Share

66. Ulah Devan

Tok, tok!

Berlin bergegas membuka pintu kamarnya begitu terdengar suara ketukan menggema ke telinganya.

Gadis itu agak terkejut melihat Vernon yang sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Devan tidak ada," ujar Berlin mengira Vernon datang mencari Devan.

"Aku tidak mencari Devan. Aku datang untuk mencarimu," ungkap Vernon.

"Bisa kita bicara sebentar?" pinta Vernon.

"Tentu!" sambut Berlin.

Gadis itu mengaduk-aduk dua cangkir teh manis hangat, kemudian menyodorkannya pada Vernon yang sudah duduk manis di meja makan.

"Kak Vernon tidak mengantar Devan ke rumah sakit?" tanya Berlin berbasa-basi.

"Tidak!" jawab Vernon singkat.

"Aku ke sini bukan untuk membahas Devan. Aku ingin mengembalikan barang milikmu," ujar Vernon sembari mengulurkan wadah kecil berisi barang milik Berlin.

"Barang apa?" tanya Berlin dengan dahi berkerut.

Gadis itu melirik ke dalam kantong yang diberikan oleh Vernon dan melihat syal serta tas kecil miliknya yang dibawakan oleh Vernon.

"Kau meninggalkan barang itu di rumah s
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status