Share

Aku Rasa Ini Tidak Buruk

“Ya, kami tahu keadaan masih berbahaya. Kami juga tidak mencoba kembali ke Reading,” kata Ash, dengan tenang.

“Good.” Rowena kembali mengangkat buku dan membaca. Pembicaraan pendek yang canggung.

Mae menyenggol lengan Ash. Ia lega Rowena tampak tidak peduli atas penilain tentang rumahnya, dan menyuruh Ash untuk bertanya atau memulai pembicaraan.

Memulai hal yang sebelum ini tidak pernah dilakukannya—menormalkan hubungan diantara mereka.

“Mmm… Kau tidak pergi kemanapun hari ini?” tanya Ash, memaksakan diri, dan menurutnya pertanyaan itu pantas.

Rowena menurunkan bukunya lagi, dengan wajah bingung. “Kau bertanya padaku?”

Sangat langka, sampai ia tidak percaya.

“Well, yeah. Obviously.” (Sudah jelas)

Ash menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menyembunyikan kecewa karena usahanya untuk tidak menjadi canggung, malah tidak dimengerti.

“Oh…” Rowena masih berwajah tidak percaya, tapi mencoba menjawab. “Dean—menyuruhku beristirahat. Agak tidak sehat.”

“Ah, benar. Jay mengatakan kau tidak bisa m
aisakurachan

Udah ngobrol aja kalian di situ, ngegosip juga boleh

| 11
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Yanti
para penyihir lagi ghibah.. untung gak melibatkan tongkat sihir cuma teh pepermint
goodnovel comment avatar
Sierra
adeemmm rasanya klo menantu-mertua damai gini :)))
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
Saatnya para istri berghibah.. wkwkwkkw.. klo gini kan adeeemmm.. Ash tenang Ash.. ntr rusuk nya skt lg.. seneng ihh saat Ash bilang "dimana Dad? ".. Dean klo denger pasti deh banyak kupu2 nya hihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status