelai perempuan menjadi saksi pergantian status Adilla. Saat tirai yang memisahkan tempat duduk mereka terbuka, Angga melihat dengan jelas kecantikan istrinya.Lelaki itu mendekati istrinya setelah mencium telapak tangan Sumaiyah dan juga Muawiyah sebagai rasa bakti kepada dua perempuan itu. Angga melirik sebentar sang istri sebelum mengarahkan tangan kanannya. Dia kemudian mencium kening Adilla dan membacakan doa yang diaminkan oleh seluruh keluarga

  • Sang Mantan Pelacur   30. Dua Hati Menyatu (1)

    Angga meminta Muawiyah memajukan tanggal pernikahannya. Tak sabar rasanya ingin bersanding dengan sang pujaan. Semakin hari, lelaki itu dibuat gemas dengan sikap Adilla yang malu-malu tiap kali mereka bertemu. Terkadang, lelaki itu diabaikan dan lebih asyik bermain dengan Safika atau berbincang bersama sang bunda.Seperti saat ini, ketika Angga bertamu ke rumah membahas pernikahan. Si calon malah sibuk dengan menyiapkan minuman. Setelah itu Adilla malah tak menemaninya berbincang. Perempuan itu masuk dengan membawa Safika bersamanya."Sabar, Ngga. Tinggal seminggu lagi. Masak udah nggak tahan?" goda Muawiyah.Angga menarik garis bibirnya. Semakin lama, peresaannya pada Adilla semakin besar. Dia sungguh merasa bahagia ketika dipertemukan kembali dalam keadaan yang lebih baik seperti keinginannya dulu. Mendengar tawa Safika dan calon istrinya, lelaki itu berpamitan untuk menghampiri mereka."Sayang, dipanggil Uthi," kata Angga pada putrinya."Kenapa, Pi?""Nggak tahu." Sambil mengangka

  • Sang Mantan Pelacur   29. Cinta Itu

    Happy Reading*****Waktu terus berlalu terhitung seminggu sudah terlewati, Muawiyah mulai sibuk mempersiapkan acara pertunangan. Bagaimanapun juga, pertunangan putranya harus dirayakan dengan meriah walau bukan yang pertama. Hari ini, dia ada janji ketemuan dengan sang calon menantu di butik untuk mengambil gamis yang akan dipakai pada acara tersebut."Bunda aja yang masuk, aku tunggu di sini," kata Angga. Mereka sudah ada diparkiran butik, tetapi lagi-lagi lelaki itu ragu untuk menemui calon yang dipilih bundanya walau dia sendiri yang memutuskan menerima."Ya, udah kalau gitu," tanya Muawiyah, "Sayang kamu ikut Uthi turun nggak?" Bertanya pada Safika."Enggak, Thi. Aku di sini aja sama Papi." Bocah kecil itu memainkan boneka setelah uthinya keluar.Beberapa puluh menit menunggu ternyata membuat Angga jenuh. "Sayang, gimana kalau kita ke Uthi?"Safika menggerak-gerakkan bola mata. "Ayo!" ucapnya kemudian.Mereka berdua turun dan masuk ke butik. Suara Safika memanggil-manggil uthinya

  • Sang Mantan Pelacur   28. Duhai Hati

    Happy Reading*****Lebih dari dua minggu Angga belum memberi jawaban pada sang Bunda. Sementara hubungan Muawiyah dengan calon yang dipilih makin dekat saja. Sejak perempuan itu pulang ke rumahnya seminggu lalu, Safika sering minta di antar main ke sana.Cucu perempuannya itu sudah mengenal seluruh keluarga calon istri Angga. Hari ini Muawiyah mengajak sang putra untuk bertemu dengan calonnya. Sejak pagi, papinya Safika sudah diwanti-wanti pulang lebih awal dari jadwal kerja biasanya.Patuh, lelaki dengan kemeja hitam dan celana biru dongker itu menuruti permintaan bundanya. Angga memang tidak berniat ke kantor hari ini, dia akan menemui Anwar sekali lagi. Memastikan bahwa Adilla tidak sedang di kota ini dan memastikan peresaannya.Tegap langkah kakinya memasuki toko yang semakin hari semakin banyak pengunjung datang. Kaca mata hitam dengan tangan kanan masuk ke kantong, penampilan Angga mampu membuat para pembeli perempuan di toko itu melirik. Bisik-bisik pun terjadi, tetapi lelaki

  • Sang Mantan Pelacur   27. Lamaran

    Happy Reading*****Sekali lagi Ustazah Almira menajamkan pendengaran. "Njenengan beneran mau jadiin Erum mantu, Bu?""Insya Allah, Ust. Cucu saya itu jarang sekali tertawa atau dekat dengan orang yang baru dikenal, tapi saya lihat tadi Erum dekat dengannya. Safika itu sudah ditinggal ibunya sejak dia lahir dan anak saya belum mau berumah tangga lagi. Katanya sih nunggu perempuan yang cocok." Muawiyah tertawa.Almira terdiam, memajamkan mata sebentar. Ragu menyelimuti hatinya, apakah akan menceritakan masa lalu Adilla atau tetap bungkam dan membiarkan Muawiyah menikahkan dengan sang putra."Erum memang perempuan telaten dan penyayang selain parasnya yang cantik, tapi saya mau menyampaikan sesuatu berkaitan dengan masa lalunya. Sebenarnya saya mau menyembunyikan ini karena dia sudah berubah dan bertaubat." Lagi-lagi Almira mengembuskan napas panjang."Maksudnya kenapa, Ust?" Muawiyah menyipitkan mata. Di halaman masjid terlihat kedekatan antara cucunya dengan Adilla."Bukan maksud saya

