Share

Rasa itu... cemburu

Zhia duduk di tepian kasur kursi sofa besar. Menatap lekat wajah gadis itu dan membuat dadanya berdenyut, menyakitkan. Bayangkan saja Naura begitu dekat dengan Arum wanita berparas cantik juga lembut itu.

'Rasanya sakit sekali dada ini. Maafkan aku, Naura.'

Zhia beranjak dari duduknya. Membuka tirai jendela dan melihat hujan rintik-rintik yang belum juga reda. Hujan, hal yang paling dibenci Elang suaminya. Ia harus mengalami kepahitan cinta, padahal dirinya tak bersalah sama sekali.

"Nak, kenapa di situ? Ayo diminum," kata Bu Fatma yang membuat Zhia berhenti menatap hujan yang menyedihkan.

"Terima kasih, Bu."

"Tidak. Hanya minuman, Nak."

Entah ... hati Mama Fatma merasa menghangat saat berbicara bersama Zhia. Gadis yang lembut hampir sama dengan sifat Arum. Wanita paruh baya itu tersenyum dan berusaha mengobrol dengan Zhia.

"Banyak sekali, Bu. Ini saya dan Naura jadi ngrepotin!" kata Zhia.

Wanita paruh baya itu tersenyum. Beliau terus memandang Zhia dengan tatapan sedih. Melihat w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status