Share

Siapa pengiriman bunga

Setiap kali berdebat dengan Hani, maka Damar akan kesal sendiri. Sepertinya, dia selalu punya kata-kata yang bisa mematahkan argumen Damar. Namun, rasa penasaran di kepala Hani menuntut untuk selalu melontarkan pertanyaan. Terkadang sampai Hani kesal, karena mungkin suasana hatinya yang tak sinkron Akibatnya, Damar akan marah dan cepat sekali tersulut emosi.

"Harusnya kita ke Villa saja, Mas."

Damar sekilas menatap Hani. " Gak usah protes. Nikmati saja yang ada, kalau tak suka turun saja." Bentaknya membuat Hani merasa kesal.

"Maksudku, bukan masalah bagus. Tapi, aku 'kan suka pemandangan indah. Mas," sahutnya lirih.

"Gak usah rewel."

"Ish! Selalu begitu," desis wanita itu.

"Sudah kubilang, aku hanya akan meeting. Bukan dalam rangka liburan bersenang-senang."

"Tapi 'kan ...."

Hani menggantung ucapan. Sadar kalau ucapannya, tidak akan di tanggapi oleh Damar.

"Tapi apa? Kalau merasa tak nyaman, turun.... "

"Eh, bukan begitu. Ya ... ya sudahlah, aku menurut saja."

Sebenarnya, Hani se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status