  • Sang Mantan Pelacur   26. Hijrah

    Happy Reading*****Terkadang seseorang itu harus dipukul mundur oleh keadaan untuk bisa kembali pada Sang Pencipta. Adilla menangis di rumah Hendra setelah pulang dari tempat pesta yang memperok-porandakan harga diri. Lelaki yang sudah menganggapnya sebagai anak itu dengan sabar mendengarkan keluh kesahnya."Lalu, apa rencana masa depanmu?" tanya Herman saat tangis Adilla mulai mereda."Bawa aku pergi jauh yang nggak ada seorang pun mengenal," ucap Adilla sesenggukan."Oke. Bilang keluargamu. Aku akan bawa kamu ke tempat di mana nggak akan ada orang jahat atau lelaki yang akan mengenalmu. Apa kamu sanggup?"Adilla mengangguk setuju. Tanpa berpikir panjang lagi, dia langsung menghubungi keluarga dan menceritakan semua kejadian yang dialami. Meminta pengertian mereka agar memahami posisinya saat ini. Beruntung, Ibu dan adik-adiknya mengerti walau dia sendiri belum tahu ke mana Herman membawanya.Pagi buta, Herman mengajak Adilla ke tempat baru. Agak jauh dari rumah yang ditinggalinya,

  • Sang Mantan Pelacur   25. Mundur Alon-alon

    Happy Reading*****Melalui bimbingan Herman, Adilla tekun mempelajari segala hal yang berkaitan dengan usaha perhiasan. Terkadang, iseng dia membuat desain perhiasan untuk dipakai sendiri. Perempuan itu juga memposting hasil desainnya melalui apalikasi sosial media yang dimiliki oleh sang Adik dengan model dirinya sendiri.Hari ini, pembukaan bazar yang direncanakan Angga di mulai. Berbekal ilmu yang diberikan oleh Herman dan juga partner kerjanya, Adilla memberanikan diri terjun langsung ke tempat bazar. Parasnya yang memang terbilang cantik sangat mendukung jika dijadikan ambasador produknya sendiri.Penampilan perempuan itu makin terlihat elegan dengan busana dan perhiasan yang dikenakan. Gaun terusan berbentuk A line dengan potongan leher bentuk V, tetapi tak terlalu pendek dengan kalung yang dipakai sungguh sedap di pandang. Secara nyata, Angga mengaggumi segala yang melekat dalam diri perempuan itu."Ngeliatin apa, sih?" Adilla melirik sinis Angga yang sedari tadi terlihat aneh

  • Sang Mantan Pelacur   24. Kehidupan Baru

    Happy Reading*****Waktu yang diberikan Herman, benar-benar dimanfaatkan oleh Adilla untuk mengurus segala keperluan perpindahan mereka. Dari surat pindah sekolah adik-adiknya hingga pelimpahan kuasa pada Danang atas usaha milik bersama. Adilla sepenuhnya menyerahkan pada sang sahabat, masalah modal yang sudah digelontorkan untuk membuka usaha. Perempuan itu sudah tak ambil pusing. Adilla yakin teman masa kecilnya tidak akan berbuat curang tentang pembagian laba yang didapat.Tentang istri Danang, Dewi. Dia sudah mengakui semua kesalahannya. Menceritakan apa yang menjadi kecurigaan sang suami saat itu kepada para tetangga. Saat suaminya mengatakan semua kebenaran dan kebaikan Adilla, hatinya luluh. Danang mengajak dirinya berpikir seandainya Dewi yang ada di posisi sahabatnya. Apa yang akan dilakukan. Oleh karena itu, perempuan dua anak yang sudah lama membina keluarga bersama, meminta maaf pada Adilla.Adilla pun dengan hati terbuka memaafkan kesalahan Dewi. Bukan musuh yang dicari

  • Sang Mantan Pelacur   23. Kabar Duka dan Bahagia

    Happy Reading*****Bau menyengat dari minyak kayu putih menusuk indera penciuman Adilla. Bola matanya mulai bergerak-gerak menyesuaikan cahaya. Ketika terbuka dengan sempurna, dia melihat Sumaiyah menangis bersama Nitami."Mbak udah sadar?" kata Rian yang diangguki oleh si sulung.Ibunya menyeka air mata. Susah payah orang tua itu menghentikan isakan. Menatap pada si sulung penuh kesedihan. Terbayang pengorbanan putrinya demi mencukupi kebutuhan keluarga setelah kepergian sang suami."Ndak perlu mikir omongan wong-wong kui. Kita keluargamu yang tahu piye pekerjaan sesungguhnya," kata Sumaiyah.

DMCA.com Protection Status