Share

Bab 196

Pada akhirnya, guru itu memanggil Stella dan orang tua Ikbal.

Stella menerima telepon dari guru itu ketika dia baru tiba di kantor. Begitu mendengar putrinya memukul seseorang, dia bergegas pergi ke TK tersebut.

Melihat rambut putrinya acak-acakan dan sepasang mata merah berkaca-kaca menunggunya di pintu kelas, Stella langsung memeluk Liana dengan bersedih.

"Sayang, apa yang terjadi? Kenapa kamu berdiri di sini?"

Pada saat ini, menyadari kedatangan Stella, guru itu segera berjalan keluar dan berkata, "Bu Stella, Liana terlalu gampang emosian."

Stella mengetahui temperamen putrinya. Selama tidak ada orang yang menyinggung perasaannya, Liana tidak akan mengganggu orang lain terlebih dahulu.

Ketika mendengar guru itu mengatakan bahwa putrinya memiliki temperamen yang buruk, Stella tentu tidak akan percaya. "Putriku nggak pernah tiba-tiba mengganggu orang lain. Pasti ada alasan lain atas kejadian ini. Menurutmu apakah pantas menghukumnya sebelum masalah ini diselidiki dengan jelas?"

Guru m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status