Share

Aku Tidak Peduli

“Mae, kau tidak tidur semalaman. Berhentilah. Mereka bisa mengerjakannya.” Ian membujuk saat melihat Mae mengangkut semua box besar ke dalam mobil bersama karyawannya.

Mereka mendapat waktu tidur lumayan, sekitar empat jam, tapi Mae tetap hidup di masa itu. Ia menyelesaikan pesanan sendiri.

“Kau tidak akan mati oleh ancaman itu, tapi akan mati kelelahan. Sama saja akhirnya!” Bujukan Ian langsung kehilangan keramahan pada percobaan kedua.

“Kalau ada di sini dan terus berisik, lebih baik pergi saja!” desis Mae, dengan tatapan tajam. Ia sudah mengusir Ian sejak semalam dan belum berhasil.

Mae pada akhirnya mengabaikan keberadaannya, tapi tentu menjadi sulit kalau sejak tadi Ian terus bicara tanpa henti.

“Kau akan mengusir dengan cara apa? Kau ingin melawanku?” Ian mengangkat kedua tangannya, menyuruh Mae menyerangnya kalau bisa.

Setelah cara halus membujuk tidak berhasil, Ian memakai cara keras kepala untuk bertahan disana. Pada akhirnya Mae juga tidak bisa melakukan apapun.

Mae hanya m
aisakurachan

Marahin aja itu Ian wkwkwk Halooo, ini tiga langsung ya, soalnya nanti author ada acara. Besok yang pagi libur dulu ya :))

| 7
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
pagi libur tapi tetap 3 kn kak ai? klo sore 4 bab jg ga nolak sich Qt... hihi
goodnovel comment avatar
Sierra
mentang2 bucin ama mae wkwk
goodnovel comment avatar
Sierra
dari awal sumber penderitaan mae itu bukan rowena. tp carol. dan bukan cm mae aja ash yg berhak diperhitungkan. lihat tuh daisy, lisa, dan anak² asuh yg nyawanya uda melayang di tangan carol. jd yg paling pantes dicap sbg sumber penderitaan mereka ini siapa ash??? jgn bilang rowena lg gw pukul lu ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status