Share

Aku Ingin Berkorban Juga

“Kau tidak perlu melakukannya,” kata Ash, sambil bergeser dan kembali berbaring.

Setelah melihat keadaan Mae yang baik-baik saja, tubuhnya tiba-tiba kembali bisa merasakan sakit—atau mungkin memang pengaruh obat pereda nyeri yang mulai hilang.

“Melakukan yang mana?” Mae menarik kursi dan duduk di samping ranjang Ash.

“Memaafkannya—Rowena. Kau tidak harus memahami dan menerima apa yang dilakukannya.”

Ash memandang Mae dan lega karena matanya tidak menghindar. Ia bisa kembali menatap mata Mae yang kemarin tidak mau memandangnya.

“Rowena—dan aku juga, tidak akan mengerti penderitaan yang kau alami saat itu. Jadi kau tidak perlu memaksakan diri untuk mengerti apa yang dilakukannya.”

Ash mengernyit karena rusuknya terasa menusuk saat menghela napas.

“Aku pun ikut andil. Mungkin kalau saat itu aku tidak mendekati Carol—membiarkan kalian lewat saja, Carol tidak akan punya pikiran—”

“Sejak kapan kita harus bertanggung jawab atas sesuatu yang diluar jangkauan?” sela Mae. Tidak mungkin ia ingin
aisakurachan

Tiga lagi :)) Nanti sore libur wkwkwk

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
huaaaa.. terharu.. ga terasa air mata menetes
goodnovel comment avatar
Yanti
lebaran sdh lewat, tp gpp saling memaafkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status